Atensi Orientasi Aspek Fungsi Kognitif 1. Memori

2.4. Kerangka Teori

Gambar 2.1. Kerangka Teori Kualitas Tidur Fungsi Kognitif Thomas et al. 2000  Studi neuroimaging fungsional menunjukkan kualitas tidur buruk mengganggu aktivitas metabolik serebral menyebabkan gangguan fungsi kognitif pada aspek atensi, eksekusi dan bahasa. Durmer Dinges 2005  Studi PET menunjukkan deprivasi tidur menyebabkan penurunan global metabolisme glukosa diseluruh daerah kortikal dan subkortikal sehingga mengganggu kemampuan kognitif. Alkadhi et al. 2013  kualitas tidur buruk merupakan stresor poten yang menyebabkan gangguan pada proses metabolik, kognitif, proliferasi sel, neurogenesis, dan jalur sinyal intraselular.

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Tidur merupakan kebutuhan fisiologis manusia. Selama seseorang tidur, tingkat aktivitas otak secara keseluruhan tidak berkurang. Ada tahap tertentu dari tidur dimana terjadi peningkatan penyerapan oksigen oleh otak bahkan melebihi keadaan ketika terjaga. Tidur berfungsi untuk pemulihan dari kerusakan akibat radikal bebas toksik yang dihasilkan sebagai produk sampingan metabolisme selama keadaan terjaga. Tidur juga berfungsi bagi otak untuk melakukan penyesuaian-penyesuaian kimiawi dan struktural jangka panjang yang diperlukan untuk belajar dan mengingat Sherwood, 2012. Ditinjau dari durasi tidur, didapatkan penurunan durasi tidur dimana pada anak usia 13 tahun, durasi tidurnya berkurang menjadi 7,7 jam dimana seharusnya durasi tidurnya selama 9-11 jam National Sleep Foundation, 2011. Sedangkan pada orang dewasa didapatkan sebanyak 35,3 penduduk memilik durasi tidur dibawah 7 jam CDC, 2013 dimana seharusnya memiliki durasi tidur selama 7-9 jam National Sleep Foundation, 2011. Menurut Wolfson Carskadon 1998 dalam National Sleep Foundation 2011, pada remaja didapatkan kecenderungan perlambatan waktu baik untuk tidur dan bangun. Studi juga menemukan bahwa siswa menengah atas cenderung tidur diatas jam 11 malam. Selain ditentukan dari durasi tidur, kualitas tidur juga ditentukan dari beberapa faktor antara lain onset tidur, efisiensi kebiasaan tidur, gangguan tidur, penggunaan obat tidur dan gangguan pada siang hari Okubo et al., 2014. Penelitian pada siswa remaja di Portugal menunjukkan bahwa remaja mengalami gangguan pada onset tidur. Siswa yang berada di tahun kesebelas menunjukkan gangguan tidur dan durasi tidur yang kurang, sedangkan pada siswa yang berada di tahun kedua belas menunjukkan gangguan onset tidur, efisiensi kebiasaan tidur, dan penggunaan obat tidur Duarte et al., 2014. Deprivasi tidur akibat kualitas tidur yang buruk dapat menyebabkan gangguan perhatian dan berpikir serta mempengaruhi pada fungsi otak dan