Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN

4. Merasa pusing dan mengantuk sepanjang hari sleep inertia. 5. Kurang konsentrasi serta perubahan mood atau lebih iritabel Betterhealth, 2014. Sebab-sebab deprivasi tidur antara lain:  Pilihan pribadi. Beberapa orang tidak menyadari bahwa tubuh memerlukan tidur yang cukup; mereka lebih memilih untuk tetap terjaga pada malam hari untuk bersosialisasi, menonton televisi, atau membaca buku.  Kondisi sakit. Kondisi seperti pilek dan tonsilitis dapat menyebabkan mendengkur, tersedak, dan sering terbangun.  Pekerjaan. Orang-orang yang melakukan giliran kerja di luar siklus tidur- bangun yang normal, memiliki lebih dari satu pekerjaan, atau memiliki profesi yang menyita waktu dapat mengalami deprivasi tidur. Misalnya saja seorang perawat yang harus merawat pasien hingga malam hari. Orang-orang yang menempuh perjalanan jauh juga sering mengalami gangguan pola tidur jet lag.  Gangguan tidur. Masalah seperti sleep apnea, mendengkur, gerakan ekstremitas periodik, dan restless legs syndrome dapat mengganggu tidur seseorang sampai beberapa kali sepanjang malam.  Obat-obatan. Beberapa jenis obat yang digunakan untuk terapi pada penyakit-penyakit seperti epilepsi atau Attention Deficit Hyperactivity Disorder ADHD dapat menyebabkan insomnia.  Lingkungan tidur. Tidur juga dapat terganggu karena alasan lingkungan, contohnya kamar tidur yang terlalu panas atau terlalu dingin, tetangga yang berisik, atau teman tidur yang mendengkur.  Higiene tidur yang buruk. Beberapa orang memiliki kebiasaan yang mengganggu, misalnya minum kopi atau merokok pada saat menjelang jam tidur yang dapat menstimulasi sistem saraf dan membuat sulit tidur. Masalah yang lain adalah berbaring di tempat tidur lalu khawatir akan sesuatu hal, bukan merelaksasikan diri Betterhealth, 2014.

2.1.6. Kebutuhan Tidur

Kebutuhan tidur setiap orang berbeda. Orang yang disebut short sleepers normalnya membutuhkan waktu kurang dari 6 jam untuk dapat menjalankan fungsinya dengan adekuat. Long sleepers adalah orang yang tidur lebih dari 9 jam setiap malam untuk dapat berfungsi dengan adekuat. Long sleepers memiliki periode REM yang lebih banyak serta lebih banyak periode REM di dalam setiap periode densitas REM daripada short sleepers. Short sleepers umumnya efisien, ambisius, beradaptasi sosial, dan menyenangkan. Long sleepers cenderung mengalami depresi ringan, cemas, dan menarik diri secara sosial. Kebutuhan tidur meningkat pada kerja fisik, olahraga, sakit, kehamilan, stres menyeluruh, dan peningkatan aktivitas mental. Periode REM meningkat setelah adanya stimulus psikologis yang kuat, misalnya kesulitan belajar, stres, dan penggunaan obat- obatan Sadock, 2007. Kebutuhan tidur juga berbeda berdasarkan usia, antara lain: Tabel 2.1. Kebutuhan tidur berdasarkan usia Usia Durasi Tidur 0-3 bulan 14-17 jam 4-11 bulan 12-15 jam 1-2 tahun 11-14 jam 3-5 tahun 10-13 jam 6-13 tahun 9-11 jam 14-17 tahun 8-10 jam 18-64 tahun 7-9 jam 65 tahun 7-8 jam Sumber: How Much Sleep Do We Really Need? National Sleep Foundation, 2011.