commit to user
5 Salah satu publik internal suatu organisasi adalah employee public publik
pegawai karyawan. Karyawan merupakan aset perusahaan yang penting karena mereka dapat menggerakkan, melaksanakan serta merealisasikan tujuan organisasi
dengan menggunakan perencanaan yang matang serta kecanggihan tekhnologi.
Keberadaan Web Portal Intranet Telkom diharapkan mampu memenuhi kebutuhan informasi serta menambah pengetahuan karyawan akan segala berita
perkembangan yang ada di perusahaan. Sementara berbagai fasilitas link yang ada didalam portal diharapkan dapat menciptakan hubungan yang baik antara
perusahaan dengan karyawan maupun karyawan dengan karyawan perusahaan.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, perumusan
masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah ada hubungan yang signifikan antara aktivitas penggunaan Portal
Telkom sebagai media internal perusahaan dengan pemenuhan kebutuhan informasi karyawan PT. Telkom DCS Regional Semarang ?
2. Apakah ada hubungan yang signifikan antara lingkungan kerja dengan
pemenuhan kebutuhan informasi karyawan PT. Telkom DCS Regional Semarang?
commit to user
6
C. TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : 1.
Untuk mengetahui apakah ada hubungan yang signifikan antara aktivitas penggunaan Portal Telkom sebagai Media Internal Perusahaan dengan
pemenuhan kebutuhan informasi karyawan PT. Telkom DCS Regional Semarang.
2. Untuk mengetahui apakah ada hubungan yang signifikan antara interaksi di
lingkungan kerja dengan pemenuhan kebutuhan informasi karyawan PT. Telkom DCS Regional Semarang.
D. KEGUNAAN PENELITIAN
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak – pihak terkait, antara lain:
1. Bagi kalangan akademis, penelitian ini diharapkan dapat menambah kajian
ilmu komunikasi khususnya yang berkaitan dengan studi analisis new media sebagai medium komunikasi internal yang dapat mentransferkan pesan
komunikasi. Selain itu, penelitian ini juga diharapkan dapat menambah kajian ilmu komunikasi khususnya yang berhubungan dengan sistem
komunikasi organisasi yang bersifat online. 2.
Bagi penulis sendiri, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan dan daya nalar sebagai bagian dari proses belajar
sehingga dapat memahami aplikasi teori-teori yang telah diperoleh dari bangku kuliah dan literature yang ada dengan praktek yang sesungguhnya.
commit to user
7 3.
Bagi pihak-pihak lain seperti contohnya bagi perusahaan, penelitian ini dapat menjadi bahan informasi mengenai penggunaan portal Telkom sebagai
media internal perusahaan terhadap pemenuhan kebutuhan informasi karyawannya.
E. KERANGKA TEORI
Dalam penelitian ini serta bidang komunikasi serta teori yang dianggap relevan diantaranya adalah komunikasi organisasi yang menyangkut media
internal perusahaan, motivasi penggunaan media dan pemenuhan kebutuhan informasi karyawan serta menggunakan teori uses and gratifications.
1. Komunikasi Organisasi
Mempelajari suatu organisasi adalah mempelajari pengorganisasian dan inti perilaku tersebut adalah komunikasi. Setelah
mengetahui hakikat organisasi dan komunikasi, maka kita dapat melihat arah dan pendekatan yang ada pada komunikasi organisasi, “Komunikasi
organisasi lebih dari sekedar apa yang dilakukan orang-orang. Komunikasi organisasi adalah suatu disiplin ilmu yang dapat mengambil
sejumlah arah yang sah dan bermanfaat “ Pace dan Faules, 2002:25. Begitupula yang terjadi dalam tubuh PT. Telekomunikasi
Indonesia TELKOM yang memiliki banyak kantor cabang di seluruh Indonesia. Tentu tidak mudah untuk menyatukan visi dan misi
perusahaan yang memiliki jumlah karyawan yang begitu besar. Maka dari itu PT. Telkom berusaha untuk mengoptimalkan fungsi PR yang ada
commit to user
8 serta membuat kebijakan untuk menyediakan media internal sebagai
wadah penyampaian pesan dan informasi. Keberadaan Public Relations timbul karena adanya tuntutan
kebutuhan. Di dalam suatu perusahaan Public Relations mempunyai tujuan untuk memberikan kepuasan terhadap semua pihak yang
berkepentingan, baik pihak internal maupun eksternal. Seperti yang
diungkapkan Rosady Ruslan 2003:23 bahwa ruang lingkup tugas
Humas atau PR dalam suatu organisasi lembaga antara lain meliputi aktivitas :
1. Membina hubungan ke dalam internal public; yang dimaksud
dengan publik internal adalah public yang menjadi bagian dari unitbadanperusahaan atau organisasi itu sendiri.
2. Membina hubungan keluar eksternal public; yang dimaksud publik
eksternal adalah publik umum masyarakat. Mengusahakan tumbuhnya sikap dan gambaran public yang positif terhadap
lembaga yang diwakilinya
2. Media Internal Perusahaan
Untuk menjangkau khalayak tertentu dalam rangka mencapai tujuan-tujuan Public relations, adakalanya penggunaan media massa
pers, radio dan televisi tidak sesuai, apalagi jika khalayak tersebut hanya terdiri dari beberapa kelompok kecil saja. Contoh dari khalayak seperti
itu adalah para staf atau anggota organisasi sendiri yang mungkin hanya dapat dijangkau melalui media internal.
commit to user
9 Media komunikasi internal adalah semua sarana penyampaian dan
penerimaan informasi dikalangan publik internal perusahaan dan biasanya bersifat non komersial. Baik penerima maupun pengirim
informasi adalah orang dalam ataupun publik internal yang terdiri atas pimpinan, anggota, pegawai ataupun unit-unit kerja didalam perusahaan
tersebut A.W Suranto, 2005:121. Ada dua jenis media internal, yakni yang semata-mata bersifat
internal khusus untuk para staf dan pegawai dan yang sampai batas tertentu bersifat eksternal yang juga diarahkan kepada pihak luar
tertentu. Publikasi atau terbitan yang didistribusikan kepada para anggota atau pun khalayak pendukung dari suatu organisasi lazim
disebut sebagai media internal semi eksternal.
3. Portal Telkom sebagai Media Internal Perusahaan
Saat ini, new media atau media baru merupakan istilah yang dipergunakan untuk semua bentuk media komunikasi massa mutakhir
yang berbasiskan tekhnologi komunikasi dan informasi. Ini biasanya digunakan untuk media komunikasi elektronik atau digital khususnya
internet dan world wide web www. Portal Telkom merupakan web internal perusahaan berbasis tekhnologi
intranet. Menurut Keneth C. Laudon 2005:410 “ intranet adalah
jaringan organisasi internal yang bisa memberikan akses data di lintas perusahaan “. Sementara menurut Sutedjo 2003:92, “ Intranet adalah
sistim jaringan yang hanya bisa digunakan untuk keperluan internal dan
commit to user
10 hanya bisa diakses oleh anggota organisasi. Biasanya hanya bisa
digunakan untuk saling mengirimkan dan menerima informasi dan laporan antar karyawan “. Dengan demikian Intranet adalah sistim
jaringan komunikasi yang hanya bisa diakses dalam internal perusahaan. Jaringan ini bersifat seperti internet, yang memungkinkan kita
melakukan komunikasi interaktif dan akses data internal perusahaan. Intranet merupakan media yang interaktif. Interaktif disini adanya
hubungan timbal balik antara satu pengguna dengan pengguna lain sekalipun tidak secara langsung. Intranet adalah “jaringan komputer
dalam perusahaan yang menggunakan komunikasi data standar seperti dalam internet. Artinya kita dapat menggunakan semua fasilitas internet
untuk kebutuhan perusahaan” Tung, 2001:4. Beberapa perusahaan besar yang menggunakan intranet sebagai
media komunikasi internal perusahaan antar lain: penerbit Simon and Schuster, perusahaan sekuritas Merrill Linch, penerbit Harper Collins
dan masih banyak lagi. Di Indonesia sendiri, trend untuk menggunakan intranet sebagai sarana mengembangkan komuniaksi di perusahaan
antara lain: HP Berca, Centrin Internet Service Provider, kelompok Kompas Gramedia. Harper Collins menggunakan intranet untuk
kepentingan kolaborasi antar karyawan serta untuk kebutuhan cybermarketing. Merrill Linch menggunakannya untuk keperluan
komunikasi dengan pelanggan. Melalui intranet perusahaan ini lebih mudah mempublikasikan hasil-hasil riset agar mudah diakses oleh
konsultan mereka. Simon and Schuster menyatukan sekitar 6000
commit to user
11 terminal komputer ke dalam jaringan sehingga kolaborasi antar mereka
lebih mudah, termasuk di dalamnya mulai dari proses penulisan,
penyuntingan sampai pada perwajahan sehingga lebih menghemat waktu
Tung, 1997:12. Laudon 2000:457 menambahkan bahwa intranet dapat menjadi
fondasi lingkungan pengetahuan enterprise dimana informasi dari beragam sumber dan media, termasuk teks, suara, video dan bahkan
slide digital, bias dibagi-pakai, ditampilkan, dan diakses di lintas perusahaan melalui antarmuka umum yang sederhana. Jika terancang
dengan baik, lingkungan pengetahuan ini bisa bertindak sebagai peta pengetahuan.
Sedangkan definisi Portal menurut Sutedjo 2004:141, adalah pintu gerbang untuk melakukan akses terhadap situs-situs internet dan
berfungsi untuk pencarian topik atau untuk memperoleh berbagai layanan lainnya. Lalu menurut Greenstain 2002:463, “ A portal is
reffered to a site that serves as the port “ entry “ onto the web. Portals are designed to Web Users the informations they needs as they fisrt enter
the www “. Suatu penelitian yang terdapat dalam jurnal “ Computer-Mediated
Communication “ yang berjudul : Empowering Youth : Use of Technology in Advocacy to Affect Social Change oleh Rosemary
Thackeray Ph.D., MPH MaryAnne Hunter mengemukakan bahwa : Manusia telah berkomunikasi melalui kelompok diskusi online, papan
pesan, dan listservs sejak awal 1980-an Grier Campbell, 2000.
commit to user
12 Program-program ini dikaitkan terutama dengan perusahaan atau
organisasi sosial Grier Campbell. Pengembangan Social Networking Site SNS telah memungkinkan pergeseran fokus dari komunikasi
organisasi berbasis komunikasi interpersonal individu, di antara semua kelompok umur, tetapi orang terutama muda. SNS secara khusus
dirancang untuk membantu orang membuat dan menjaga hubungan dengan orang lain yang memiliki kepentingan yang sama Boyd
Ellison, 2008. SNS sendiri dideskripsikan sebagai sebuah komunitas online yang apabila diaplikasikan pada suatu organisasi maka organisasi
tersebut membuat suatu halaman untuk memperkuat jaringan sosial yang ada. Pengguna SNS dapat mengirimkan komentar atau mendiskusikan
sesuatu dan keanggotaanya harus disetujui oleh administrator atau moderator. Penelitian ini memberikan kesimpulan bahwa tekhnologi
memberikan kemudahan pada setiap orang untuk dapat berpartisipasi Setiap individu memiliki motivasi yang berbeda-beda, hal ini disebabkan
oleh keinginan serta kebutuhan dari masing-masing individu yang berbeda-beda pula dari waktu ke waktu.
4. Motivasi Penggunaan Media
Semua tingkah laku manusia pada hakikatnya mempunyai motif tertentu. Motif merupakan suatu pengertian yang melingkupi semua
penggerak, alasan-alasan atau dorongan-dorongan dalam diri manusia yang menyebabkan manusia berbuat sesuatu Ardianto, 2004:87.
commit to user
13 Pada dasarnya “motif“ dan “motivasi“ artinya hampir sama, hanya
berbeda pada penempatan kalimat saja. Menurut Kartini Kartono 2002:147 motivasi adalah sebab, alasan dasar, pikiran dasar, dorongan
bagi seseorang untuk berbuat atau ide pokok yang selalu berpengaruh besar terhadap tingkah laku manusia. Dengan kata lain, motivasi adalah
dorongan terhadap seseorang agar mau melaksanakan sesuatu. Dorongan adalah desakan alami untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhan hidup.
Dari definisi tersebut, motif jika dihubungkan dengan konsumsi media berarti segala alasan dan pendorong dalam diri manusia yang
menyebabkan seseorang menggunakan media.
5. Pemenuhan Kebutuhan Informasi
Informasi sangat dibutuhkan oleh masyarakat dewasa ini, dengan informasi masukan-masukan yang dianggap penting dapat membantu
masyarakat dalam menentukan sikap yang harus dilakukan, informasi sudah menjadi kebutuhan manusia, sehingga peranan informasi sangat
dominan dalam kehidupan manusia, karena tanpa informasi manusia tidak akan berkembang, menurut Onong Uchjana informasi atau tentang
keterangan adalah : 1.
Suatu pesan yang disampaikan kepada seseorang atau sejumlah orang yang baginya merupakan hal yang baru diketahui
2. Data yang telah diolah yang disampaikan oleh seseorang, atau
sejumlah orang yang baginya merupakan yang baru diketahui
commit to user
14 3.
Kegiatan menyebarluaskan pesan disertai penjelasan, baik secara langsung maupun melalui media komunikasi khalayak yang baginya
merupakan suatu hal atau peristiwa yang baru Effendy, 2002:177. Dikaitkan dengan lingkungan yang merangsang timbulnya
kebutuhan tersebut, khususnya yang berhubungan dengan seseorang yag dihadapkan pada berbagai media penampung informasi, maka ada
banyak kebutuhan yang bisa dikemukakan, antara lain seperti yang diusulkan oleh Kartz, Gurevitch, dan Haas Tan, 1981:298 sebagai
berikut : a.
Kebutuhan Kognitif : Ini berkaitan erat dengan kebutuhan untuk memperkuat informasi, pengetahuan dan pemahaman seseorang akan
lingkungannya. Kebutuhan ini didasarkan pada hasrat seseorang untuk memahami dan menguasai lingkungannya. Di samping itu,
kebutuhan ini juga dapat memberi kepuasan atas hasrat keingintahuan dan penyelidikan seseorang.
b. Kebutuhan Afektif : Kebutuhan ini dikaitkand engan penguatan
estetis, hal yang dapat menyenangkan dan pengalamn-pengalaman emosional. Dalam hal ini, berbagai media dalam hal ini sering
dijadikan alat untuk mengejar kesenangan dan hiburan. Misalnya, orang membeli radio, televisi dan menonton film, tidak lain karena
mencari hiburan. c.
Kebutuhan integrasi personal personal integrative needs : Ini dikaitkan dengan penguatan kredibilitas, kepercayaan, stabilitas dan
commit to user
15 status individu. Kebutuhan – kebutuhan ini berasal dari hasrat
seseorang untuk mencari harga diri. d.
Kebutuhan integrasi sosial social integrative needs : Kebutuhan ini dikaitkan dengan penguatan hubungan keluarga, teman dan orang
lain di dunia. Kebutuhan ini didasari oleh hasrat seseorang untuk bergabung atau berkelompok dengan orang lain.
e. Kebutuhan berkhayal escapist needs : Ini dikaitkan dengan
kebutuhan – kebutuhan untuk melarikan diri, melepaskan ketegangan dan hasrat untuk mencari hiburan atau pengalihan Yusup,
2009:207. Media Portal Telkom bertujuan untuk memenuhi kebutuhan atas
informasi perusahaan bagi karyawan. Kebutuhan informasi menurut Atkin didefinisikan sebagai berikut : “Kebutuhan informasi adalah
fungsi dari keraguan ekstrinsik yang dihasilkan dari suatu perbedaan pengamatan antara kriteria ukuran kepastian seseorang mengenai objek
lingkungan yang penting dan pernyataan terhadap suatu kriteria yang ingin dicapai” Atkin, 1973:206. Dalam paradigma ini, Atkin
menjelaskan bahwa konsep intinya adalah ketidak pastian. Sementara Shannon dan Weaver menyatakan bahwa ketidak
pastian dalam tingkat yang sederhana akan muncul bila seseorang memandang pengetahuan tentang suatu objek yang dimilikinya diangap
tidak lagi memadai. Implikasinya seseorang berusaha untuk memperoleh tambahan informasi guna menutupi kesenjangan
commit to user
16 pengetahuan. Lebih jauh lagi Atkin mengemukakan bahwa ketidak
pastian kognisi yang dimiliki seseorang dirasa tidak memadai lagi untuk merespon situasi yang memerlukan orientasi keputusan atau tindakan
yang melibatkan suatu objek atau lebih Atkin, 1973:207. Kebutuhan informasi diperoleh dari pengertian bahwa media
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan karyawan atas informasi perusahaan. Pengetahuan mengenai karakteristik kebutuhan karyawan
dapat menolong pihak manajemen perusahaan untuk menumbuhkan pengertian terhadap para karyawan yang menjadi bagian dari kinerja
perusahaan. Selain itu dapat dijadikan sebagai acuan dalam mencapai pemenuhan kebutuhan karyawan oleh perusahaan, juga membantu
karyawan untuk menyadari bentuk-bentuk kebutuhan yang dapat dipenuhi oleh perusahaan. Untuk memenuhi kebutuhan informasi
karyawan tersebut maka harus ada komunikasi internal, komunikasi internal adalah komunikasi yang dikirimkan kepada anggota dalam suatu
organisasi Muhammad, 1995:97. Isi pesan atau informasi dalam komunikasi internal yang berkenaan
dan bersangkutan dengan organisasi tersebut menurut Arine Muhammad dapat diklasifikasikan menjadi 4 fungsi, yaitu :
1. Pesan Tugas
Pesan tugas ini maksudnya adalah pesan-pesan yang berkenaan dengan pelaksanaan tugas-tugas organisasi oleh anggota organisasi
pesan ini mencakup pemberian informasi kepada karyawan untuk melakukan tugas mereka secara efesien, seperti aktivitas pemberian
commit to user
17 latihan kepada karyawan, memberikan orientasi kepada karyawan
baru, penentuan tujuan dan aktivitas lainnya yang berkenaan dengan produksi, pelayanan pemasaran dan sebagainya, atau dengan kata
lain pesan tugas dapat dikatakan pesan yang berhubungan dengan output system yang diinginkan oleh perusahaan atau organisasi.
2. Pesan Pemeliharaan
Pesan pemeliharaan adalah pesan-pesan yang berkenaan dengan kebijaksanaan dan pengaturan organisasi. Pesan ini membantu
organisasi untuk tetap hidup kekal. Pesan ini mencakup perintah, ketentuan, prosedur, aturan dan control yang diperlukan untuk
mempermudah gerakan organisasi untuk mencapai output sistem. Pesan tugas berhubungan dengan isi dari output sistem sedangkan
pesan pemeliharaan berhubungan dengan pencapaian dari output.
3. Pesan kemanusiaan
Pesan kemanusiaan langsung diarahkan kepada orang-orang dalam organisasi dengan mempertimbangkan sikap mereka, kepuasan dan
pemenuhan kebutuhan mereka. Pesan ini berkenaan dengan hubungan antar personal, konsep diri, perasaan dan moral. Yang
termasuk dalam kategori pesan ini adalah pengahargaan terhadap hasil yang dicapai oleh karyawan, penyelesaian konflik antar
individu atau kelompok, aktifitas informal, dan bimbingan suatu organisasi, sebenarnya dapat menciptakan tugas yang efektif dengan
memberikan pesan tugas dan pemeliharaan tetapi bila individu- individu yang di organisasi mempunyai masalah moral yang serius
commit to user
18 suka menyendiri maka hal ini akan mempengaruhi terhadap
pencapaian tujuan sistem dengan efektif
4. Pesan Pembaruan
Pesan pembaruan menjadikan organisasi dapat menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi dalam lingkungannya.
Untuk itu suatu organisasi membuat rencana-rencana baru, aktifitas- aktifitas baru, program-program baru, pengarahan yang baru,
proyek-proyek yang baru, dan saran-saran mengenai produksi- produksi baru. Rencana ini disampaikan pada waktu pertemuan-
pertemuan pemecahan masalah, pembuatan rencana dan pada waktu rapat-rapat dengan anggota organisasi, pesan yang disampaikan itu
termasuk kategori pesan pembaharuan.
6. Teori Uses and Gratifications
Model ini
digambarkan sebagai
a dramatic break with effects traditions of the past yaitu suatu loncatan dramatis dari model jarum
Hipodermik. Model ini tidak tertarik pada apa yang dilakukan media terhadap khalayaknya tetapi lebih tertarik pada apa yang dilakukan
khalayak terhadap media. Katz mengatakan bahwa penelitiannya diarahkan kepada jawaban terhadap pertanyaan : “ Apa yang dilakukan
media untuk khalayak? What do the media do to people ? “ Rakhmat, 2003:65.
Model uses and gratifications menunjukkan bahwa apa yang menjadi permasalahan utama bukanlah bagaimana media mengubah
commit to user
19 sikap dan perilaku khalayak, tetapi bagaimana media memenuhi
kebutuhan pribadi dan sosial khalayak. Khalayak dianggap secara aktif dengan sengaja menggunakan media untuk memenuhi kebutuhannya dan
mempunyai tujuan. Studi dalam bidang ini memusatkan perhatian pada penggunaan uses isi media untuk mendapatkan kepuasan
gratifications atas pemenuhan kebutuhan seseorang. Dari sinilah timbul istilah uses and gratifications penggunaan dan pemenuhan
kebutuhan. Sebagian perilaku khalayak akan dijelaskan melalui berbagai kebutuhan needs dan kepentingan individu Ardianto dan
Erdinaya, 2004:71. Dengan demikian, kebutuhan individu merupakan titik awal dari kemunculan teori ini.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Nurudin 2007:193 bahwa kita bisa memahami interaksi orang dengan media melalui pemanfaatan
media oleh orang itu uses dan kepuasan yang diperoleh gratification. Gratifikasi yang sifatnya umum antara lain pelarian dari rasa khawatir,
peredaan rasa kesepian, dukungan emosional, perolehan informasi dan kontak sosial.
Dalam jurnal penelitian Ghent University-Belgium oleh C. Courtois, P. Mechant, L. De Marez dan G. Verleye yang berjudul
Gratifications and Seeding Behavior of Online Adolescents mengemukakan bahwa :
Paradigma UG yang telah memakan waktu selama 40 tahun penelitian media fungsional mengasumsikan bahwa penonton aktif yang sadar akan
kebutuhan, dengan sengaja memilih media untuk memuaskan kebutuhan
commit to user
20 tersebut. Media terus bersaing satu dengan yang lainnya untuk mencari
kepuasan Katz, Blumler, Gurevitch, 1974; de Boer Brennecke, 1995; Rubin, 2002. Setidaknya ada tiga sumber gratifikasi yang
dibedakan dalam literature yaitu : konten sedang, paparan media dan konteks sosial dari situasi di mana media digunakan. Setiap media
menawarkan kombinasi yang unik dari tiga sumber. Dengan cara media ini berbeda dalam cara mereka menawarkan kepuasan untuk kebutuhan
tertentu Katz et al, 1974. Pendekatan U G telah digunakan untuk memahami motif laten dari
berbagai media, mulai dari media tradisional, seperti televisi, buku, film, dan radio McQuail, Blumler Brown, 1972; Katz, Gurevitch, Haas,
1973. Hingga media yang lebih baru seperti media interaktif seperti video game Selnow, 1984, video perekam Cohen, Levy Golden,
1988, dan telepon seluler Leung Wei, 2000. Teori
uses and gratifications dimulai di lingkungan sosial dimana yang dilihat adalah kebutuhan dari para khalayak. Lingkungan sosial
meliputi ciri-ciri afiliasi kelompok dan ciri-ciri kepribadian. Kebutuhan individual di kategorisasikan sebagai berikut :
1. Cognitive needs Kebutuhan Kognitif
Yaitu kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan informasi, pengetahuan dan pemahaman mengenai lingkungan. Kebutuhan ini
didasarkan pada hasrat untuk memahami dan menguasai lingkungan, juga memuaskan rasa penasaran dan dorongan untuk penyelidikan.
commit to user
21 2.
Affective needs Kebutuhan Afektif Yaitu kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan pengalaman-
pengalaman yang estetis, menyenangkan dan emosional. 3.
Personal Integrative needs Kebutuhan pribadi secara integratif Yaitu kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan kredibilitas,
kepercayaan, stabilitas dan status individual. Hal-hal tersebut diperoleh dari hasrat akan harga diri.
4. Sosial Integrative needs Kebutuhan sosial secara integratif
Yaitu kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan kontak dengan keluarga, teman dan dunia. Hal-hal tersebut didasarkan pada hasrat
untuk berafiliasi. 5.
Escapist needs Kebutuhan Pelepasan Yaitu kebutuhan yang berkaitan dengan hasrat ingin melarikan diri
dari kenyataan, kelepasan emosi, ketegangan dan kebutuhan akan hiburan.
Teori uses and gratifications beroperasi dalam beberapa cara yang bisa dilihat dalam bagan dibawah ini Nurudin, 2004:183 :
commit to user
22
Gambar I. 1 Teori Uses and Gratifications
Setiap individu memiliki motivasi yang berbeda-beda, hal ini disebabkan oleh keinginan serta kebutuhan dari masing-masing individu yang berbeda-beda
pula dari waktu ke waktu. Lingkungan
sosial 1. Ciri-ciri
demografis 2. Afiliasi
kelompok 3. Ciri-ciri
kepribadian Kebutuhan
khalayak 1. Kebutuhan
kognitif 2. Kebutuhan
afektif 3. Kebutuhan
integratif personal
4. Kebutuhan integratif
sosial 5. Pelepasan
keteganga n atau
melarikan diri dari
kenyataan Sumber-sumber
pemuasan kebutuhan yang
berhubungan dengan media
1. Keluarga, teman-
teman 2. Komunikasi
interpersonal 3. Mengisi
Penggunaan media massa
1. Jenis-jenis media surat
kabar, radio,
televisi, film
2.Isi media 3.Terpaan
media Konteks
sosial dari terpaan media
Pemuasan media fungsi
1.Pengamatan lingkungan
difersi atau hiburan
2. Identitas personal
3. Hubungan i l
commit to user
23 Dari uraian ditas jelas bahwa dalam menggunakan suatu media, seseorang
didorong oleh motif-motif tertentu. Ada berbagai kebutuhan yang dapat terpuaskan dengan menggunakan media massa, namun pada saat yang sama
kebutuhan ini juga dapat terpuaskan oleh sumber-sumber lainnya. Contohnya, kebutuhan akan informasi dan hiburan dapat diperoleh dari sumber-sumber
lainnya, seperti keluarga, tetangga, dan teman melalui interaksi sosial. Interaksi sosial merupakan kunci dari kehidupan sosial. Karena dengan adanya proses
interaksi, manusia bisa berhubungan dengan yang lainnya dan tidak terisolasi. Dalam proses inilah terjadi hubungan timbal balik antara individu dengan
individu, individu dengan kelompok ataupun kelompok dengan kelompok lainnya. Sesuatu yang tidak lepas dari interaksi adalah kontak sosial dan komunikasi.
Dengan adanya kontak sosial dan komunikasi, orang dapat saling mempengaruhi dan bertukar informasi.
Interaksi yang dilakukan oleh karyawan PT. Telkom DCS Semarang untuk memenuhi kebutuhan informasi akan perusahaan adalah interaksi pada lingkungan
kerja. Menurut Nitisemo 1996:109, lingkungan kerja merupakan segala sesuatu yang ada disekitar karyawan dan dapat mempengaruhi karyawan dalam
menjalankan tugas-tugas yang dibebankan. Pernyataan diatas juga didukung oleh pendapat Ahmadi 2002:77, lingkungan kerja dinyatakan sebagai kehidupan
sosial, psikologi dan fisik dalam organisasi yang berpengaruh terhadap karyawan dalam melaksanakan tugasnya.
commit to user
24 Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang penelitian ini, maka
hubungan – hubungan antar variabel yang akan diteliti dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar I. 2 Hubungan Antar Variabel
Sesuai dengan penelitian ini, penulis meneliti sejauh mana pengaruh aktivitas penggunaan portal Telkom sebagai media internal perusahaan terhadap
pemenuhan kebutuhan informasi karyawan. Pada penelitian ini, penelitian menggunakan lebih dari dua variabel atau korelasi ganda multiple correlation,
yaitu variabel independent, variabel dependent serta variabel kontrol interaksi sosial yang juga dapat mempengaruhi pemenuhan kebutuhan informasi karyawan
tentang perusahaan.
F. HIPOTESIS PENELITIAN
Berdasarkan perumusan masalah , tujuan dan kerangka teori, maka hipotesa dari penelitian ini adalah :
Varibel Independent X1 Aktivitas penggunaan
Portal Telkom Varibel Dependent Y
Pemenuhan kebutuhan Informasi karyawan
Varibel Kontrol X2 Lingkungan Kerja
commit to user
25 1.
Ada hubungan yang signifikan antara aktivitas penggunaan Portal Telkom sebagai media internal perusahaan dengan pemenuhan kebutuhan informasi
karyawan PT. Telkom DCS Regional Semarang. Semakin sering menggunakan atau mengakses portal Telkom, maka akan semakin tinggi
pula pemenuhan kebutuhan informasi karyawan tentang perusahaan.
2. Ada hubungan yang signifikan antara interaksi sosial dengan pemenuhan
kebutuhan informasi karyawan PT. Telkom DCS Regional Semarang. Semakin sering melakukan proses interaksi pada lingkungan kerja, maka
akan semakin tinggi pula penenuhan kebutuhan informasi karyawan tentang
perusahaan.
G. DEFINISI KONSEPTUAL DAN OPERASIONAL