commit to user
36
7. Analisa Data
Karena penelitian ini penelitian kuatitatif, maka dalam penelitian ini data yang sudah terkumpul akan dianalisis dengan teknik stastistik. Masing-
masing indicator diberi rangking dan untuk menguji apakah ada hubungan yang signifikaan diantara variablenya akan digunakan teknik analisa “ Tata
Jenjang Spearmen” yaitu dengan rumus : Rs =
∑
x2 +
∑
y2-
∑
d 2
2
∑
x2.
∑
y2
Dimana : ∑
x2
= N
3
-N - ∑T
x
12 ∑
y2
= N
3
-N - ∑T
y
12 T
x
= t
x 3
- t
x
12 T
x
= t
x 3
- t
x
12 Keterangan:
rs : koefisien korelasi tata jenjang spearman
X
2
: jenjang kembar variable x Y
2
: jenjang kembar variable y d
2
: kuadrat jumlah beda antar jenjang
T
x :
jumlah jenjang kembar pada variable x
T
y
: jumlah enjang kembar pada variable y
N : jumlah sampel
1
commit to user
37
BAB II TINJAUAN PERUSAHAAN
A. PERKEMBANGAN PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA
Menurut data yang diberikan oleh Bpk, Sujono selaku Kepala PT. Telkom DCS Regional Semarang, perkembangan PT. Telekomunikasi Indonesia dimulai
pada tahun 1864, dimana saat itu pemerintah kolonial Belanda mendirikan suatu perusahaan swasta untuk menangani layanan pos domestik dan layanan telegraf
internasional. Perusahaan jasa telepon di Indonesia pertama kali tersedia setelah Pemerintah Hindia Belanda menerbitkan keputusan Nomor 5 tanggal 31 Juli
1881. Pemerintah Belanda memberikan konsensi kepada sebuah perusahaan swasta Belanda untuk menyelenggarakan jasa telepon di Gambir, Batavia,
Tanjung Priok, Semarang dan Surabaya sesuai dengan 25 tahun ijin pemerintah. Namun, ternyata dalam perkembangannya, perusahaan-perusahaan telepon
tersebut lebih berorientasi laba dan menginginkan pengembalian modal secara cepat. Akibatnya aspek pelayanan pun menjadi terabaikan. Belum lagi persoalan-
persoalan lain yang turut mewarnai kualitas kerja da reputasi perusahaan. Atas keadaan ini, pemerintah turun tangan dan mengambbil keputusan untuk tidak
memperpanjang konsensi-konsensi yang telah diberikan dan menyediakan pengusahaan telepon menjadi untusan pemerintah Hindia Belanda. Sehingga pada
tahun 1906 Pemerintah Kolonial Belanda membentuk sebuah jawatan yang mengatur layanan pos dan telekomunikasi yang sesuai dengan staatblad 3951906