55
median pada tempat yang sama. Pada pendekatan histogram variabel berdistribusi normal jika dapat ditunjukkan oleh distribusi data yang tidak
menceng ke kiri atau menceng ke kanan. Pada pendekatan grafik, uji normalitas dapat dilihat dari titik-titik disepanjang garis diagonal. Jika pada
scattler plot terlihat titik yang mengikuti data di sepanjang garis diagonal. Hal ini berarti data berdistribusi normal. Sedangkan pendekatan
Kolmogorov- Smirnov digunakan untuk memastikan apakah data disepanjang garis diagonal
berdistribusi normal. Nilai kolmogorov smirnov Z lebih kecil dari 1,97 berarti
data dikatakan normalSitumorang dan Lufti, 2014:121. Pengambilan keputusan mengenai normalitas adalah sebagai berikut:
1. Jika p 0.05 maka distribusi data tidak normal 2. Jika p 0.05 maka distribusi data normal
Cara mengatasi data tidak normal antara lain: 1. Melakukan transformasi data misalnya mengubah data menjadi bentuk
logaritmaLog atau natural Ln. 2. Menambah jumlah data.
3. Menghilangkan data yang dianggap sebagai penyebab tidak normalnya data.
4. Menerima data apa adanya.
3.9.2 Uji Multikolinieritas
Model multiple regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi yang tinggi diantara variabel-variabel independen karena akan menyebabkan nilai
koefisien regresi berfluktuasi tinggi sehingga mengurangi keyakinan akan
Universitas Sumatera Utara
56
hasil pengujian. Karena itu perlu dilakukan pengujian terhadap data sampel, apakah terjadi multikolinieritas atau tidak Indrawati, 2015. Jika terdapat
nilai korelasi diantara variabel independen adalah satu maka koefisiennya : a koefisien untuk nilai-nilai regresi tidak dapat diperkirakan b nilai standard
error dari setiap nilai koefisien regresi menjadi nilai yang tak terhingga. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas dapat dilihat dari
1 Nilai tolerance TOL dan lawannya 2 variance inflation factor VIF.
Nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi karena
VIF=1 Tolerance. Nilai Cut off yang umum dipakai untuk menunjukan
adanya multikolonieritas adalah nilai Tolerance 0,10 atau sama dengan nilai
VIF10. Cara mengatasi multikolonieritas adalah a transformasi variabel. Jika
terlihat pada model awal dengan adanya gejala multikolonieritas maka dapat dilakukan transformasi variabel yang bersangkutan kedalam bentuk logaritma
natural atau bentuk-bentuk tranformasi lainnya, sehingga nilai t hitung yang dihasilkan secara individu variabel independen dapat secara signifikan
mempengaruhi variabel terikat, b Meningkatkan jumlah data sampel. Dengan adanya peningkatan jumlah data sampel diharapkan mampu
menurunkan standar error disetiap variabel independen dan akan diperoleh yang benar-benar bisa menaksirkan koefisien regresi secara tepat.
3.9.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji heterokesdastisitas bertujuan untuk melihat apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang
Universitas Sumatera Utara
57
lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskesdastisitas, dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Model
regresi yang baik adalah tidak terjadi hetrokedastisitas Indrawati, 2015.
3.9.4 Uji Autokorelasi