Uji Multikolinearitas Uji Heteroskedastisitas

83 Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Uji Kolmogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual 264 Normal Parameters a,b an ,0000000 Std. Deviation 2,16783053 st Extreme Differences solute ,053 sitive ,037 Negative -,053 lmogorov-Smirnov Z ,865 ymp. Sig. 2-tailed ,442 Test distribution is Normal. Calculated from data. Sumber : Hasil penelitian 2016 data diolah Berdasarkan uji Kolmogorov-Smirnov 1 sample K-S pada Tabel 4.3 menunjukkan besarnya nilai Asymp. Sig. 2-tailed adalah 0,442 berada di atas nilai signifikan 0,05 dan nilai Kolmogorov-Smirnov Z sebesar 0,865lebih kecil dari 1,97. Hal ini berarti data terdistribusi normal, sehingga dari uji ini menunjukkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.

4.2.2.2 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk melihat apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independen satu dengan yang lainnya. Uji ini dilakukan dengan melihat collinearity statistics dan koefisien korelasi antara variabel independen. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas dapat dilakukan dengan melihat nilai tolerance variable dan Variance Inflation Factor VIF. Dengan ketentuan jika VIF 10 atau Universitas Sumatera Utara 84 tolerance 0,1 maka tidak terjadi multikolinieritas. Hasil pengujian statistik multikolinieritas tampak pada Tabel 4.4 berikut ini: Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolinearitas Sumber: Hasil Penelitian, 2016 Data Diolah Berdasarkan dari hasil perhitungan nilai VIF, tidak satupun variabel independen yang memiliki lebih dari 10, karena nilai VIF tertinggi sebesar 1,952 dan nilai tolerance seluruh variabel independen menunjukkan hasil lebih dari 0,1 sehingga dapat disimpulkan bahwa pada model regresi tidak terjadi gejala multikolinieritas antar variabel independen.

4.2.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah sebuah grup mempunyai varians yang sama diantara anggota grup tersebut. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Uji heterodeksitas dapat dilakukan dengan cara Uji Glesjer, yaitu dengan mengabsolutkan nilai residual kemudian meregresikan dengan variabel independen. Jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen maka ada indikasi terjadi heterodeksitas. Jika probabilitas signifikannya di atas Coefficients a del Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF Constant 3,870 2,885 1,341 ,181 _BLOCK ,304 ,277 ,067 1,100 ,273 ,957 1,045 _FCFF -,195 ,050 -,325 -3,929 ,000 ,525 1,905 _SIZE ,217 ,060 ,303 3,626 ,000 ,512 1,952 _PBV ,054 ,056 ,058 ,952 ,342 ,959 1,042 Dependent Variable: Ln_DER Universitas Sumatera Utara 85 tingkat kepercayaan 5 dapat disimpulan model regresi tidak mengarah adanya heterokedastisitas Situmorang dan Lufti, 2012. Hasil uji glesjer ditunjukkan pada Tabel 4.5berikut : Tabel 4.5 Uji Heteroskedastisitas Uji Glejser Variabel dependen ABSUt Coefficients a del Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta Constant 1,025E-013 2,885 ,000 1,000 _BLOCK ,000 ,277 ,000 ,000 1,000 _FCFF ,000 ,050 ,000 ,000 1,000 _SIZE ,000 ,060 ,000 ,000 1,000 _PBV ,000 ,056 ,000 ,000 1,000 Dependent Variable: ABSUt Sumber: Hasil Penelitian, 2016 Data Diolah Berdasarkan Tabel 4.5, dapat dilihat bahwa nilai signifikansi variabel independen yang terdiri Ln_Block, Ln_FCFF, Ln_Size dan Ln_PBV memiliki tingkat signifikansi lebih besar dari tingkat signifikan 5 α =0,05 Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala heteroskedastisitas dalam model regresi penelitian ini.

4.2.2.4 Uji Autokorelasi

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Free Cash Flow, Kepemilikan Manajerial, Set Kesempatan Investasi, dan Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan Hutang pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 52 101

Pengaruh Likuiditas, Ukuran Perusahaan, Arus Kas Bebas, dna Kesempatan Investasi Terhadap Kebijakan Dividen pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014.

0 5 26

Pengaruh Kepemilikan Blockholder, Arus Kas Bebas untuk Perusahaan, Ukuran Perusahaan dan Set Kesempatan Investasi terhadap Kebijakan Utang Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

0 1 11

Pengaruh Kepemilikan Blockholder, Arus Kas Bebas untuk Perusahaan, Ukuran Perusahaan dan Set Kesempatan Investasi terhadap Kebijakan Utang Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Kepemilikan Blockholder, Arus Kas Bebas untuk Perusahaan, Ukuran Perusahaan dan Set Kesempatan Investasi terhadap Kebijakan Utang Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

0 0 12

Pengaruh Kepemilikan Blockholder, Arus Kas Bebas untuk Perusahaan, Ukuran Perusahaan dan Set Kesempatan Investasi terhadap Kebijakan Utang Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

0 0 29

Pengaruh Kepemilikan Blockholder, Arus Kas Bebas untuk Perusahaan, Ukuran Perusahaan dan Set Kesempatan Investasi terhadap Kebijakan Utang Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Chapter III V

0 1 57

Pengaruh Kepemilikan Blockholder, Arus Kas Bebas untuk Perusahaan, Ukuran Perusahaan dan Set Kesempatan Investasi terhadap Kebijakan Utang Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

0 2 6

Pengaruh Kepemilikan Blockholder, Arus Kas Bebas untuk Perusahaan, Ukuran Perusahaan dan Set Kesempatan Investasi terhadap Kebijakan Utang Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

0 0 18

PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, SET KESEMPATAN INVESTASI, ARUS KAS BEBAS, KEBIJAKAN DEVIDEN TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR - Perbanas Institutional Repository

0 0 16