Analisis Regresi Linear Berganda

86 Tabel 4.6 Hasil Uji Autokorelasi Runs Test Unstandardized Residual st Value a -,03489 Cases Test Value 132 Cases = Test Value 132 tal Cases 264 Number of Runs 118 -1,850 ymp. Sig. 2-tailed ,064 Median Sumber: Hasil Penelitian, 2016 Data Diolah Hasil uji autokorelasi pada Tabel 4.6 menunjukkan bahwa nilai test adalah -0,3489 dan nilai Asymp. Sig. 2-tailed sebesar 0,064 lebih besar daripada α 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa residual bersifat random atau tidak terjadi autokorelasi positif atau negatif pada model regresi penelitian ini.

4.2.3 Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linier berganda ditujukan untuk mengetahui pengaruh atau hubungan variabel independen X 1 , X 2 , X 3 dan X 4 berupa variabel Kepemilikan blockholder,arus kas bebas untuk perusahaan, ukuran perusahaan, dan set kesempatan investasi terhadap variabel dependen yaitu kebijakan utang Y. Hasil regresi linear berganda tampak pada Tabel 4.7 berikut ini: Universitas Sumatera Utara 87 Tabel 4.7 Hasil Regresi Linear Berganda Coefficients a del Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta Constant 3,870 2,885 1,341 ,181 _BLOCK ,304 ,277 ,067 1,100 ,273 _FCFF -,195 ,050 -,325 -3,929 ,000 _SIZE ,217 ,060 ,303 3,626 ,000 _PBV ,054 ,056 ,058 ,952 ,342 Dependent Variable: Ln_DER Sumber : Hasil Penelitian, 2016 Data Diolah Berdasarkan Tabel 4.8 kolom Understandardized Coefficients bagian B Beta diperoleh persamaan regresi linear berganda sebagai berikut. Y= 3,870+ 0.304X 1 –0,195X 2 +0,217X 3 + 0,054X 4 + ℮ Dari persamaan regresi linear berganda, maka dapat diinterpretasikan beberapa hal antara lain: 1. Nilai konstanta persamaan tersebut adalah sebesar 3,870 yang menunjukkan bahwa apabila semua variabel independen yaitu BLOCK, FCFF, SIZE dan DPR dianggap konstan atau nol, maka nilai dari kebijakan utang adalah sebesar 3,87. 2. Variabel kepemilikan blockholder berpengaruh positif terhadap kebijakan utang dengan nilai koefisien sebesar 0,304. Artinya jika persentase kepemilikan blockholder naik sebesar 1, maka kebijakan utang akan mengalami kenaikan sebesar 0,304 atau 30,4 dengan asumsi nilai variabel lain dianggap konstan. Universitas Sumatera Utara 88 3. Variabel arus kas bebas untuk perusahaan berpengaruh positif terhadap kebijakan utang dengan nilai koefisien sebesar – 0,195. Artinya jika arus kas bebas untuk perusahaan naik sebesar 1, maka kebijakan utang akan mengalami penurunan sebesar 0,195 atau 19,5 dengan asumsi nilai variabel lain dianggap konstan. 4. Variabel ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap kebijakan utang dengan nilai koefisien sebesar 0,268. Artinya jika ukuran perusahaan naik sebesar 1, maka kebijakan utang akan mengalami kenaikan sebesar 0,268 atau 26,8 dengan asumsi nilai variabel lain dianggap konstan. 5. Variabel set kesempatan investasi berpengaruh positif terhadap kebijakan utang dengan nilai koefisien sebesar0,054. Artinya jika set kesempatan investasi naik sebesar 1, maka kebijakan utang akan mengalami kenaikan sebesar 0,054 atau 5,4 dengan asumsi nilai variabel lain dianggap konstan. 4.3 Pengujian Hipotesis 4.3.1 Uji Serempak Uji F Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara serempak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Dengan kriteria jika F hitung F tabel dan jika tingkat signifikansinya di bawah 0,05 maka variabel independen secara serempak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Hasil uji F tampak pada Tabel 4.8 berikut ini: Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Free Cash Flow, Kepemilikan Manajerial, Set Kesempatan Investasi, dan Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan Hutang pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 52 101

Pengaruh Likuiditas, Ukuran Perusahaan, Arus Kas Bebas, dna Kesempatan Investasi Terhadap Kebijakan Dividen pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014.

0 5 26

Pengaruh Kepemilikan Blockholder, Arus Kas Bebas untuk Perusahaan, Ukuran Perusahaan dan Set Kesempatan Investasi terhadap Kebijakan Utang Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

0 1 11

Pengaruh Kepemilikan Blockholder, Arus Kas Bebas untuk Perusahaan, Ukuran Perusahaan dan Set Kesempatan Investasi terhadap Kebijakan Utang Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Kepemilikan Blockholder, Arus Kas Bebas untuk Perusahaan, Ukuran Perusahaan dan Set Kesempatan Investasi terhadap Kebijakan Utang Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

0 0 12

Pengaruh Kepemilikan Blockholder, Arus Kas Bebas untuk Perusahaan, Ukuran Perusahaan dan Set Kesempatan Investasi terhadap Kebijakan Utang Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

0 0 29

Pengaruh Kepemilikan Blockholder, Arus Kas Bebas untuk Perusahaan, Ukuran Perusahaan dan Set Kesempatan Investasi terhadap Kebijakan Utang Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Chapter III V

0 1 57

Pengaruh Kepemilikan Blockholder, Arus Kas Bebas untuk Perusahaan, Ukuran Perusahaan dan Set Kesempatan Investasi terhadap Kebijakan Utang Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

0 2 6

Pengaruh Kepemilikan Blockholder, Arus Kas Bebas untuk Perusahaan, Ukuran Perusahaan dan Set Kesempatan Investasi terhadap Kebijakan Utang Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

0 0 18

PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, SET KESEMPATAN INVESTASI, ARUS KAS BEBAS, KEBIJAKAN DEVIDEN TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR - Perbanas Institutional Repository

0 0 16