Pengertian Set Kesempatan Investasi

28

2.1.6 Pengertian Set Kesempatan Investasi

Myers 1977 mengemukakan suatu konsep mengenai investment opportunity setIOS set kesempatan investasi. Dalam konsep ini dikatakan bahwa pada dasarnya IOS merupakan kombinasi assets in place aktiva riil yang dimiliki yang sifatnya tangible dengan kesempatan investasi atau peluang pertumbuhan yang sifatnya intangible. Keduanya akan sangat menentukan keputusan pendanaan di masa depan. Gaver dan Gaver 1993 menyatakan bahwa opsi investasi masa depan tidak semata-mata hanya ditunjukkan dengan adanya proyek-proyek yang didukung oleh kegiatan riset dan pengembangan, tetapi juga dengan kemampuan perusahaan yang lebih dalam mengeksploitasi kesempatan mengambil keuntungan dibandingkan dengan perusahaan lain yang setara dalam suatu kelompok industrinya. Menurut Chung dan Charoenwong 1991 dalam Hidayat 2010 bahwa esensi pertumbuhan bagi suatu perusahaan adalah adanya kesempatan investasi yang menghasilkan keuntungan. Jika terdapat kesempatan investasi yang menguntungkan, maka manajer berusaha mengambil peluang - peluang tersebut untuk memaksimalkan kesejahteraan pemegang saham karena semakin besar kesempatan investasi yang menguntungkan, maka investasi yang dilakukan akan semakin besar. Klasifikasi set kesempatan investasi terbagi tiga yaitu : 1 Proksi berdasarkan harga, proksi ini percaya pada gagasan bahwa proyek yang tumbuh dari suatu perusahaan sebagian dinyatakan dalam harga pasar. Perusahaan yang tumbuh akan mempunyai nilai pasar yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan aktiva riilnya. 2 Proksi berdasarkan investasi, proksi ini percaya pada gagasan Universitas Sumatera Utara 29 bahwa satu level kegiatan investasi yang tinggi berkaitan secara positif pada nilai set kesempatan investasi suatu perusahaan. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan peluang investasi pada masa berikutnya yang semakin besar pada perusahaan yang bersangkutan. 3 Proksi berdasarkan varian, proksi ini percaya pada gagasan bahwa suatu opsi akan lebih bernilai jika menggunakan variabilitas return yang mendasari peningkatan aktiva. Meskipun terdapat tiga proksi set kesempatan investasi, namun Gull 1999 mengemukakan bahwa set kesempatan investasi merupakan variabel yang tidak dapat diobservasi, sehingga diperlukan suatu proksi untuk bisa dilakukan analisis, namun demikian tidak ada suatu kesepakatan yang reliabel untuk suatu proksi pertumbuhan. Tarjo dan Jogyanto 2003 mengemukakan bahwa rasio market to book value of equity MVEBVE atau sering disingkat dengan price to book value PBV dapat digunakan sebagi salah satu proksi set kesempatan invetasi. Berdasarkan penelitian Kallapur dan Trombley 1999, rasio tersebut merupakan rasio yang paling valid digunakan selain itu rasio tersebut merupakan rasio yang paling banyak digunakan oleh peneliti di bidang keuangan.

2.2 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu yang mendukung penelitian adalah penelitian yang dilakukan Hasan 201 4 yang berjudul “Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Free Cash Flow, dan Ukuran Perusahaan terhadap kebijakan hutang Studi Pada Perusahaan- Perusahaan Industri Dasar dan Kimia yang Terdaftar di BEI” menghasilkan kepemilikan manajerial berpengaruh negatif signifikan terhadap kebijakan hutang dengan nilai t hitung = -2,867 dan nilai signifikansi 0,000 lebih Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Free Cash Flow, Kepemilikan Manajerial, Set Kesempatan Investasi, dan Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan Hutang pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 52 101

Pengaruh Likuiditas, Ukuran Perusahaan, Arus Kas Bebas, dna Kesempatan Investasi Terhadap Kebijakan Dividen pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014.

0 5 26

Pengaruh Kepemilikan Blockholder, Arus Kas Bebas untuk Perusahaan, Ukuran Perusahaan dan Set Kesempatan Investasi terhadap Kebijakan Utang Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

0 1 11

Pengaruh Kepemilikan Blockholder, Arus Kas Bebas untuk Perusahaan, Ukuran Perusahaan dan Set Kesempatan Investasi terhadap Kebijakan Utang Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Kepemilikan Blockholder, Arus Kas Bebas untuk Perusahaan, Ukuran Perusahaan dan Set Kesempatan Investasi terhadap Kebijakan Utang Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

0 0 12

Pengaruh Kepemilikan Blockholder, Arus Kas Bebas untuk Perusahaan, Ukuran Perusahaan dan Set Kesempatan Investasi terhadap Kebijakan Utang Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

0 0 29

Pengaruh Kepemilikan Blockholder, Arus Kas Bebas untuk Perusahaan, Ukuran Perusahaan dan Set Kesempatan Investasi terhadap Kebijakan Utang Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Chapter III V

0 1 57

Pengaruh Kepemilikan Blockholder, Arus Kas Bebas untuk Perusahaan, Ukuran Perusahaan dan Set Kesempatan Investasi terhadap Kebijakan Utang Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

0 2 6

Pengaruh Kepemilikan Blockholder, Arus Kas Bebas untuk Perusahaan, Ukuran Perusahaan dan Set Kesempatan Investasi terhadap Kebijakan Utang Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

0 0 18

PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, SET KESEMPATAN INVESTASI, ARUS KAS BEBAS, KEBIJAKAN DEVIDEN TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR - Perbanas Institutional Repository

0 0 16