Dasar Pengenaan Pajak Tarif Pajak

44

4. Dasar Pengenaan Pajak

Dalam pasal 6 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan, dikatakan: 1. Dasar pengenaan pajak adalah nilai jual objek pajak 2. Besarnya nilai jual objek pajak sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 ditetapkan setiap tiga tahun oleh menteri keuangan, kecuali untuk daerah tertentu ditetapkan setiap tahun sesuai dengan perkembangan daerahnya. 3. Dasar penghitungan pajak adalah nilai jual kena pajak yang ditetapkan serendah-rendahnya 20 dan setinggi tingginya 100 seratus persen dari nilai jual objek pajak. 4. Besarnya persentase nilai jual kena pajak sebagaimana dimaksud dalam ayat 3 ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah dengan memperhatikan kondisi ekonomi nasional 63 . Dasar pengenaan pajak adalah nilai jual objek pajak setelah dikurangi dengan nilai jual objek pajak tidak kena pajak. Pada dasarnya penetapan nilai jual objek pajak adalah tiga tahun sekali. Namun demikian untuk daerah tertentu yang karena perkembangan pembangunan mengakibatkan kenaikan nilai jula objek pajak cukup besar, maka penetapan nilai jual ditetapkan setahun sekali.

5. Tarif Pajak

Tarif pajak merupakan ketentuan hukum pajak materil yang sangat penting karena menjadi penentu besarnya pajak terhutang. Setiap undang-undang perpajakan harus mencamtumkan ketentuan tentang besarnya tarif pajak yang menjadi salah satu unsur penting dalam menentukan besarnya pajak terhutang yang harus dibayar oleh wajib pajak. Dalam pasal 5 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1985 dikatakan bahwa: 63 Pasal 6, Undang-undang Nomor 12 tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan. Universitas Sumatera Utara 45 tarif pajak yang dikenakan atas objek pajak adalah sebesar 0,5 lima persepuluh persen 64 . Besarnya tarif adalah 0,5 dari nilai jual kena pajak. Penentuan tarif tunggal 0,5 dilandasi pertimbangan kesederhanaan dan kemudahan bagi wajib dan aparat pemungut pajak untuk melaksanakannya, mengingat bahwa sebagian besar dari anggota masyarakat membayar pajak dewasa ini masih berpenghasilan rendah dan pada umumnya bertempat tinggal di pedesaan. Kesederhanaan dalam tarif pajak diperlukan agar mudah untuk dilaksanakan dan dimengerti baik oleh pembayar pajak maupun oleh petugas.

6. Perhitungan Pajak

Dokumen yang terkait

PELAKSANAAN PENGALIHAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN SEKTOR PERDESAAN PERKOTAAN (PBB-PP) DARI PEMERINTAH PUSAT KEPADA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

1 10 44

EKSTENSIFIKASI DAN INTENSIFIKASI PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN (PBB-P2) OLEH PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI.

0 0 16

ANALISIS PERALIHAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN (PBB-P2) DARI PAJAK PUSAT KE PAJAK DAERAH DAN KONTRIBUSI TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KOTA SURAKARTA.

0 0 16

DAMPAK PENGALIHAN PENANGANAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN (PBB-P2) DARI PEMERINTAH PUSAT KE PEMERINTAH DAERAH TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN WONOGIRI.

0 1 14

Pelimpahan Wewenang Pengelolaan Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan dari Pemerintah Pusat ke Daerah besturc

0 0 7

Perencanaan Pemerintah Kabupaten Kudus Dalam Mempersiapkan Pengalihan Pajak Bumi Dan Bangunan Sektor Perdesaan Dan Perkotaan Sebagai Pajak Daerah

0 0 13

BAB II KEWENANGAN PEMUNGUTAN PBB P2 SEBELUM DAN SETELAH PERALIHAN DARI PEMERINTAH PUSAT KEPADA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI A. Pajak Bumi dan Bangunan 1. Sejarah PBB di Indonesia - Kajian Yuridis Terhadap Beralihnya Kewenangan Pemungutan Pa

0 0 46

BAB I - Kajian Yuridis Terhadap Beralihnya Kewenangan Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan dari Pemerintah Pusat ke Pemerintah Daerah Kabupaten Serdang Bedagai

0 0 24

KAJIAN YURIDIS TERHADAP BERALIHNYA KEWENANGAN PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN DARI PEMERINTAH PUSAT KE PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

0 4 15

ANALISIS TUNGGAKAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN TERHADAP REALISASI PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN PASCA PENGALIHAN PENGELOLAAN DARI PEMERINTAH PUSAT KE PEMERINTAH DAERAH DI KABUPATEN BOJONEGORO

0 0 17