17
menyebutkan bahwa otonom daerah adalah “Hak, wewenang dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan
masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan”. Sedangkan daerah otonom berdasarkan ketentuan pasal 1 angka 6 UU Nomor 12 Tahun 2008
tentang Pemerintahan Daerah adalah: “Kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah yang
berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan dalam sistem
Negara Kesatuan Republik Indonesia”. Dengan otonomi daerah, kewenangan daerah otonomi untuk mengurus
daerahnya sesuai dengan keinginan masyarakat semakin tinggi. Jika sebelumnya daerah hanya sebagai operator saja dalam pembangunan, maka kini peran daerah
meluas menjadi iniciator, planner, fund rising, supervisor ataupun evaluator. Dengan demikian, paradigma “membangun daerah lebih difokuskan”, mempunyai arti bahwa
daerah harus punya inisiatif, prakarsa, kemandirian dalam menyusun, merencanakan dan melaksanakan pembangunan daerah. Alasannya adalah daerah lebih tahu tentang
masalah dan potensi yang ada di daerahnya masing-masing.
2. Konsepsi
Konsepsi adalah salah satu bagian terpenting dari teori. Peranan konsepsi dalam penelitian ini adalah untuk menghubungkan teori dan observasi antara abstrak
dan kenyataan. Dengan demikian konsepsi dapat diartikan pula sebagai sarana untuk mengetahui gambaran umum pokok penelitian yang akan dibahas sebelum memulai
Universitas Sumatera Utara
18
penelitian observasi masalah yang akan diteliti
24
. Konsep diartikan pula sebagai kata yang menyatakan abstraksi yang digeneralisasikan dalam hal-hal yang khusus
yang disebut dalam defenisi operasional
25
. Soerjono Soekanto berpendapat bahwa kerangka konsepsi pada hakekatnya
merupakan suatu pengarah atau pedoman yang lebih kongkrit dan kerangka teoritis yang sering kali bersifat abstrak, sehingga diperlukan defenisi operasional yang
menjadi pegangan konkrit dalam proses penelitian
26
. Pentingnya defenisi operasional bertujuan untuk menghindari perbedaan salah pengertian atau penafsiran. Oleh karena
itu, untuk menjawab permasalahan dalam penelitian ini sesuai dengan yang diharapkan, yaitu:
a Pajak adalah iuran kepada negara yang dapat dipaksakan yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan, dengan tidak mendapat prestasi
kembali, yang langsung dapat ditunjuk, dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubung dengan tugas negara untuk
menyelenggarakan pemerintahan
27
. b PBB adalah singkatan dari Pajak Bumi dan Bangunan yang artinya adalah pajak
yang dikenakan atas harta tak gerak berupa bumi dan atau bangunan
28
.
24
John Creswell Research Design, Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif Alih Bahasa Angkatan III dan IV, Kajian Ilmu Kepolisian KIK-UI Bekerjasama dengan Nur Khabibah, Jakarta:
KIK Press, 1994, hal. 79.
25
Sumardi Surya Brata, Metodologi Penelitian, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1998, hal. 28.
26
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta: UI Press, 1984, hal. 33.
27
R. Santoso Brotodiharjo, Pengantar Ilmu Hukum Pajak, Edisi Ketiga, Bandung: PT Eresco, 1993, hal. 5-6
28
Darwin, Op. Cit, hlm. 6
Universitas Sumatera Utara
19
c PBB P2 adalah singkatan dari Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan yang artinya adalah pajak atas bumi dan atau bangunan yang dimiliki, dikuasai dan
dimanfaatkan oleh orang pribadi atau badan kecuali kawasan yang digunakan untuk kegiatan usaha perkebunan, perhutanan dan pertambangan
29
. d Peralihan kewenanangan pajak bumi dan bangunan pedesaan dan perkotaan adalah
suatu tindakan menyebabkan berubahnya hak pengelolaan terhadap pajak bumi dan bangunan pedesaan dan perkotaan dari satu lembaga ke lembaga lain.
e Otonomi daerah adalah hak, wewenang dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat
setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan
30
. f Desentralisasi fiskal adalah penyerahan kewenangan dalam bentuk fiskal dari
pemerintah pusat kepada pemerintah daerah untuk mengurusi urusan rumah tangganya sendiri berdasarkan prakarsa dan aspirasi dari rakyatnya dalam
kerangka Negara kesatuan Republik Indonesia. g Tarif Pajak adalah persentasi pengenaan pajak sesuai dengan objek pajaknya.
h NJOP adalah singkatan dari Nilai Jual Objek Pajak yang artinya adalah harga rata- rata jual beli yang diperoleh dari harga objek lain yang sejenis, Nilai Jual Objek
Pajak Pengganti atau nilai baru.
31
29
www.pajak.go.id, Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan, tanggal 28 April 2014, hal 3.
30
Noval Scene, Otonomi daerah di Indonesia, http:idm.wikipedia.orgwiki.Otonomi, 6 Maret 2014, hal. 15
31
Pasal 1Peraturan Daerah Kabupaten Serdang Bedagai Nomor 1 tahun 2012 tentang Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan.
Universitas Sumatera Utara
20
i NJOPTKP adalah singkatan dari Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak yang artinya sebagai pengurang dari harga rata-rata yang diperoleh dari transaksi jual
beli yang terjadi secara wajar. j Tunggakan pajak adalah besarnya pajak terutang yang belum dibayarkan oleh
wajib pajak yang disebabkan karena pemeriksaan dan karena wajib pajak tidak sanggup membayar.
k Penagihan pajak adalah serangkaian tindakan agar penanggung pajak melunasi utang pajak dan biaya penagihan pajak dengan menegur melunasi utang pajak dan
biaya penagihan
pajak, melaksanakan
penagihan seletika
dan sekaligus,
memberitahukan surat paksa, mengusulkan pencegahan, melaksakan penyitaan, melaksanakan penyanderaan, menjual barang yang telah disita.
32
G. Metode Penelitian
Penelitian hukum merupakan suatu kegiatan ilmiah, yang didasarkan pada metode, sistematika dan pemikiran tertentu, yang bertujuan untuk mempelajari satu atau
beberapa gejala hukum tertentu dengan jalan menganalisanya.
1. Sifat dan Jenis Penelitian