Berdasarkan  perbandingan  di  atas  dapat  dipahami  bahwa  terdapat  perbedaan konteks  situasi.  Halliday  membagi  konteks  situasi  menjadi  tiga,  yaitu  medan  wacana,
pelibat wacana dan sarana wacana. Sedangkan Martin menggunakan genre sebagai rujukan untuk  konteks  budaya.  Berbeda  dengan  Halliday  dan  Martin,  Gregory  membagi  pelibat
wacana  menjadi  dua  bagian  pelibat  wacana  personal  dan  fungsional,  sedangkan  Ure  dan Elis membagi pelibat wacana ke dalam dua bagian formalitas dan peran. Fawcet membagi
pelibat wacana berdasarkan tujuan hubungan dan pragmatik.
2.2 Fungsi dan Penggunaan Bahasa
Menurut  teori  sistemik,  Sinar    2003:19  bahasa  adalah  fenomena  sosial,  yaitu bahasa  cenderung  sebagai  alat  berbuat  doing  sesuatu  daripada  mengetahui  knowing
sesuatu.  Bahasa  adalah  sistem  jaringan  yang  terdiri  atas  pilihan-pilihan  arti.  Beberapa pokok pikiran penting TLSF dan bagaimana satu dengan yang lainnya berhubungan dalam
membentuk dasar dan kerangka kerja analisis wacana akan dibagi menjadi lima penegasan utama, yaitu: 1 bahasa adalah sistem; 2 bahasa adalah fungsional; 3 fungsi bahasa adalah
membuat  makna;  4  bahasa  adalah  sistem  semiotik  sosial;  dan  5  Penggunaan  bahasa adalah kontekstual.
2.2.1 Bahasa adalah Sistem
Dalam percakapan seseorang dapat memilih arti yang ingin disampaikannya ketika berinteraksi  dengan  lawan  bicara.  Sejumlah  pilihan  arti  sistem  yang  direalisasikan
melalui  pilihan  bentuk  bahasa  tersebut  cenderung  bersifat  paradigmatik  daripada sintagmatik.
Selanjutnya,  Sinar  2003:19  mengatakan  bahwa  sistem  arti  bahasa  dinamakan semantik  yang dieskspresikan dengan  bantuan tata bahasa dan kosakata. Makna diberikan
dalam  kata-kata  secara  gramatika  dan  teratur  adalah  sintagmen  yang  terdiri  atas  bagian leksikal dan bagian gramatikal.
2.2.2 Bahasa adalah Fungsional
Bahasa  adalah  fungsional  berhubungkait  dengan  kenyataan  bahwa  bahasa  timbul dan wujud untuk melayani keperluan-keperluan manusia. Oleh karena itu, seseorang perlu
memusatkan  perhatian  kepada  bagaimana  manusia  menggunakan  bahasa  supaya memahaminya Sinar, 2003:19.
Halliday dan Hasan 1985:10 mendefinisikan teks sebagai bahasa yang fungsional. Fungsional  diartikan  sebagai  bahasa  yang  melakukan  perkerjaan  yang  sama  dalam  suatu
konteks. Di dalam konteks ini, bahasa yang fungsional bukan kata-kata atau kalimat yang terisolir yang mungkin dituliskan seseorang di atas papan tulis. Dengan demikian, hakekat
teks adalah sebagai entitas semantik, sehingga sebuah teks harus dipertimbangkan dari dua perspektif sekaligus, baik sebuah produk maupun sebagai sebuah proses.
Menurut  Saragih  2006:3  terdapat  tiga  pengertian  dalam  konsep  fungsional  di dalam konteks sosial.
1   Bahasa terstruktur sesuai dengan kebutuhan manusia akan bahasa. 2  Bahasa  berfungsi  untuk  memaparkan,  mempertukarkan  dan  merangkai      pengalaman.
Ketiga fungsi ini disebut dengan metafungsi bahasa. 3  Satu unit bahasa fungsional terhadap unit lain yang lebih besar. Artinya satu unit bahasa
dapat  menjadi  unit  bahasa  yang  lebih  besar  misalnya  kata,  frase  dan  klausa.  Bahasa dalam  analisis  wacana  dengan  pendekatan  linguistik  fungsional  sistemik  mempunyai
tiga fungsi yaitu fungsi memaparkan, mempertukarkan dan merangkai pengalaman.
2.2.3 Fungsi Bahasa adalah Membuat Makna