Contohnya: Orang itu
tertawa terbahak-bahak
Petingkah laku proses tingkah laku
sirkumstan 6 Proses wujud eksistensial menunjukkan keberadaan satu entitas. Secara semantik,
proses wujud berada di antara proses material dan relasional. Partisipan dalam proses wujud eksistensial ini adalah maujud eksisten. Proses ini ditandai oleh verba ada,
berada, muncul, terjadi, bertahn, tumbh, dan tersebar. Contohnya:
Ada banyak masalah
di perusahaan ini Proses wujud
maujud sirkumstan
2.3.1.2 Fungsi Logis
Selain fungsi eksperensial, juga terdapat fungsi logis di dalam fungsi ideasional. Fungsi logis yang dimaksudkan di sini yaitu bahwa bahasa memiliki satu atau lebih dari
satu klausa yang disusun berdasarkan hubungan logis berdasarkan posisi antarklausa dan makna antarklausa. Posisi antarklausa mengacu pada status satu klausa dengan klausa
lainnya yang disebut taksis. Dengan kata lain, hubungan antar klausa membentuk logika bahasa alamiah yang diukur menurut jenis-jenis hubungan ketergantungan antara klausa
yang disebut taksis Sinar, 2003:45-46. Taksis terbagi atas parataksis hubungan klausa yang setara ditandai dengan angka
1,2,3.....n dan hipotaksis hubungan klausa yang tidak setara yang ditandai dengan α, β, χ, δ . Hubungan logis semantik menunjukkan makna yang timbul antar klausa dan dibagi dua
yaitu ekspansi dan proyeksi. Ekspansi menunjukkan bahwa klausa kedua memperluas makna klausa pertama dengan tiga cara yaitu elaborasi, ekstensi, dan ganda sedangkan
proyeksi merupakan representasi kembali pengalaman linguistik ke pengalaman linguistik lain.
Dari tabel berikut ini dapat diketahui bahwa parataksis menunjukkan kesetaraan hubungan dua klausa. Sebaliknya, hipotaksis menunjukkan ketidaksetaraan hubungan dua
klausa. Elaborasi menunjukkan makna klausa pertama sejajarsetara dengan makna klausa kedua. Ekstensi berarti makna klausa kedua menambah makna yang ada pada klausa
pertama. Ganda berarti makna klausa kedua melipatgandakan makna yang ada pada klausa pertama. Proyeksi lokusi menunjukkan proyeksi kata sedangkan proyeksi ide menunjukkan
proyeksi makna.
Tabel 2.2: Hubungan Semantik Logis dan Taksis Adaptasi dari Halliday, 1994: 214-220
Hubungan Logis Semantik Taksis
Parataksis Hipotaksis
Ekspansi Elaborasi =
Anak itu buta; dia tidak bisa melihat
apa-apa. 1=2
Anak itu buta, yang sangat
menyusahkan kami α = β
Ekstensi + Ayahnya bekerja di
Medan dan ibunya bekerja di Surabaya
1+2 Ayahnya bekerja
di Medan sedangkan ibunya
bekerja di Surabaya
α + β `
Ganda x Dia sedang marah
dan karena itu dia pergi
1x 2 Dia mengatakan
bahwa dia akan pergi
α ” β
Proyeksi Lokusi “
Dia berkata, “aku akan pergi.”
1”2 Dia mengatakan
bahwa dia akan pergi
α ” β
Ide ‘ Dia berfikir, “aku
akan pergi.” Dia berfikir dia
akan pergi
1’2 α ‘β
2.3.2 Fungsi Antarpersona
Fungsi antarpersona adalah fungsi bahasa yang mampu mempertukarkan pengalaman dalam interaksi sosial. Fungsi antarpersona merupakan aksi yang dilakukan
pemakai bahasa dalam saling bertukar pengalaman linguistik. Dengan kemampuan berinteraksi sosial, maka manusia dapat memenuhi kebutuhannya. Dalam melakukan suatu
aksi maka dari segi semantik, aksi terbagi dalam empat aksi dasar yang disebut dengan protoaksi yaitu pernyataan memberi informasi, pertanyaan meminta informasi, tawaran
memberi barang dan jasa, dan perintah meminta barang dan jasa. Keempat aksi dasar atau protoaksi tersebut kemudian direalisasikan ke dalam
tingkat tata bahasa yang disebut modus. Aksi pernyataan biasanya direalisasikan ke dalam modus deklaratif. Aksi pertanyaan biasanya direalisasikan oleh modus interogatif dan aksi
perintah direalisasikan oleh modus imperatif. Namun, aksi tawaran tidak mempunyai modus karena tidak mempunyai modus yang Bermarkah sebagai realisasinya. Dengan
demikian, tawaran dapat direalisasikan oleh salah satu dari ketiga modus. Modus itu dibangun oleh lima unsur yaitu subjek, finit, predikator, komplemen, dan adjunct.
Tabel 2.3: Posisi Subjek, Finit, Predikator, Komplemen, dan Adjuct dalam Teks
Kami Subjek
Akan Finit
Mengadakan Predikator
Rapat Komplemen
besok pagi Adjunct
Mood Residue
2.3.3 Fungsi Tekstual