commit to user
70 Gambar 20. Diagram Batang Perbandingan Efektivitas Pembelajaran
Psikomotorik Siswa Setiap Siklus Dari diagram diatas disimpulkan bahwa team based learning terbukti
efektif dengan adanya efektivitas pembelajaran ranah psikomotorik siswa prasiklus 47,24 meningkat menjadi 60,32 di siklus I, lalu meningkat menjadi
81,64 di siklus II. Besar peningkatan efektivitas pembelajaran ranah psikomotorik dari prasiklus ke siklus I sebesar 13,08 dan peningkatan dari
siklus I ke siklus II sebesar 21,32.
c. Efektivitas Pembelajaran Performance Guru
Keberhasilan pembelajaran juga dipengaruhi dengan adanya performance guru saat menyampaikan materi pembelajaran. Hal ini menjadikan performance
guru diobservasi untuk mengetahui tingkat efektivitas pembelajaran kategori performance
guru dalam setiap tindakan mulai prasiklus atau sebelum team based learning
diterapkan dan sesudah team based learning diterapkan yaitu siklus I dan siklus II. Efektivitas performance guru dilihat dari hasil observasi performance
guru prasiklus, siklus I dan siklus II pembelajaran PDKB kelas X TKB dapat dilihat dalam tabel berikut ini:
10 20
30 40
50 60
70 80
90
Pra Siklus Siklus I
Siklus II
Presentase
Pelaksanaan Psikomotorik Setiap Siklus
Diagram Batang Perbandingan Efektivitas Pembelajaran Psikomotorik Siswa Setiap Siklus
Pra Siklus Siklus I
Siklus II
81,64 60,32
47,24
commit to user
71 Tabel 22. Perbandingan Efektivitas Pembelajaran Performance Guru Tiap Siklus
Keterangan dari tabel diatas adalah setiap aspek performance guru yang diobservasi mendapat apresiasi K Kurang, C Cukup, B Baik, dan BS Baik
Sekali. Setiap singkatan huruf diapresiasikan dalam angka yaitu untuk K = 1; C = 2; B = 3; dan BS = 4. Performance guru dari tindak sebelum dan sesudah
diterapkannya team based learning mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata hasil observasi performance guru mulai prasiklus, siklus I dan siklus
II. Presentase perbandingan rata-rata hasil observasi performance guru setiap siklus divisualisasikan pada diagram batang berikut:
No. Aspek yang diobservasi
Apresiasi Aspek Pra
Siklus Siklus
I Siklus
II
1. Bersikap ramah,
perhatian sabar pada siswa. B
B BS
2. Mempunyai penguasaan materi pelajaran.
C B
BS 3.
Membangkitkan semangat siswa untuk belajar. C
C B
4. Menggunakan media
pembelajaran. B
B B
5. Memiliki kemampuan mengajar berbagai metode.
K C
BS 6.
Menggunakan bahasa yang mudah diterima siswa. C
C BS
7. Komunikatif dan membimbing keaktifan siswa.
K C
BS 8.
Menjawab pertanyaan siswa dengan logis. K
B BS
9. Memberikan penguatan materi pada siswa.
K B
BS 10. Mengawali mengakhiri pelajaran dengan salam.
B B
B Jumlah
19 26
37 Presentase
47,5 65
92,5
commit to user
72 Gambar 21. Diagram Batang Perbandingan Efektivitas Pembelajaran Performance
Guru Setiap Siklus Adanya proses pembelajaran yang maksimal didapat hasil belajar yang
optimal. Hasil belajar bukan hanya sepenuhnya dari tingkat pemahaman, minat dan sikap siswa. Hasil belajar juga dipengaruhi adanya performance pendidik.
Performance guru ikut berpengaruh dalam hasil belajar siswa. Sesuai hasil
observasi performance guru disetiap aspek mempengaruhi tingkat perolehan hasil belajar siswa. Performance guru dalam pembelajaran berbanding lurus dengan
hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat tingkat tertinggi dari presentase rata-rata observasi performance guru di siklus II, sedangkan hasil belajar siswa juga
berhasil tercapai di siklus II. Dari diagram batang diatas disimpulkan bahwa performance guru
terbukti efektif terlihat dari prasiklus, siklus I, dan siklus II mengalami peningkatan yang cukup pesat. Berturut-turut peningkatan performance guru
sesuai dengan presentase rata-rata hasil observasi untuk prasiklus 47,50 meningkat menjadi 65 di siklus I dan kemudian meningkat cukup pesat di siklus
II yaitu 92,5. Besar peningkatan efektivitas pembelajaran performance guru dari
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Pra Silus Siklus I
Siklus II
Pr esentase
Siklus Tindakan Diagram Batang Perbandingan Efektivitas Pembelajaran
Performance Guru Setiap Siklus
Pra Siklus Siklus I
Siklus II
47,50 65,00
92,50
commit to user
73 prasiklus ke siklus I sebesar 17,5 dan besar peningkatan efektivitas performance
guru dari siklus I ke siklus II meningkat sebesar 27,5.
commit to user
74
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan yaitu sebagai berikut:
1. Penerapan model pembelajaran kooperatif yaitu Team Based Learning TBL
dapat meningkatkan hasil belajar siswa, pada mata pelajaran Pekerjaan Dasar Konstruksi Batu PDKB kelas X TKB, dan standar kompetensi pekerjaan
dasar konstruksi batu-beton. Ketuntasan hasil belajar kognitif siswa prasiklus 31,25, siklus I 62,07 dan siklus II 100. Besar peningkatan ketuntasan
hasil belajar kognitif siswa dari prasiklus ke siklus I sebesar 30,82 dan dari siklus I ke siklus II sebesar 37,93. Hasil belajar ranah afektif siswa
prasiklus 47,09, siklus I 64,85, dan siklus II 80,13. Besar peningkatan ketuntasan hasil belajar afektif siswa dari prasiklus ke siklus I sebesar 17,76
dan dari siklus I ke siklus II sebesar 15,28. Hasil belajar ranah psikomotorik siswa prasiklus 47,24, siklus I 60,32, dan siklus II 81,64. Besar
peningkatan ketuntasan hasil belajar psikomotorik siswa dari prasiklus ke siklus I sebesar 13,08 dan dari siklus I ke siklus II sebesar 21,32.
2. Penerapan metode Team Based Learning TBL terbukti efektif dalam
pembelajaran PDKB kelas X TKB. Hal ini diketahui pada peningkatan efektivitas saat proses pembelajaran berlangsung. Efektivitas pembelajaran
ranah afektif siswa prasiklus 47,09, siklus I 64,85, dan siklus II 80,13. Besar peningkatan efektivitas pembelajaran ranah afektif dari prasiklus ke
siklus I sebesar 17,76 dan dari siklus I ke siklus II sebesar 15,28. Efektivitas pembelajaran ranah psikomotorik siswa prasiklus 47,24, siklusI
60,32 dan siklus II 81,64. Besar peningkatan efektivitas pembelajaran ranah psikomotorik prasiklus ke siklus I sebesar 13,08 dan dari siklus I ke
siklus II sebesar 21,32. Efektivitas pembelajaran performance guru