Tahap Perencanaan Tahap Tindakan

commit to user 49 3 Perencanaan Ulang Tindakan Lanjut a Motivasi untuk diskusi internal siswa harus lebih ditingkatkan. b Pembimbing setiap kelompok selain mengamati ranah afektif dan psikomotorik siswa, juga memberi sejumlah informasi materi pelajaran yang mereka tanyakan. c Alokasi waktu yang terlaksana lebih diperhitungkan struktur rotasenya. d Penelitian dilanjutkan pada siklus II.

2. Siklus II

Pembelajaran pada siklus II mempunyai tahap yang sama seperti siklus I. Perbedaan prosedur observasi siklus II tergantung ditahap perencanaan. Perencanaan pada siklus II dipengaruhi dengan adanya refleksi di siklus I. pelaksanaan siklus II dirancang sebagai berikut:

a. Tahap Perencanaan

Proses kegiatan pembelajaran siklus II berpusat pada keaktifan guru dan siswa. Materi yang digunakan pada pembelajaran siklus II berbeda dengan materi siklus I. Materi yang diterapkan pada pembelajaran siklus II merupakan materi lanjutan siklus I, yaitu jenis alat pekerjaan batu–beton dan kegunaanya, serta tindak keselamatan kerja. Metode yang diterapkan masih team based learning. Alokasi waktu pembelajaran siklus II mempertimbangkan situasi dan kondisi selama 4 × 45 menit. Perencanaan tindakan dilengkapi dengan silabus, RPP, tes kognitif II, lembar observasi afektif dan psikomotorik siswa, serta lembar observasi performance guru. Berdasarkan hasil refleksi pasca siklus I, maka revisi tindakan yang dapat dilakukan pada siklus II adalah sebagai berikut: 1 Metode team based learning dioptimalisasi dalam penerapan pembelajaran. Agar metode pembelajaran TBL familiar dengan keaktifan guru dan siswa. 2 Usaha peningkatan presentase hasil belajar siswa ranah kognitif, afektif dan psikomotorik belum mencapai target minimal 70,00. commit to user 50 3 Usaha peningkatan presentase hasil observasi performance guru belum mencapai target mimimal 70,00 kategori cukup tuntas.

b. Tahap Tindakan

Pelaksanaan tindakan pada siklus II merupakan tindak lanjut dari siklus I dalam penerapan metode TBL. Siklus II merupakan tahap penyempurnaan dari observasi yang lalu. Pelaksanaan siklus II tidak berbeda jauh dengan siklus I. Guru melaksanakan pembelajaran PDKB X TKB dengan alokasi waktu 4 × 45 menit pada hari selasa 21 September 2010. Instrumen pembelajaran telah disiapkan guru sebelum kelas dimulai. Siswa memasuki kelas dengan semangat dan antusias kali ini. Guru menjadi lebih bersemangat mengenalkan siswa pada metode TBL. Langkah pertama dimulainya pembelajaran diawali salam guru dan apersepsi guru kepada siswa. Apersepsi guru diwujudkan dengan motivasi yang diberikan pada siswa. Pelaksanaan pembelajaran kali ini seperti siklus I. Kelompok dibagi sama seperti siklus I. Guru diawal pembelajaran telah membagi kelompok dan mengatur tempat diskusi siswa. Setelah itu guru menjelaskan materi sesuai tujuan pembelajaran. Hal ini diterapkan untuk lebih mengkondisikan siswa dan diskusi internal lebih harmonis. Siswa dikelompokkan menjadi 6, sesuai kelompok yang telah dilaksanakan. Kali ini team based learning dilaksanakan diawal pembelajaran. Guru membagi kelompok siswa, lalu menjelaskan sejumlah materi yang menjadi tujuan pembelajaranya, dan kemudian tes kognitif II dilaksanakan. Soal tertulis sejumlah 40 butir soal dibagikan kepada siswa untuk mengukur kemampuan pengetahuan dan pemahaman siswa. Hasil belajar ranah kognitif siklus II disertai dengan observasi tanah afektif dan psikomotorik siswa. Penelitian ini melibatkan 4 observan. Namun untuk observasi performance guru diamati sepenuhnya oleh seorang observan. Soal tertulis tes kognitif sejumlah 40 butir soal dengan alokasi waktu 120 menit. Sama seperti yang telah dilaksanakan, setiap kelompok dibimbing dan dipantau oleh guru. commit to user 51 Sesuai alokasi waktu diskusi internal kelompok, setelah pekerjaan selesai siswa mengumpulkan kepada guru. Pelajaran diakhiri dengan kesimpulan yang bersama–sama dirumuskan oleh guru dan siswa. Setelah evaluasi didapat, guru memberikan refleksi pelajaran, dan menutup pelajaran dengan salam.

c. Tahap Observasi

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA MATA PELAJARAN PEKERJAAN DASAR KONSTRUKSI BANGUNAN (PDKB) BATU KELAS X TKB SMK NEGERI 2 SURAKARTA

0 4 169

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGHITUNG RENCANA ANGGARAN BIAYA SISWA KELAS XI TEKNIK KONSTRUKSI BATU BETON SMK NEGERI 1 BALIGE.

0 1 27

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR ILMU BANGUNAN GEDUNG SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KONSTRUKSI BATU DAN BETON SMK NEGERI 2 PEMATANGSIANTAR.

0 3 21

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE KELOMPOK KUIS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MENGGAMBAR TEKNIK DI KELAS X TEKNIK KONSTRUKSI BATU DAN BETON SMK NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN.

0 2 26

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR ILMU STATIKA PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KONSTRUKSI BATU DAN BETON SMK NEGERI 1 MERDEKA.

0 4 25

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL DAN AKTIFITAS BELAJAR DASAR-DASAR GAMBAR TEKNIK KELAS X PROGRAM KEAHLIAN KONSTRUKSI BATU DAN BETON SMK NEGERI 1 LEMBAH MELINTANG, KABUPATEN PASAMAN BARAT.

0 2 35

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGAMBAR KONSTRUKSI BANGUNAN SMK NEGERI 5 BANDUNG.

0 0 30

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EVERYONE IS TEACHER HERE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS XI TEKNIK KONSTRUKSI BATU BETON SMK N 5 SURAKARTA.

0 0 21

USAHA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA MATA PELAJARAN SURVEI DAN PEMETAAN KELAS X TEKNIK KONSTRUKSI BANGUNAN (TKB) DI SMK NEGERI 2 SURAKARTA.

0 0 1

PENGGUNAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FINISHING BANGUNAN KELAS XI TEKNIK KONSTRUKSI BATU BETON SMK NEGERI 2 PURWODADI TAHUN PELAJARAN 2014 2015 -

0 0 40