commit to user
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP yang digunakan SMK Negeri 5 Surakarta memprioritaskan keberhasilan pembelajaran untuk guru
ditinjau dari adanya hasil belajar siswa. Kurikulum ini menuntut kreativitas guru dalam merencanakan dan melaksanakan rencana pembelajarannya. Kurikulum ini
juga menuntut siswa mendapatkan hasil belajar sesuai yang ditargetkan sekolah berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal KKM SMK Negeri 5 Surakarta.
SMK Negeri 5 Surakarta yang mendapat akreditasi A harus mampu mempertahankan prestasinya dengan mempertahankan dan meningkatkan kualitas
pembelajaran. Hal ini menjadi masalah bagi guru bidang keahlian bangunan mata pelajaran Pekerjaan Dasar Konstruksi Batu PDKB untuk kelas X TKB. Hasil
belajar siswa X TKB masih banyak yang dibawah kriteria ketuntasan minimal. Kriteria Ketuntasan Minimal KKM hasil belajar siswa untuk mata pelajaran
PDKB yaitu 70. Pembelajaran dikatakan efektif jika siswa mampu memperoleh hasil belajar sesuai KKM. Guru berupaya meningkatkan hasil belajar siswa
dengan proses pembelajaran menggunakan berbagai metode. Model konvensional mengiringi proses pembelajaran pekerjaan dasar konstruksi batu X TKB.
Permasalahan yang dialami pada kegiatan belajar mengajar di SMK Negeri 5 Surakarta Kelas X TKB dalam hasil belajar kognitif mata pelajaran
produktif Pekerjaan Dasar Konstruksi Batu PDKB. Kriterian Ketuntasan Minimal KKM mata pelajaran produktif adalah 70, untuk penilaian skala
terbesar 100. Siswa kelas X TKB masih banyak yang mendapatkan nilai kurang dari 70 atau tidak tuntas untuk hasil belajar siswa ranah kognitif. Data hasil
belajar siswa dari ulangan harian kognitif mata pelajaran PDKB, dengan rata-rata 66,72 hasil belajar siswa di bawah KKM sebanyak 67,75. Sedangkan siswa
yang tuntas hanya 31,25 yaitu sebanyak 10 siswa, dari jumlah 32 orang siswa. Pencapaian hasil belajar kognitif tersebut dikategorikan rendah. Hal ini juga
commit to user
2 dipengaruhi kurangnya efektivitas pembelajaran terhadap minat dan perilaku
siswa. Banyak siswa yang ngobrol saat pembelajaran, tiduran dan tidak konsentrasi.
Adanya permasalahan yang muncul pada pembelajaran dan untuk mengoptimalkan pembelajaran, serta meningkatkan hasil belajar siswa, digunakan
metode Team Based Learning TBL pada pembelajaran PDKB X TKB. Team Based Learning
TBL adalah metode pembelajaran model kooperatif dengan membentuk siswa menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok memiliki
anggota 5 – 7 siswa. Inovasi proses pembelajaran dimulai dari model pembelajaran konvensional menjadi model pembelajaran kooperatif. Metode yang
umum digunakan dominan ceramah dirubah menjadi dominan berbasic team, yaitu metode team based learning.
Berdasarkan latar belakang dilaksanakan Penelitian Tindakan Kelas
PTK dengan judul : “PENERAPAN METODE TEAM BASED LEARNING TBL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PEKERJAAN
DASAR KONSTRUKSI BATU PDKB KELAS X TEKNIK KONSTRUKSI BATU TKB SMK NEGERI 5 SURAKARTA”
B. Perumusan Masalah