commit to user
7 diberi kesempatan untuk saling mengenal dan menerima satu sama lain dalam
kegiatan tatap muka dan interaksi pribadi. d.
Komunikasi Antar Anggota Keberhasilan suatu kelompok juga bergantung pada kesediaan para
anggotanya untuk saling mendengarkan dan kemampuan mereka untuk mengutarakan pendapat mereka.
e. Evaluasi Proses Kelompok
Evaluasi dilaksanakan untuk mengetahui tingkat aktifitas kerjasama setiap anggota kelompok. Hal ini dilaksanakan oleh guru bidang studi.
2. Tinjauan Team Based Learning TBL
Team Based Learning TBL adalah suatu metode pembelajaran
kelompok bentuk umum dari pembelajaran kooperatif. Team based learning dalam pelaksanaannya berbeda dengan metode kelompok biasa. Perbedaan
tersebut terletak adanya pembagian kelompok dan peran guru. Pembagian kelompok siswa dalam Team based learning berdasarkan kemampuan yang
dimiliki siswa. Setiap kelompok terdiri dari anggota dengan range kemampuan rendah sampai tinggi. Untuk jumlah anggota kelompok pada team based learning
termasuk dalam skala ideal. Menurut Suradji 2008:62 “…kelompok yang ideal secara umum beranggotakan 5 – 7 orang”.
Peran guru dalam team based learning menjadi fasilitator. Guru memberikan gambaran umum materi, menyediakan soal, dan menjawab
pertanyaan siswa dan membimbing. Adapun prosedur pelaksanaan metode team based learning
adalah sebagai berikut: a.
Pembentukan kelompok berdasarkan anggota yang memiliki range kemampuan rendah sampai dengan tinggi.
b. Siswa diberi materi pelajaran dan evaluasinya adalah mengerjakan soal secara
berkelompok. c.
Hasil belajar siswa meliputi kognitif, afektif dan psikomotorik. d.
Inovatif performance guru saat pembelajaran. e.
Lokasi kelompok sesuai dengan ketentuan guru.
commit to user
8 f.
Diskusi internal siswa dalam kelompok. g.
Guru sebagai fasilitator yaitu membimbing siswa, mengalokasikan waktu, mengkondisikan siswa dan pemberi informasi.
Manfaat pendekatan team based learning yang telah dicapai pada penelitian relevan atau yang harus dicapai pada penelitian ini adalah sebagai
berikut: a.
Memahami materi pelajaran sesuai kompetensi yang diajarkan. b.
Mengetahui sikap dan minat siswa. c.
Menjadikan guru lebih dapat mengenal kemampuan siswa. d.
Membuat pembelajaran menjadi asyik. e.
Menambah kreatifitas guru dalam menyampaikan materi. f.
Membentuk siswa berjiwa aspiratif. g.
Guru menjadi instruktur dalam pembelajaran.
3. Hasil Belajar
Menurut WS Winkel 1996:53 “Belajar adalah suatu aktifitas mental atau fisik yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang
menghasilkan perubahan dalam pemahaman-pemahaman ketrampilan dan nilai sikap”. Hal ini berarti hasil belajar siswa dipengaruhi oleh kemampuan siswa,
lingkungan, motivasi, minat, perhatian, sikap, kebiasaan belajar, ketekunan, kondisi sosial ekonomi,dan kondisi fisik. Namun, salah satu faktor paling
dominan perolehan hasil belajar dipengaruhi oleh kualitas proses belajar pembelajaran. Guru seharusnya merancang kegiatan belajar pembelajaran yang
berkualitas secara tepat dan penuh makna. Hasil pembelajaran yang baik diperoleh adanya proses pembelajaran yang baik pula. Hasil pembelajaran yang berkualitas
memenuhi 3 aspek menurut Nana Sudjana 2008: 23, yaitu: a.
Aspek Kognitif cipta Hasil belajar yang harus dimiliki siswa meliputi pengetahuan hafalan,
pemahaman, penerapan materi pembelajaran dalam tingkah lakunya. Dalam perspektif psikologis kognitif kejiwaan yang berkedudukan pada otak.
commit to user
9 b.
Aspek Afektif Rasa Hasil belajar yang seharusnya dimiliki oleh siswa adalah keyakinan
individu pada rasa senang atau tidak, terhadap pengalaman belajar. Aspek afektif adalah aspek yang menyangkut keanekaragaman perasaan seperti: takut, marah,
sedih, gembira, kecewa, senang, benci, was-was, dan sebagainya. Spesifikasi aspek afektif dilihat dari minat atau kemauan siswa dalam situasi pembelajaran.
c. Aspek Psikomotorik Karsa
Hasil belajar yang dimiliki siswa berbentuk keterampilan skill dan kemampuan bertindak individu. Tingkat keterampilan yaitu: gerak reflek, gerakan
sadar, membedakan visual, keterampilan kekuatan, gerakan kerampilan sederhana sampai kompleks, dan kemampuan bidang komunikasi. Spesifikasi aspek
psikomotorik dilihat dari sikap dan perilaku siswa dalam pembelajaran.
4. Efektivitas