commit to user
61 berbentuk tertulis dan bersifat obyektif pilihan ganda. Tes tersebut sesuai dengan
tingkat pengetahuan dan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran pekerjaan dasar konstruksi batu–beton yang telah dipelajari. Hasil belajar siswa
aspek afektif ditinjau dari observasi guru saat pembelajaran sedang berlangsung. Hasil belajar siswa aspek psikomotorik juga ditinjau dari observasi guru saat
pembelajaran sedang berlangsung. Adapun hasil belajar siswa meliputi aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotorik dibahas disetiap siklus dibawah
ini:
a. Hasil Belajar Kognitif Siswa
Tingkat pengetahuan dan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran pekerjaan dasar konstruksi batu–beton yang telah dipelajari disetiap
tindakan diketahui dari tes kognitif dibahas sesuai tabel dibawah ini: Tabel 17. Perbandingan Hasil Kognitif Siswa Setiap Siklus
No. Uraian Pencapaian Hasil
Jumlah Prasiklus
Siklus I Siklus II
1. Siswa mendapat nilai 70
22 11
− 2. Siswa
mendapat nilai
≥ 70 10
18 31
3. Rata–rata kompetensi siswa
66,72 68,97
81,30 4.
Ketuntasan klasikal hasil belajar 31,25
62,07 100
5. Ketidaktuntasan hasil belajar
67,75 37,93
−
Berdasarkan tabel diatas, terlihat target minimal ketuntasan semakin meningkat dan tercapai. Ketuntasan klasikal hasil belajar siswa ranah kognitif
prasiklus sebesar 31,25, diperbaiki perolehan ketuntasan hasil belajar siswa disiklus I dengan digunakannya metode team based learning yaitu sebesar
62,07. Hasil disiklus I disempurnakan disiklus II dengan meningkatnya ketuntasan klasikal hasil belajar kognitif sebesar 100. Presentase ketuntasan
klasikal hasil belajar kognitif siswa diperoleh dari jumlah hasil belajar siswa yang
commit to user
62 mendapat nilai lebih besar atau sama dengan KKM yaitu 70, dibagi jumlah total
siswa yang hadir. Ketuntasan klasikal hasil belajar kognitif yang telah dicapai pada setiap
pelaksanaan pembelajaran divisualisasikan dalam diagram berikut:
Gambar 14. Diagram Batang Presentase Ketuntasan Hasil Balajar Kognitif Siswa Setiap Siklus
Dari diagram batang diatas disimpulkan bahwa team based learning dapat meningkatkan hasil belajar kognitif, terbukti adanya peningkatan ketuntasan
hasil belajar kognitif siswa prasiklus 31,25 menjadi 62,07 di siklus I lalu menjadi 100 di siklus II. Besar peningkatan dari prasiklus ke siklus I sebesar
30,82 dan siklus I ke siklus II sebesar 37,93.
b. Hasil Belajar Afektif Siswa
Hasil belajar ranah afektif siswa didapat dari observasi 10 aspek spesifikasi khusus dapat dilihat pada lampiran. Hasil belajar ranah afektif siswa
setiap siklus dapat dilihat dalam tabel dibawah ini:
20 40
60 80
100 120
Pra Siklus Siklus I
Siklus II
Pr esen
tase
Hasil Belajar Siswa Setiap Siklus Diagram Batang Presentase Ketuntasan Hasil Belajar
Kognitif Siswa
Tuntas Tidak
Tuntas
31,25 67,75
62,07 37,93
100
commit to user
63 Tabel 18. Perbandingan Hasil Belajar Afektif Siswa Setiap Siklus
No. Aspek yang Diobservasi
Presentase Prasiklus
Siklus I Siklus II
1. Sikap siswa menerima pelajaran
41,67 62,64
84,14 2.
Sikap siswa bertanggungjawab dan disiplin
55,47 67,24 82,66 3.
Sikap siswa berinteraksi dan komunikasi internal
40,63 62,50 78,23 4.
Sikap siswa terhadap kelanjutan materi
46,88 68,10 72,58 5.
Sikap siswa menghormati guru 50,78
63,79 83,06
Jumlah 235,43
324,27 400,67
Rata–rata 47,09
64,85 80,13
Dari tabel diatas, menunjukkan bahwa pembelajaran dengan metode team based learning
direspon baik oleh siswa dan mendapatkan hasil optimal. Sikap siswa, minat dan respon terhadap aspek yang diobservasi disetiap tindakan
meningkat. Presentase perbandingan hasil belajar afektif siswa sebelum dan sesudah diterapkan metode team based learning, divisualisasikan pada diagram
batang berikut:
Gambar 15. Diagram Batang Perbandingan Hasil Belajar Afektif Siswa Setiap Siklus
10 20
30 40
50 60
70 80
90
Pra Siklus Siklus I
Siklus II
Pr esentase
Pelaksanaan Observasi Afektif Siswa
Diagram Batang Presentase Hasil Belajar Afektif Siswa Setiap Siklus
Pra Siklus Siklus I
Siklus II
47,09 64,85
80,13
commit to user
64 Dari diagram batang diatas disimpulkan bahwa team based learning
dapat meningkatkan hasil belajar ranah afektif, terbukti adanya peningkatan hasil belajar ranah afektif siswa prasiklus 47,09 menjadi 64,85 di siklus I lalu
menjadi 80,13 di siklus II. Besar peningkatan dari prasiklus ke siklus I sebesar 17,76 dan siklus I ke siklus II sebesar 15,28.
c. Hasil Belajar Psikomotorik Siswa