PENERAPAN METODE TEAM BASED LEARNING (TBL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PEKERJAAN DASAR KONSTRUKSI BATU (PDKB) KELAS X TEKNIK KONSTRUKSI BATU (TKB) SMK NEGERI 5 SURAKARTA

(1)

commit to user

M PENER MENINGK BATU

FAK

RAPAN ME KATKAN HA

U (PDKB) K

W

PEND

KULTAS K

UNIV

HALA

ETODE TE

ASIL BELA KELAS X T

SMK NEGE DIS WAHYU SI K

DIDIKAN

KEGURU

VERSITA

SUR

AMAN JU

EAM BASED AJAR PEKE TEKNIK KO ERI 5 SURA

SKRIPSI USUN OLE INTANI SIL K.1506057

TEKNIK

UAN DAN

AS SEBEL

RAKART

2010

UDUL

D LEARNIN ERJAAN D ONSTRUK AKARTA EH: LA SAKTI

K BANGUN

ILMU PE

LAS MAR

TA

NG (TBL) U DASAR KON KSI BATU (T

NAN

ENDIDIKA

RET

UNTUK NSTRUKSI TKB)

AN

I


(2)

commit to user

ii

PENERAPAN METODE TEAM BASED LEARNING (TBL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PEKERJAAN DASAR KONSTRUKSI

BATU (PDKB) KELAS X TEKNIK KONSTRUKSI BATU (TKB) SMK NEGERI 5 SURAKARTA

OLEH:

WAHYU SINTANI SILA SAKTI K.1506057

Skripsi

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2010


(3)

commit to user

iii

HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Surakarta, Oktober 2010

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. H. Suhardjono, M.Si. Drs.Bambang Sulistyo Budhi NIP. 19510505 198103 1 004 NIP. 19501004 197501 1 002


(4)

commit to user

iv


(5)

commit to user

v

ABSTRAK

Wahyu Sintani Sila Sakti. K1506057. PENERAPAN METODE TEAM BASED

LEARNING (TBL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

PEKERJAAN DASAR KONSTRUKSI BATU (PDKB) KELAS X TEKNIK KONSTRUKSI BATU (TKB) SMK NEGERI 5 SURAKARTA. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Oktober 2010.

Tujuan penelitian adalah (1) Mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas X TKB SMK Negeri 5 Surakarta dengan menerapkan metode Team Based Learning (TBL) pada pembelajaran Pekerjaan Dasar Konstruksi Batu (PDKB). (2) Mengetahui efektivitas penerapan metode Team Based Learning (TBL) dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas X TKB SMK Negeri 5 Surakarta pada pelajaran Pekerjaan Dasar Konstruksi Batu (PDKB).

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari dua siklus. Subyek penelitian adalah siswa kelas X TKB SMK Negeri 5 Surakarta dalam pembelajaran bidang studi Pekerjaan Dasar Konstruksi Batu (PDKB). Penelitian dimulai dari tindak pra siklus untuk mengetahui kondisi awal pembelajaran sebelum metode team based learning diterapkan. Tahap siklus I dilaksanakan untuk meningkatkan hasil belajar dan efektivitas pembelajaran dengan metode team based learning meliputi tahap observasi, evaluasi, analisis dan refleksi. Siklus II dilaksanakan untuk lebih meningkatkan hasil belajar dan efektivitas pembelajaran, pelaksanaannya sama seperti siklus I. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, dokumentasi, tes dan wawancara. Observasi penelitian meliputi ranah afektif siswa, psikomotorik siswa

dan performance guru. Digunakan dokumentasi visual dan audio visual.

Wawancara dilaksanakan untuk mendapatkan tanggapan siswa dan guru terhadap metode team based learning yang telah dilaksanakan. Analisis data pada penelitian ini menggunakan model analisis interaktif.

Penerapan Team Based Learning (TBL) terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa, pada mata pelajaran Pekerjaan Dasar Konstruksi Batu (PDKB) kelas X TKB. Ketuntasan hasil belajar kognitif siswa prasiklus 31,25%, siklus I 62,07% dan siklus II 100%, maka besar peningkatan pra siklus ke siklus I 30,82% dan siklus I ke siklus II 37,93%. Hasil belajar afektif siswa prasiklus 47,09%, siklus I 64,85% dan siklus II 80,13%, maka besar peningkatan prasiklus ke siklus I 17,76% dan siklus I ke siklus II 15,28%. Hasil belajar ranah psikomotorik siswa prasiklus 47,24%, siklus I 60,32% dan siklus II 81,64%, maka besar peningkatan prasiklus ke siklus I 13,08% dan siklus I ke siklus II 21,32%. Penerapan metode

Team Based Learning (TBL) terbukti efektif dalam pembelajaran PDKB kelas X TKB dengan adanya efektivitas pembelajaran pada aspek afektif (prasiklus 47,09%; siklus I 64,85%; siklus II 80,13%), psikomotorik (prasiklus 47,24%; siklus I 60,32%; siklus II 81,64%) dan performance guru (prasiklus 47,5%; siklus I 65,%; siklus II 92,5%).


(6)

commit to user

vi

ABSTRACT

Wahyu Sintani Sila Sakti. K1506057. APPLICATION METHOD TEAM

BASED LEARNING (TBL) FORIMPROVING THE LEARNING OF

PEKERJAAN DASAR KONSTRUKSI BATU (PDKB) CLASS X TEKNIK KONSTRUKSI BATU (TKB) SMK NEGERI 5 SURAKARTA. Thesis, Surakarta: Faculty of Teacher Training and Education Sebelas Maret University of Surakarta, October 2010.

The purpose of this research are (1) Determine the increase learning outcomes of students of class X TKB SMK Negeri 5 Surakarta by applying methods of Team Based Learning (TBL) on learning Pekerjaan Dasar Konstruksi Batu (PDKB).(2) Determine the effectiveness of application of Team Based Learning (TBL) in improving learning outcomes of students of class X TKB SMK Negeri 5 Surakarta of study Pekerjaan Dasar Konstruksi Batu (PDKB).

This research is a class action consisting of two cycles. Subjects were students of class X TKB SMK Negeri 5 Surakarta in the learning field of study Pekerjaan Dasar Konstruksi Batu (PDKB).The research starts from a pre act cycle to determine the initial conditions of learning before team based learning method is applied.Phase cycle I implemented to improve learning outcomes and the effectiveness of learning with team based learning methods include the stage of observation, evaluation, analysis and reflection.Cycle II, conducted to further improve learning outcomes and teaching effectiveness, their implementation just like the cycle I.Data collection techniques used were observation, documentation, tests and interviews.Observation research includes affective domain of students, psychomotor of students and teachers performing.Documented use of visual and audio visual.Interviews conducted to obtain responses of students and teachers to team based learning methods that have been implemented.Analysis of the data in this study using an interactive model.

Implementation of Team-Based Learning (TBL) has been shown to improve student learning outcomes, on the subject of Masonry Works (PDKB) class X TKB.Mastery of cognitive learning outcomes students follow a pre cycle 31.25%, 62.07% first cycle and second cycle 100%, the large increase in pre-cycle to cycle I 30.82% and the cycle I to cycle II 37.93%.Affective student learning outcomes follow pre cycle 47.09%, 64.85% cycle I and cycle II 80.13%, the large increase in pre-cycle to cycle I 17.76% and the cycle I to cycle II 15.28%.Psychomotor domain of student learning outcomes pre cycle of 47.24%, 60.32% cycle I and cycle II 81.64%, the large increase in pre-cycle to cycle I 13.08% and the cycle I to cycle II 21.32%.Implementation of Team-Based Learning method (TBL) proved effective in learning PDKB TKB class X with the effectiveness of learning on the affective aspects (pre cycle of 47.09%, 64.85% first cycle; cycle II 80.13%), psychomotor (pre cycle 47.24% 60.32% first cycle; cycle II 81.64%) and performance of teachers (pre cycle 47.5%; cycle I 65%; cycle II 92.5%).


(7)

commit to user

vii

MOTTO

“ Sesungguhnya yang takut kepada Allah dari hamba~hambaNya hanyalah orang~orang yang berilmu ”

~ (Q.S.Fathir 28) ~

“ Mencari ilmu hukumnya wajib bagi setiap orang islam “

~ (H.R. Ibnu Majjah) ~

“ Sesungguhnya Allah akan murka kepada tiap~tiap orang yang keras hatinya lagi sombong, orang yang senang ramai (bertengkar) di pasar, seperti bangkai di

malam hari Karena tidak sholat malam),

seperti khimar di siang hari (karena hanya memikirkan makan), Pandai ilmu dunia namun bodoh ilmu akherat “

~ (HR. Ibnu Haban) ~

“ Apa yang dipelajari dengan senang hati tidak akan pernah terlupakan “

~ (Alfried Mercier) ~

“ Mengambil beberapa kesempatan kecil bisa membuat kita sampai di tujuan dengan lebih cepat daripada sekedar menunggu datangnya satu kesempatan besar“

~ (Hugh Allen) ~

“ Setiap orang bisa menjadi hebat karena siapapun bisa berbuat baik bagi orang lain. Tidak perlu memiliki gelar Sarjana untuk berbuat baik. Tidak harus menyesuaikan jurusan & pekerjaan untuk berbuat baik. Hanya memerlukan hati

yang penuh ketulusan, jiwa yang dibangkitkan oleh CINTA “


(8)

commit to user

viii

PERSEMBAHAN

Tiada sesuatu yang dapat tercapai tanpa Kuasa~MU ya ALLAH. Segala puji tertinggi hanyalah milik~Mu. TanpaMu dan mereka, aku bukan apa~apa.

Karya ini dipersembahkan untuk:

~ Ibu Hj. Warikanah~Bapak H. Budiyono, orang tuaku tercinta. Terima kasih atas segala pengorbanan, doa dan nasehatmu.

Tanpamu hidupku tak berarti.

~ Kakek nenek tokoh religi yang selalu aku hormati. Denganmu aku lebih mengerti arti sebuah kehidupan.

~ Adikku tersayang (Marwa dan Najwa), serta kakakku Muh. Fakih C., terima kasih atas support yang kalian berikan.

Tanpa kalian hidupku rapuh dan terbenam.

~ Hj. Tri Wahyuningsih, donator terbesar yang berperan dalam perjalanan studiku. Terima kasih atas kebesaran hatimu. Langkahmu aku jadikan inspirasi.

~ Sahabat~sahabatku (Jeniffer, Rosalina,Chotimah, Tya, Fajar, Dwi Purnomo, Amran, Jokowi & Fauzi), membuat hidupku lebih hidup. I love you so much.

~ Segenap keluarga yang mewarnai hidupku, aku sayang kalian semua.

~ Teman~teman PTK seluruh angkatan.


(9)

commit to user

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang memberi kenikmatan dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini guna memenuhi sebagian persyaratan mendapat gelar Sarjana Pendidikan. Selama pembuatan skripsi ini, tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis ucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. HM. Furqon Hidayatullah, M.Pd sebagai Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNS Surakarta.

2. Bapak Drs. H. Suwachid, M.Pd., M.T. sebagai Ketua Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan FKIP UNS Surakarta.

3. Bapak Drs. AG. Thamrin, M.Pd.,M.Si. sebagai Ketua Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan FKIP UNS Surakarta.

4. Bapak Drs. Sutrisno,S.T.,M.Pd. sebagai koordinator Skripsi pada Program Pendidikan Teknik Bangunan PTK FKIP UNS.

5. Bapak Ir. Chundakus Habsya, MSA, sebagai Ketua Penguji.

6. Bapak Taufiq Lilo Adi Sucipto, S.T., M.T., sebagai Sekretaris Penguji. 7. Bapak Drs. H. Suhardjono, M.Si., sebagai Dosen Pembimbing I. 8. Bapak Drs.Bambang Sulistyo Budhi, sebagai Dosen Pembimbing II. 9. Warga SMK Negeri 5 Surakarta sebagai obyek penelitian.

10. Kedua orang tua dan segenap keluarga.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun penulis harapkan. Semoga skripsi ini bermanfaat dan menambah wawasan bagi pembaca.

Surakarta, Oktober 2010


(10)

commit to user

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i 

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii 

HALAMAN PENGESAHAN ... iv 

ABSTRAK ... v 

ABSTRACT ... vi 

MOTTO ... vii 

PERSEMBAHAN ... viii 

KATA PENGANTAR ... ix 

DAFTAR ISI ... x 

DAFTAR TABEL ... xii 

DAFTAR GAMBAR ... xiii 

DAFTAR LAMPIRAN ... xv 

BAB I PENDAHULUAN ... 1 

A. Latar Belakang Masalah ... 1 

B.  Perumusan Masalah ... 2 

C.  Tujuan Penelitian ... 3 

D. Manfaat Penelitian ... 3 

BAB II LANDASAN TEORI ... 5 

A. Tinjauan Pustaka ... 5

B.  Penelitian yang Relevan ... 12 

C.  Kerangka Berfikir ... 12 

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 15 

A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 15 

B.  Bentuk dan Strategi Penelitian ... 16 

C.  Sumber Data ... 16 

D. Teknik Sampling (Cuplikan) ... 17 


(11)

commit to user

xi

F.  Validitas Data ... 19 

G. Analisis Data ... 20 

H. Prosedur Penelitian ... 21 

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 26 

A. Data dan Deskripsi Tempat Penelitian ... 26 

B.  Kondisi Awal Pembelajaran Kelas X Teknik Konstruksi Batu (TKB) ... 32 

C.  Pelaksanaan Penelitian ... 38 

D. Pembahasan Antar Siklus ... 60 

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ... 74 

A. Simpulan ... 74 

B.  Implikasi ... 75 

C.  Saran ... 75 

DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.  LAMPIRAN ... 78


(12)

commit to user

xii

DAFTAR TABEL

Halaman

 

Tabel 1. SKKD Kejuruan SMK N 5 Surakarta Tahun Pelajaran 2010/2011 ... 11

Tabel 2. Jadwal Pelaksanaan Penelitian ... 15

Tabel 3. Susunan Jabatan di SMK Negeri 5 Surakarta ... 27

Tabel 4. Daftar Siswa Kelas X TKB SMK N 5 Surakarta Tahun 2010/2011 ... 31

Tabel 5. Hasil Ranah Kognitif Siswa Prasiklus ... 32

Tabel 6. Presentase Hasil Observasi Afektif Siswa Prasiklus... 34

Tabel 7. Presentase Hasil Observasi Psikomotorik Siswa Prasiklus... 35

Tabel 8. Hasil Observasi Performance Guru Prasiklus ... 37

Tabel 9. Evaluasi Hasil Kognitif Siswa Siklus I ... 43

Tabel 10. Presentase Evaluasi Afektif Siswa Siklus I ... 43

Tabel 11. Presentase Evaluasi Psikomotorik Siswa Siklus I... 44

Tabel 12. Evaluasi Performance Guru Siklus I ... 44

Tabel 13. Evaluasi Kognitif Siswa Siklus II ... 53

Tabel 14. Presentase Evaluasi Afektif Siswa Siklus II ... 54

Tabel 15. Presentase Evaluasi Psikomotorik Siswa Siklus II ... 55

Tabel 16. Evaluasi Performance Guru Siklus II ... 55

Tabel 17. Perbandingan Hasil Belajar Kognitif Siswa Setiap Siklus... 61

Tabel 18. Perbandingan Hasil Belajar Afektif Siswa Setiap Siklus... 63

Tabel 19. Perbandingan Hasil Belajar Psikomotorik Siswa Setiap Siklus... 64

Tabel 20. Perbandingan Efektivitas Pembelajaran Afektif Siswa Setiap siklus .... 66

Tabel 21. Perbandingan Efektivitas Pembelajaran Psikomotorik Siswa Setiap siklus ... 68

Tabel 20. Perbandingan Efektivitas Pembelajaran Performance Guru Setiap Siklus ... 71


(13)

commit to user

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Kerangka Berpikir ... 14

Gambar 2. Teknik Validitas Data... 20

Gambar 3. Model Analisis Interaktif ... 20

Gambar 4. Prosedur Penelitian Model Spiral Dua Siklus ... 25

Gambar 5. Diagram Presentase Hasil Belajar Kognitif Siswa Prasiklus ... 33

Gambar 6. Diagram Batang Presentase Hasil Observasi Afektif Siswa Prasiklus 35 Gambar 7. Diagram Batang Presentase Hasil Observasi Psikomotorik Siswa Prasiklus ... 36

Gambar 8. Diagram Analisis Hasil Belajar Kognitif Siswa Siklus I ... 46

Gambar 9. Diagram Batang Analisis Afektif Siswa Siklus I ... 46

Gambar 10. Diagram Batang Analisis Psikomotorik Siswa Siklus I ... 47

Gambar 11. Diagram Analisis Hasil Belajar Kognitif Siswa Siklus II ... 57

Gambar 12. Diagram Batang Analisis Afektif Siswa Siklus II ... 58

Gambar 13. Diagram Batang Analisis Psikomotorik Siswa Siklus II ... 58

Gambar 14. Diagram Batang Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Kognitif Siswa Setiap Siklus ... 62

Gambar 15. Diagram Batang Perbandingan Hasil Belajar Afektif Siswa Setiap Siklus ... 63

Gambar 16. Diagram Batang Hasil Belajar Psikomotorik Siswa Setiap Siklus ... 65

Gambar 17. Diagram Batang Persentase Hasil Observasi Afektif Siswa Setiap Siklus ... 67

Gambar 18. Diagram Batang Perbandingan Efektivitas Pembelajaran Afektif Siswa Setiap Siklus ... 67

Gambar 19. Diagram Batang Persentase Hasil Observasi Psikomotorik Siswa Setiap Siklus ... 69


(14)

commit to user

xiv

Gambar 20. Diagram Batang Perbandingan Efektivitas Pembelajaran

Psikomotorik Siswa Setiap Siklus ... 70 Gambar 21. Diagram Batang Perbandingan Efektivitas Pembelajaran Performance


(15)

commit to user

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1. Silabus  ... Error! Bookmark not defined. 

Lampiran 2. Pedoman Hasil Belajar Kognitif Siswa ... Error! Bookmark not defined. 

Lampiran 3. Pedoman Observasi Afektif Siswa .... Error! Bookmark not defined. 

Lampiran 4. Pedoman Hasil Observasi Afektif Siswa ... Error! Bookmark not defined. 

Lampiran 5. Lembar Pedoman Observasi Psikomotorik Siswa .. Error! Bookmark not defined. 

Lampiran 6. Pedoman Hasil Observasi Psikomotorik Siswa Error! Bookmark not defined. 

Lampiran 7. Pedoman Observasi Performance Guru ... Error! Bookmark not defined. 

Lampiran 8. Daftar Siswa X TKB SMK N 5 Surakarta Tahun 2010/2011 ... Error! Bookmark not defined. 

Lampiran 9. Pedoman Wawancara ... Error! Bookmark not defined. 

Lampiran 10. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Prasiklus ... Error! Bookmark not defined. 

Lampiran 11. Materi Pembelajaran Prasiklus ... Error! Bookmark not defined. 

Lampiran 12. Soal Tes Kognitif Prasiklus ... Error! Bookmark not defined. 

Lampiran 13. Kunci Jawaban Tes Kognitif Prasiklus ... Error! Bookmark not defined. 

Lampiran 14. Hasil Belajar Siswa Tes Kognitif Prasiklus ... Error! Bookmark not defined. 

Lampiran 15. Hasil Observasi Afektif Siswa Prasiklus ... Error! Bookmark not defined. 

Lampiran 16. Presentase Hasil Observasi Afektif Siswa Prasiklus ... Error! Bookmark not defined. 


(16)

commit to user

xvi

Lampiran 17. Hasil Observasi Psikomotorik Siswa Prasiklus .... Error! Bookmark not defined. 

Lampiran 18. Presentase Hasil Observasi Psikomotorik Prasiklus ... Error! Bookmark not defined. 

Lampiran 19. Hasil Observasi Performance Guru Prasiklus Error! Bookmark not defined. 

Lampiran 20. Dokumentasi Visual Pembelajaran Prasiklus Error! Bookmark not defined. 

Lampiran 21. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I ... Error! Bookmark not defined. 

Lampiran 22. Materi Pembelajaran Siklus I ... Error! Bookmark not defined. 

Lampiran 23. Soal Tes Kognitif Siklus I ... Error! Bookmark not defined. 

Lampiran 24. Kunci Jawaban Siklus I ... Error! Bookmark not defined. 

Lampiran 25. Hasil Belajar Siswa Tes Kognitif Siklus I ... Error! Bookmark not defined. 

Lampiran 26. Hasil Observasi Afektif Siswa Siklus I ... Error! Bookmark not defined. 

Lampiran 27. Presentase Hasil Observasi Afektif Siswa Siklus I ... Error! Bookmark not defined. 

Lampiran 28. Hasil Observasi Psikomotorik Siswa Siklus I Error! Bookmark not defined. 

Lampiran 29. Presentase Hasil Observasi Psikomotorik Siklus I ... Error! Bookmark not defined. 

Lampiran 30. Hasil Observasi Performance Guru Siklus I . Error! Bookmark not defined. 

Lampiran 31. Daftar Kelompok Siswa Siklus I ... Error! Bookmark not defined. 

Lampiran 32. Dokumentasi Visual Pembelajaran Team Based Learning Siklus I ... Error! Bookmark not defined. 

Lampiran 33. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II ... Error! Bookmark not defined. 


(17)

commit to user

xvii

Lampiran 35. Soal Tes Kognitif Siklus II ... Error! Bookmark not defined. 

Lampiran 36. Kunci Jawaban Siklus II ... Error! Bookmark not defined. 

Lampiran 37. Hasil Belajar Siswa Tes Kognitif Siklus II .... Error! Bookmark not defined. 

Lampiran 38. Hasil Observasi Afektif Siswa Siklus II ... Error! Bookmark not defined. 

Lampiran 39. Presentase Hasil Observasi Afektif Siswa Siklus II ... Error! Bookmark not defined. 

Lampiran 40. Hasil Observasi Psikomotorik Siswa Siklus II ... Error! Bookmark not defined. 

Lampiran 41. Presentase Hasil Observasi Psikomotorik Siklus II ... Error! Bookmark not defined. 

Lampiran 42. Hasil Observasi Performance Guru Siklus II Error! Bookmark not defined. 

Lampiran 43. Daftar Kelompok Siswa Siklus II .... Error! Bookmark not defined. 

Lampiran 44. Dokumentasi Visual Pembelajaran Team Based Learning Siklus II ... Error! Bookmark not defined. 

Lampiran 45. Rekapitulasi Kognitif Siswa ... Error! Bookmark not defined. 

Lampiran 46. Catatan Lapangan Hasil Wawancara Siswa .. Error! Bookmark not defined. 

Lampiran 47. Catatan Lapangan Hasil Wawancara Guru .... Error! Bookmark not defined. 

Lampiran 48. Dokumentasi Visual Wawancara Siswa dan Guru ... Error! Bookmark not defined. 


(18)

commit to user

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang digunakan SMK Negeri 5 Surakarta memprioritaskan keberhasilan pembelajaran untuk guru ditinjau dari adanya hasil belajar siswa. Kurikulum ini menuntut kreativitas guru dalam merencanakan dan melaksanakan rencana pembelajarannya. Kurikulum ini juga menuntut siswa mendapatkan hasil belajar sesuai yang ditargetkan sekolah berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) SMK Negeri 5 Surakarta.

SMK Negeri 5 Surakarta yang mendapat akreditasi A harus mampu mempertahankan prestasinya dengan mempertahankan dan meningkatkan kualitas pembelajaran. Hal ini menjadi masalah bagi guru bidang keahlian bangunan mata pelajaran Pekerjaan Dasar Konstruksi Batu (PDKB) untuk kelas X TKB. Hasil belajar siswa X TKB masih banyak yang dibawah kriteria ketuntasan minimal. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) hasil belajar siswa untuk mata pelajaran PDKB yaitu 70. Pembelajaran dikatakan efektif jika siswa mampu memperoleh hasil belajar sesuai KKM. Guru berupaya meningkatkan hasil belajar siswa dengan proses pembelajaran menggunakan berbagai metode. Model konvensional mengiringi proses pembelajaran pekerjaan dasar konstruksi batu X TKB.

Permasalahan yang dialami pada kegiatan belajar mengajar di SMK Negeri 5 Surakarta Kelas X TKB dalam hasil belajar kognitif mata pelajaran produktif Pekerjaan Dasar Konstruksi Batu (PDKB). Kriterian Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran produktif adalah 70, untuk penilaian skala terbesar 100. Siswa kelas X TKB masih banyak yang mendapatkan nilai kurang dari 70 atau tidak tuntas untuk hasil belajar siswa ranah kognitif. Data hasil belajar siswa dari ulangan harian kognitif mata pelajaran PDKB, dengan rata-rata 66,72 hasil belajar siswa di bawah KKM sebanyak 67,75%. Sedangkan siswa yang tuntas hanya 31,25% yaitu sebanyak 10 siswa, dari jumlah 32 orang siswa. Pencapaian hasil belajar kognitif tersebut dikategorikan rendah. Hal ini juga


(19)

commit to user

2

dipengaruhi kurangnya efektivitas pembelajaran terhadap minat dan perilaku siswa. Banyak siswa yang ngobrol saat pembelajaran, tiduran dan tidak konsentrasi.

Adanya permasalahan yang muncul pada pembelajaran dan untuk mengoptimalkan pembelajaran, serta meningkatkan hasil belajar siswa, digunakan metode Team Based Learning (TBL) pada pembelajaran PDKB X TKB. Team Based Learning (TBL) adalah metode pembelajaran model kooperatif dengan membentuk siswa menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok memiliki anggota 5 – 7 siswa. Inovasi proses pembelajaran dimulai dari model pembelajaran konvensional menjadi model pembelajaran kooperatif. Metode yang umum digunakan dominan ceramah dirubah menjadi dominan berbasic team, yaitu metode team based learning.

Berdasarkan latar belakang dilaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul : “PENERAPAN METODE TEAM BASED LEARNING

(TBL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PEKERJAAN DASAR KONSTRUKSI BATU (PDKB) KELAS X TEKNIK KONSTRUKSI BATU (TKB) SMK NEGERI 5 SURAKARTA

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah. Maka didapat perumusan masalah penelitian sebagai berikut:

1. Apakah penerapan model pembelajaran Team Based Learning (TBL) dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X TKB SMK Negeri 5 Surakarta dalam mata pelajaran Pekerjaan Dasar Konstruksi Batu (PDKB)?

2. Bagaimana efektifitas penerapan metode Team Based Learning (TBL) dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas X TKB SMK Negeri 5 Surakarta pada pelajaran Pekerjaan Dasar Konstruksi Batu (PDKB) ?


(20)

commit to user

3

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah adalah sebagai berikut:

a) Mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas X TKB SMK Negeri 5 Surakarta berdasarkan penerapan model pembelajaran Team Based Learning

(TBL) pada mata pelajaran PDKB.

b) Mengetahui efektifitas penerapan metode Team Based Learning (TBL) dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas X TKB SMK Negeri 5 Surakarta pada pelajaran Pekerjaan Dasar Konstruksi Batu (PDKB).

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian, maka dengan penelitian ini diharapkan memperoleh manfaat sebagai berikut:

1. Secara Praktis a. Bagi Siswa

1) Menambah motivasi dan partisipasi siswa dalam mata pelajaran produktif pekerjaan dasar konstruksi batu.

2) Kualitas hasil belajar siswa dalam pembelajaran melaksanakan pekerjaan dasar konstruksi batu.

3) Mendapat pengalaman pembelajaran dengan model pembelajaran Team Based Learning (TBL).

b. BagiGuru

1) Pemahaman guru akan proses pembelajaran meningkat. 2) Mampu meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran.

3) Memberikan masukan bagi guru atau referensi tentang model pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

c. Bagi Sekolah

1) Memperbaiki proses belajar mengajar dalam mata pelajaran Pekerjaan Dasar Konstruksi Batu (PDKB) di SMK N 5 Surakarta.


(21)

commit to user

4

3) Penelitian yang diadakan sebagai sumbangan pemikiran untuk meningkatkan kualitas pendidikan khususnya di progam keahlian bangunan, yang selanjutnya model pembelajaran Team Based Learning

(TBL) dapat diterapkan di kelas-kelas lain.

d. Bagi Peneliti

Memperoleh dan menambah wawasan, pengetahuan serta keterampilan penelitian khususnya terkait dengan penelitian yang menggunakan model pembelajaran diskusi kelompok Team Based Learning (TBL).

2. Secara Toeritis

a. Sebagai masukan untuk mendukung dasar teori bagi penelitian yang sejenis dan relevan.

b. Sebagai bahan pustaka bagi mahasiswa Program Pendidikan Teknik Bangunan, Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta.


(22)

commit to user

5

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Tinjaun Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif merupakan metode pengajaran yang mendasarkan pada kerja kelompok, akan tetapi untuk dapat dikatakan sebagai

Cooperative Learning, harus memiliki beberapa unsur yang membedakannya

dengan kerja kelompok biasa, Roger dan David Johnson dalam Anita Lie (2002:30) menyebutkan beberapa unsur dalam pengajaran kooperatif, yaitu: “1) Saling ketergantungan positif, 2) Tanggung jawab perseorangan, 3) Tatap muka, 4) Komunikasi antar anggota, 5) Evaluasi proses kelompok”.

Cooperatif learning lebih dari sekedar belajar kelompok atau kelompok kerja, karena belajar dalam metode cooperatif learning harus ada struktur dorongan dan tugas yang bersifat kooperatif sehingga memungkinkan terjadinya interiksi secara terbuka dan hubungan-hubungan yang bersifat interpendensi yang efektif di antara anggota kelompok. Metode pembelajaran cooperatif learning

menempatkan siswa sebagai bagian dari suatu sistem kerja sama dalam mencapai suatu hasil yang optimal dalam belajar.

Aplikasi di dalam pembelajaran di kelas, metode pembelajaran ini mengutamakan realita kehidupan masyarakat yang dirasakan dan dialami oleh siswa dalam kesehariannya, dengan bentuk yang disederhanakan dalam kehidupan kelas. Metode kooperatif mengandung bahwa keberhasilan dalam belajar bukan semata-mata harus diperoleh dari guru, melainkan bisa juga dari pihak lain yang terlibat dalam pembelajaran itu, yaitu teman sebaya.

Keberhasilan belajar menurut metode ini bukan semata-mata ditentukan oleh kemampuan individu secara utuh, melainkan perolehan belajar itu akan semakin baik apabila dilakukan secara bersama-sama dalam kelompok-kelompok belajar kecil yang terstruktur dengan baik. Metode belajar cooperatif learning


(23)

commit to user

6

mengembangkan pemahaman dan sikapnya sesuai dengan kehidupan nyata di masyarakat, sehingga dengan bekerja secara bersama-sama di antara sesama anggota akan meningkatkan motivasi, produktivitas, dan perolehan belajar. Metode belajar cooperatif learning mendorong peningkatan kemampuan siswa dalam memecahkan berbagai permasalahan yang ditemui selama pembelajaran, karena siswa dapat bekerja sama dengan siswa lain dalam menentukan dan merumuskan alternatif pemecahan terhadap masalah materi pelajaran yang dihadapi.

Roger dan David Johnson dalam Anita Lie (2002:30) mengatakan bahwa tidak semua kerja kelompok bisa dianggap cooperatif learning. Untuk mencapai hasil maksimal, lima metode pembelajaran gotong royong harus diterapkan, yaitu: saling ketergantungan positif, tanggung jawab perseorangan, tatap muka, komunikasi antar anggota, dan evaluasi proses kelompok.

a. Saling Ketergantungan Positif

Ketergantungan positif yaitu adanya anteraksi di dalam kelompok dengan bertukar pikiran dan pendapat. Untuk pencapaian hasil optimal yang ditargetkan. Hal ini bertujuan untuk menyadarkan siswa bahwa sumber informasi bukan hanya dari guru.

b. Tanggung Jawab Perseorangan

Setiap anggota kelompok harus mempunyai tanggung jawabnya sendiri agar tugas yang diberikan guru terlaksana dengan sempurna dan mendapatkan hasil yang memuaskan.

c. Tatap Muka

Setiap kelompok harus diberikan kesempatan untuk bertemu muka dan berdiskusi. Kegiatan interaksi ini akan memberikan para pembelajaran untuk membentuk sinergi yang menguntungkan semua anggota. Hasil pemikiran beberapa kepala akan lebih kaya dari pada hasil pemikirannya dari satu kepala saja. Lebih jauh lagi, hasil kerja sama ini jauh lebih besar daripada jumlah hasil masing-masing anggota.

Inti dari sinergi ini adalah menghargai perbedaan, memanfaatkan kelebihan, dan mengisi kekurangan masing-masing. Para anggota kelompok perlu


(24)

commit to user

7

diberi kesempatan untuk saling mengenal dan menerima satu sama lain dalam kegiatan tatap muka dan interaksi pribadi.

d. Komunikasi Antar Anggota

Keberhasilan suatu kelompok juga bergantung pada kesediaan para anggotanya untuk saling mendengarkan dan kemampuan mereka untuk mengutarakan pendapat mereka.

e. Evaluasi Proses Kelompok

Evaluasi dilaksanakan untuk mengetahui tingkat aktifitas kerjasama setiap anggota kelompok. Hal ini dilaksanakan oleh guru bidang studi.

2. Tinjauan Team Based Learning (TBL)

Team Based Learning (TBL) adalah suatu metode pembelajaran

kelompok bentuk umum dari pembelajaran kooperatif. Team based learning

dalam pelaksanaannya berbeda dengan metode kelompok biasa. Perbedaan tersebut terletak adanya pembagian kelompok dan peran guru. Pembagian kelompok siswa dalam Team based learning berdasarkan kemampuan yang dimiliki siswa. Setiap kelompok terdiri dari anggota dengan range kemampuan rendah sampai tinggi. Untuk jumlah anggota kelompok pada team based learning

termasuk dalam skala ideal. Menurut Suradji (2008:62) “…kelompok yang ideal secara umum beranggotakan 5 – 7 orang”.

Peran guru dalam team based learning menjadi fasilitator. Guru memberikan gambaran umum materi, menyediakan soal, dan menjawab pertanyaan siswa dan membimbing. Adapun prosedur pelaksanaan metode team based learning adalah sebagai berikut:

a. Pembentukan kelompok berdasarkan anggota yang memiliki range kemampuan rendah sampai dengan tinggi.

b. Siswa diberi materi pelajaran dan evaluasinya adalah mengerjakan soal secara berkelompok.

c. Hasil belajar siswa meliputi kognitif, afektif dan psikomotorik. d. Inovatif performance guru saat pembelajaran.


(25)

commit to user

8 f. Diskusi internal siswa dalam kelompok.

g. Guru sebagai fasilitator yaitu membimbing siswa, mengalokasikan waktu, mengkondisikan siswa dan pemberi informasi.

Manfaat pendekatan team based learning yang telah dicapai pada penelitian relevan atau yang harus dicapai pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Memahami materi pelajaran sesuai kompetensi yang diajarkan. b. Mengetahui sikap dan minat siswa.

c. Menjadikan guru lebih dapat mengenal kemampuan siswa. d. Membuat pembelajaran menjadi asyik.

e. Menambah kreatifitas guru dalam menyampaikan materi. f. Membentuk siswa berjiwa aspiratif.

g. Guru menjadi instruktur dalam pembelajaran.

3. Hasil Belajar

Menurut WS Winkel (1996:53) “Belajar adalah suatu aktifitas mental atau fisik yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan dalam pemahaman-pemahaman ketrampilan dan nilai sikap”. Hal ini berarti hasil belajar siswa dipengaruhi oleh kemampuan siswa, lingkungan, motivasi, minat, perhatian, sikap, kebiasaan belajar, ketekunan, kondisi sosial ekonomi,dan kondisi fisik. Namun, salah satu faktor paling dominan perolehan hasil belajar dipengaruhi oleh kualitas proses belajar pembelajaran. Guru seharusnya merancang kegiatan belajar pembelajaran yang berkualitas secara tepat dan penuh makna. Hasil pembelajaran yang baik diperoleh adanya proses pembelajaran yang baik pula. Hasil pembelajaran yang berkualitas memenuhi 3 aspek menurut Nana Sudjana (2008: 23), yaitu:

a. Aspek Kognitif (cipta)

Hasil belajar yang harus dimiliki siswa meliputi pengetahuan hafalan, pemahaman, penerapan materi pembelajaran dalam tingkah lakunya. Dalam perspektif psikologis kognitif kejiwaan yang berkedudukan pada otak.


(26)

commit to user

9 b. Aspek Afektif (Rasa)

Hasil belajar yang seharusnya dimiliki oleh siswa adalah keyakinan individu pada rasa senang atau tidak, terhadap pengalaman belajar. Aspek afektif adalah aspek yang menyangkut keanekaragaman perasaan seperti: takut, marah, sedih, gembira, kecewa, senang, benci, was-was, dan sebagainya. Spesifikasi aspek afektif dilihat dari minat atau kemauan siswa dalam situasi pembelajaran. c. Aspek Psikomotorik (Karsa)

Hasil belajar yang dimiliki siswa berbentuk keterampilan (skill) dan kemampuan bertindak individu. Tingkat keterampilan yaitu: gerak reflek, gerakan sadar, membedakan visual, keterampilan kekuatan, gerakan kerampilan sederhana sampai kompleks, dan kemampuan bidang komunikasi. Spesifikasi aspek psikomotorik dilihat dari sikap dan perilaku siswa dalam pembelajaran.

4. Efektivitas

Efektivitas merupakan derivasi dari kata efektif yang dalam bahasa Inggris effective didefinisikan “producing a desired or intended result” atau “producing the result that is wanted or intended” dan definisi sederhananya “coming into use”. Efektivitas tidak hanya berorientasi pada tujuan melainkan berorientasi juga pada proses dalam mencapai tujuan. Efektivitas dalam pembelajaran berarti kemampuan sebuah lembaga dalam melaksanakan program pembelajaran yang telah direncanakan serta kemampuan untuk mencapai hasil dan tujuan yang telah ditetapkan. Proses pelaksanaan program dalam upaya mencapai tujuan tersebut didesain dalam suasana yang kondusif dan menarik bagi peserta didik.

Efektivitas pada penelitian ini dipandang sebagai goal attainment/ goal optimization atau pencapaian sasaran dari upaya bersama. Derajat pencapaian sasaran menunjukkan derajat efektivitas. Suatu program dikatakan efektif jika tujuan akhir program tercapai. Dengan perkataan lain, pencapaian tujuan merupakan indikator utama dalam menilai efektivitas. Parameter dalam mengukur tingkat efektivitas pelatihan yaitu adanya kerja sama dan partisipasi total. Tujuannya adalah berorientasi pada tanggung jawab kelompok, bersedia membuat


(27)

commit to user

10

lebih/ berpartisipasi dalam bidang yang berhubungan, menciptakan kesadaran kelompok, dan saling menghargai satu sama lain. Kesiapan guru dalam penguasaan bidang keilmuan yang menjadi kewenangannya, merupakan modal dasar bagi terlaksananya pembelajaran yang efektif. Guru yang profesional dituntut untuk memiliki persiapan dan penguasaan yang cukup memadai, baik dalam bidang keilmuan maupun dalam merancang program pembelajaran yang disajikan. Selain itu, pelaksanaan pembelajaran menggambarkan dinamika kegiatan belajar siswa yang dipandu dan dibuat dinamis oleh guru. Untuk itu, guru semestinya memiliki pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan dalam mengaplikasikan metodologi dan pendekatan pembelajaran secara tepat. Kompetensi profesional dari guru perlu dikombinasikan dengan kemampuan dalam memahami dinamika perilaku dan perkembangan yang dijalani oleh para siswa.

Pembelajaran dikatakan efektif apabila dalam proses pembelajaran setiap elemen berfungsi secara keseluruhan, peserta merasa senang, puas dengan hasil pembelajaran, membawa kesan, sarana/fasilitas memadai, materi dan metode

affordable, guru profesional. Tinjauan utama efektivitas pembelajaran adalah

outputnya, yaitu kompetensi siswa.

Efektivitas dapat dicapai apabila semua unsur dan komponen yang terdapat pada sistem pembelajaran berfungsi sesuai dengan tujuan dan sasaran yang ditetapkan. Efektivitas pembelajaran dapat dicapai apabila rancangan pada persiapan, implementasi, dan evaluasi dapat dijalankan sesuai prosedur serta sesuai dengan fungsinya masing-masing.

5. Mata Pelajaran PDKB a. Pengertian PDKB

Pekerjaan Dasar Konstruksi Batu (PDKB) merupakan mata pelajaran yang dapat mengembangkan kemampuan anak dalam hal pekerjaan konstruksi bangunan tersusun dari struktur batu. Pekerjaan dasar konstruksi batu juga mengenal tahap awal atau pekerjaan – pekerjaan dasar dari konstruksi bangunan.


(28)

commit to user

11

Hal tersebut menjadikan PDKB mengenal ukur tanah, struktur kayu, dan plumbing.

b. Kompetensi Dasar Mata Pelajaran PDKB

Kompetensi dasar merupakan bekal kemampuan yang diberikan sekolah pada seluruh siswa agar mampu bersaing di dunia kerja setelah lulus dari pendidikan sekolah. Kompetensi dasar PDKB merupakan bidang studi produktif yang dilaksanakan dengan sistem teori dan praktikum. Kompetensi dasar mata pelajaran PDKB harus dimiliki oleh siswa kelas X TKB SMK Negeri 5 Surakarta yaitu keterampilan (skill) sesuai dengan standar kompetensi atau bentuk umum dari kompetensi dasar. Kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh siswa kelas X TKB mata pelajaran PDKB SMK Negeri 5 Surakarta menurut Garis Besar Perencanaan Pembelajaran (GBPP) Bidang Keahlian Teknik Bangunan dalam kurikulum sekolah menengah kejuruan tahun pelajaran 2009/2010 adalah sebagai berikut:

Tabel 1. SKKD Kejuruan SMK N 5 Surakarta Tahun Pelajaran 2010/2011

MATA PELAJARAN STANDAR

KOMPETENSI

KOMPETENSI DASAR

Pekerjaan Dasar

Konstruksi Batu (PDKB ) KELAS X TKB

1. Pekerjaan Dasar Konstruksi Batu (PDKB)

1.1.Pengertian bata 1.2.Pasangan bata 1.3.Perkuatan tembok 1.4.Jenis-jenis alat

pekerjaan batu beton 1.5.Tindak keselamatan

kerja

1.6.Membuat adukan 1.7.Mengenal pekerjaan

beton.

2. Ilmu Ukur Tanah 2.1 Praktik garis lurus 2.2 Pemasangan bouplank


(29)

commit to user

12

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian ini memandang penerapan team based learning pada penelitian yang relevan dari Iis Rahayu (2009), dalam penelitiannya yang berjudul “Penerapan Metode Team Based Learning dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Akuntansi Terhadap Siswa Kelas X Akuntansi SMK Batik 2 Surakarta Tahun Ajaran 2008/2009”.

C. Kerangka Berfikir

Kerangka berpikir merupakan alur penalaran yang sesuai dengan tema dan masalah penelitian, serta didasarkan pada kajian teoritis. Kerangka berpikir ini digambarkan dengan skema secara holistik dan sistematik.

Salah satu permasalahan yang menghadapi dalam pembelajaran mata pelajaran produktif Pekerjaan Dasar Konstruksi Batu (PDKB) adalah guru kesulitan dalam penggunaan metode pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran produktif PDKB. Hal tersebut menjadi indikator bahwa hasil belajar mata pelajaran produktif PDKB rendah. Untuk meningkatkan hasil belajar mata pelajaran mata pelajaran produktif PDKB, peneliti menerapkan metode team based learning. Dengan dibentuk suatu pembelajaran yang menarik, berkesan dan membuat siswa lebih bersemangat. Dalam artian hasil belajar siswa menjadi meningkat.

Penggunaan metode mengajar merupakan salah satu upaya strategi belajar mengajar untuk meningkatkan hasil belajar. Adanya variasi dalam strategi dan metode pembelajaran menuntut guru dan calon guru lebih memperhatikan hal

3. Pekerjaan Dasar

Konstruksi Kayu

3.1 Mutu kayu 3.2 Pengukuran kayu 3.3 Fungsi kayu

3.4 Pekerjaan praktik kayu 4. Pekerjaan Plumbing 4.1. Sanitasi air

4.2. Sanitasi limbah rumah tangga


(30)

commit to user

13

tersebut. Penerapan metode pembelajaran team based learning menekankan pada kerja kelompok. Masing-masing kelompok terdiri atas 5−7 orang. Susunan anggota kelompok berdasarkan hasil belajar kognitif yang diperoleh siswa. Masing-masing kelompok memiliki variasi hasil belajar dari kategori tingkat tinggi sampai rendah.

Berdasarkan masalah penelitian, serta kajian teoritis yang diselaraskan judul penelitian yang diambil, yaitu” Penerapan Metode Team Based Learning

(TBL) untukMeningkatkan Hasil Belajar Pekerjaan Dasar Konstruksi Batu (PDKB) Kelas X Teknik Konstruksi Batu (TKB) SMK Negeri 5 Surakarta”,


(31)

commit to user

14

Guru menggunakan pembelajaran konvensional tidak mencapai target KKM

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan metode

Team Based learning (TBL)

1. Siswa dikelompokan menjadi beberapa kelompok, tiap kelompok terdiri 5−7 orang.

2. Guru menyampaikan materi diwujudkan dengan tugas. 3. Setiap kelompok & anggota dalam kelompok diskusi. 4. Interaksi tanya jawab dari guru ke siswa, dari siswa ke

siswa, dan dari siswa ke guru.

5. Evalusi tingkat pemahaman materi sesuai dengan hasil belajar kognitif, disertai dengan aspek afektif dan psikomotorik siswa.

Pelaksanaan Tindakan Pembelajaran menggunakan

metode TBL

Observasi

Pengamatan proses pembelajaran Perbaikan Pembelajaran

Menggunakan metode Team Based Learning (TBL)

Kondisi awal Hasil belajar siswa

mata pelajaran PDKB kelas X TKB

SMK N 5 Surakarta masih rendah

Tindakan Lanjut

Melalui pembelajaran dengan metode Team Based Learning (TBL), hasil belajar siswa X TKB meningkat. Hasil belajar tuntas mencapai 70% berdasarkan jumlah siswa. Diperlukan langkah-langkah penyempurnaan pembelajaran selanjutnya.

Perencanaan Tindakan

Menyusun instrumen pembelajaran

Evaluasi

Hasil belajar dievaluasi melalui tes kognitif

Terselesaikan Penguasaan konsep telah

tuntas Ulasan terhadap hasil Refleksi observasi proses

pembelajaran Belum Terselesaikan

Penguasaan konsep belum sepenuhnya tuntas. Hasil belajar siswa masih rendah Pelaksanaan Tindakan Pembelajaran menggunakan metode TBL Observasi Pengamatan proses pembelajaran Evaluasi Hasil belajar dievaluasi

melalui tes kognitif

Refleksi Ulasan terhadap hasil

observasi proses pembelajaran

Faktor Penghambat SIKLUS I

SIKLUS II


(32)

commit to user

15

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian a) Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Progam Keahlian Bangunan kelas X TKB SMK N 5 Surakarta. Alasan pemilihan tempat tersebut karena SMK Negeri 5 Surakarta, khususnya kelas X TKB mempunyai permasalahan pada hasil belajar PDKB untuk dijadikan obyek penelitian terkait.

b) Waktu Penelitian

Pelaksanaan kegiatan penelitian ini dari bulan Februari 2010 sampai dengan bulan September 2010. Adapun waktu dari berbagai kegiatan dalam penelitian ini, dapat dilihat dalam tabel dibawah ini:

Tabel 2. Jadwal Pelaksanaan Penelitian

No. Kegiatan Penelitian Waktu Pelaksanaan

1. Pengajuan Judul 19 Februari 2010

2. Pra Proposal 1 Maret 2010

3. Proposal 1 April 2010

4. Seminar Proposal 7 April 2010

5. Revisi Proposal 26 Mei 2010

6. Perizinan 11 Juni 2010

7. Penelitian 2 Agustus – 25 September 2010

8. Analisa Data 25 September – 4 Oktober 2010


(33)

commit to user

16

B. Bentuk dan Strategi Penelitian 1. Bentuk Penelitian

Berdasarkan masalah, penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas atau

classroom action research. Penelitian tindakan merupakan pengumpulan

informasi yang sistematik yang dirancang untuk menghasilkan perubahan sosial. Penelitian ini merupakan penerapan tindakan untuk pemecahan masalah, penemuan fakta dan meningkatkan kualitas yang diinginkan, yaitu hasil belajar siswa. Data yang terkumpul merupakan data yang sebenarnya, yang menggambarkan atau melukiskan objek yang diteliti sesuai dengan keadaan yang ada di lapangan. Penelitian ini bersifat kolaboratif yaitu kerjasama antara guru dengan observan dan antara guru dengan siswa. Sehingga bentuk penelitian ini deskriptif kualitatif.

2. Strategi Penelitian

Strategi penelitian yang digunakan adalah strategi penelitian deskriptif tunggal terpancang, yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan melihat berbagai permasalahan yang ada secara menyeluruh dan mempelajari berbagai variabel dalam kaitan seluruh konteknya. Jadi dalam hal ini, peneliti melihat berbagai permasalahan yang berhubungan sebagai satu kesatuan yang utuh.

C. Sumber Data 1. Informan

Informan dalam penelitian ini sebagai sumber data adalah sebagai berikut:

a. Tiga guru yang mengampu mata pelajaran Pekerjaan Dasar Konstruksi Batu (PDKB) kelas X TKB SMKN 5 Surakarta.

b. Siswa kelas X TKB sejumlah 32 orang, terdiri dari 30 laki-laki dan 2 orang perempuan.


(34)

commit to user

17

2. Arsip atau Dokumen

Arsip atau dokumen adalah bahan tertulis yang berkaitan dengan suatu peristiwa atau aktivitas tertentu dan dapat secara baik dimanfaatkan sebagai sumber data dalam penelitian, maka peneliti menggunakan arsip atau dokumen sebagai sumber data tertulis untuk memberikan informasi. Arsip atau dokumen yang digunakan adalah instrumen pembelajaran dan catatan observasi penelitian.

D. Teknik Sampling (Cuplikan)

Paradigma teknik sampling atau cuplikan yang digunakan penelitian ada beberapa macam sesuai dengan bentuk penelitian yaitu deskriptif kualitatif adalah sebagai berikut:

1. Selektif

Cara selektif dapat dilakukan pada penelitian kualitatif dengan mengambil sampel misalnya satu kelas. Langkah ini disebut Criteria Base Purposive atau Internal Sampling.

2. Tanpa Seleksi

Pengambilan sampel tanpa seleksi dilakukan peneliti dengan tidak membatasi atau menyeleksi jumlah informasi. Cara tanpa melakukan seleksi disebut snowball.

3. Mempertimbangkan Waktu

Dilakukan peneliti dengan mempertimbangkan waktu dan tempat dalam mengumpulkan data disebut timesampling.

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X TKB SMK Negeri 5 Surakarta dengan mempertimbangkan siswa pada sekolah ini memiliki kemampuan yang heterogen. Penelitian ini menggunakan teknik sampling (cuplikan) criterion base purposive sampling atau internal sampling yaitu cara selektif yang dilakukan pada penelitian kualitatif dengan mengambil sampel misalnya satu kelas.

Penelitian akan memilih informan yang dipandang paling tahu tentang permasalahan yang akan diteliti, sehingga kemungkinan pilihan informan dapat


(35)

commit to user

18

berkembang sesuai dengan kebutuhan dan kemantapan peneliti dengan memperoleh data. Cuplikan ini lebih cenderung sebagai “internal sampling” yang memberi kesempatan bahwa keputusan bisa diambil begitu peneliti mempunyai suatu pemikiran umum yang muncul mengenai apa yang sedang dipelajari, dengan mengkomunikasikan kepada informan, kapan melakukan observasi yang tepat (time sampling), dan berapa jumlah peserta serta apa bentuk/ jenis dokumen yang telah perlu ditelaah.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, berdasarkan jenis penelitian yaitu terdiri dari:

1. Observasi

Observasi merupakan suatu langkah langsung yang dilakukan peneliti untuk mendapatkan data yang diinginkan. Kali ini peneliti menggunakan teknik observasi untuk memperoleh data tentang pribadi dan kompetensi setiap individu peserta didik, sebelum mendapatkan metode pembelajaran Team Based Learning

(TBL) pada mata pelajarannya. Pengumpulan data melalui observasi dilakukan peneliti pada kelas X TKB sebagai sampel untuk mendapatkan gambaran secara langsung kegiatan belajar siswa di kelas X TKB mata pelajaran PDKB SMK Negeri 5 Surakarta untuk mengamati pelaksanaan dan perkembangan pembelajaran PDKB. Sesuai dengan tujuan penelitian, observasi meliputi: (1) Hasil belajar siswa berdasarkan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik; (2) efektifitas siswa berdasarkan pada performance guru saat pembelajaran.

2. Dokumentasi

Pengumpulan data yang diperoleh dari dokumentasi ada tiga jenis, yaitu dokumentasi audio, dokumentasi visual dan dokumentasi audio visuan. Keterbatasan media dokumantasi dalam penelitian ini, maka jenis dokumentasi yang dipakai adalah dokumentasi visual dan dokumentasi audio visual. Dokumentasi tersebut merupakan bukti faktual penelitian pembelajaran.


(36)

commit to user

19

3. Tes

Data untuk mengetahui besar pengaruh dan perkembangan metode Team Based Learning (TBL) yaitu menggunakan tes yang diberikan kepada siswa. Dari hasil tes dapat diketahui seberapa besar efektifitas adanya Team Based Learning

(TBL) terhadap kompetensi peserta didik dalam mata pelajaran PDKB. Adapun tes yang digunakan meliputi tiga ranah umum mengukur kemampuan peserta didik yaitu ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik. Tes dilakukan pada saat pra tindakan, siklus I dan siklus II.

4. Wawancara

Pengumpulan data teknik wawancara dilaksanakan pada saat evaluasi pembelajaran PDKB dengan team based learning pada siklus II. Teknik wawancara diterapkan pada informan untuk mengetahui efektifitas pembelajaran PBKB dengan team based learning dari adanya peningkatan hasil belajar siswa kelas X TKB SMK Negeri 5 Surakarta.

F. Validitas Data

Agar hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan, maka memerlukan teknik pemeriksaan data yang tepat. Validitas merupakan jaminan bagi kemantapan simpulan dan tafsir makna sebagai hasil penelitian. Maksud validitas dalam penelitian ini adalah makna langsung dari subyek penelitian dan partner observasi dengan adanya penerapan team based learning pada pembelajaran.

Teknik pengembangan validitas data yang digunakan dalam penelitian kualitatif yaitu teknik triangulasi. Teknik triangulasi untuk menarik kesimpulan yang relevan dan baik penulis menggunakan teknik triangulasi data (sumber), yaitu mengumpulkan data sejenis dari beberapa sumber data yang berbeda, hal ini difokuskan pada pemanfaatan teknologi informasi sebagai sumber belajar bagi siswa. Untuk lebih jelasnya, proses triangulasi data (sumber) dapat dilihat pada gambar berikut:


(37)

commit to user

20 Atau:

Gambar 2. Teknik Validitas Data (Sumber: H.B.Sutopo,2002)

G. Analisis Data

Analisis data digunakan untuk mengukur tingkat validitas data penelitian berdasarkan dari informan, dokumen/ arsip dan aktivitas pembelajaran siswa saat kegiatan belajar mengajar. Model analisis data yang digunakan oleh peneliti adalah analisis interaktif terdiri dari reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan yang dilakukan dengan cara interaksi baik antara komponen, dari proses pengumpulan data sebagai siklus. Menurut H.B. Sutopo (2002: 96) model analisis interaktif dapat digambarkan dalam bagan sebagai berikut:

Gambar 3. Model Analisis Interaktif (Sumber: H.B. Sutopo, 2002: 96)

Data Wawancara Informan

Informan

Informan

Data Content analisis

Wawancara

Observasi

Dokumen/ arsip Informan

Aktivitas

PENGUMPULAN DATA

REDUKSI

PENARIKAN KESIMPULAN


(38)

commit to user

21

H. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian merupakan tahapan-tahapan yang ditempuh dalam penelitian dari awal sampai akhir. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini mengikuti model prosedur penelitian yang dikembangkan oleh Burn (1999:33) dalam Suwarsih Madya (2007:67) berupa model penelitian spiral dengan terdiri dari dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu: (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi, (4) analisis, dan (5) refleksi. Adapun sistem operasional kedua siklus tersebut dijelaskan sebagai berikut:

1. Siklus I a. Persiapan Penelitian

1) Permintaan izin kepada Kepala Sekolah dan Guru yang mengampu mata pelajaran Pekerjaan Dasar Konstruksi Batu (PDKB) serta wali kelas X TKB SMK Negeri 5 Surakarta.

2) Observasi pra tindakan terhadap kegiatan pembelajaran di kelas X TKB. Observasi dilakukan dengan mengikuti pembelajaran Pekerjaan Dasar Konstruksi Batu (PDKB).

b. Perencanaan Tindakan

Pada tahap ini dilakukan berbagai persiapan dan perencanaan yang meliputi: mempersiapkan bahan ajar sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), mempersiapkan metode mengajar dalam hal ini metode yang digunakan adalah metode Team Based Learning (TBL), mempersiapkan media pembelajaran dan mempersiapkan alat observasi.

c. Pelaksanaan Tindakan

Peneliti melakukan tindakan pembelajaran sesuai dengan rencana yang telah disusun yang akan dilakukan di kelas X TKB yaitu pembelajaran dengan menggunakan metode Team Based Learning (TBL) untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil belajar mata pelajaran produktif PDKB. Pelaksanaan tindakan pada tahap ini adalah sebagai berikut: tes kemampuan awal siswa, pengarahan metode pembelajaran Team Based Learning (TBL), membagi siswa dalam beberapa kelompok masing-masing kelompok terdiri 5−7 anggota,


(39)

commit to user

22

pemberian materi pembelajaran sesuai dengan standar kompetensi mata pelajaran produktif PDKB.

d. Observasi

Pada tahap ini peneliti mengamati jalannya proses pembelajaran dan mencatat hal-hal yang mungkin terjadi atau efektifitas siswa, ketika diterapkan pembelajaran TBL yaitu: (1) Perhatian siswa ketika menerima perintah guru dan peneliti, (2) Keaktifan siswa selama bekerja dalam kelompok, (3) Tingkat pemahaman materi atau hasil belajar siswa, (4) hal-hal lain yang berberpengaruh terhadap tindakan yang diberikan. Tahap observasi meliputi ranah afektif, psikomotorik, dan performance guru. Tahap observasi ranah afektif dan psikomotorik dilaksanakan oleh guru.

e. Evaluasi

Tahap evaluasi dalam penelitian yaitu memberikan besar presentase dari data observasi yang diperoleh. Evalusi penelitian ini meliputi besar range hasil observasi afektif, psikomotorik, dan performance guru. Evaluasi siklus I juga diterapkan pada hasil belajar kognitif.

f. Analisis

Data-data yang diperoleh melalui observasi dikumpulkan dan dianalisis dengan model analisis interaktif dalam tahap ini. Berdasarkan hasil evaluasi, peneliti dapat merefleksikan diri tentang kegiatan pembelajaran metode team

based learning yang telah dilakukan. Dengan demikian, dapat diketahui

peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PDKB, serta efektifitas team based learning yang telah dilakukan.

g. Refleksi

Berdasarkan hasil analisa dilakukan refleksi untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan sehingga dapat digunakan untuk menentukan tindakan kelas pada pertemuan berikut atau siklus selanjutnya.


(40)

commit to user

23

2. Siklus II

Pada siklus II perencanaan tindakan dengan hasil yang telah dicapai pada siklus II sebagai upaya perbaikan dari siklus tersebut dengan materi pembelajaran sesuai dengan silabus mata pelajaran PDKB, termasuk perwujudan tahap pelaksanaan, observasi, evaluasi, analisis dan refleksi yang juga mengacu pada siklus sebelumnya. Adapun tahap operasional siklus II adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan Tindakan

Hasil analisis dan refleksi pada siklus I menjadi pedoman untuk perencanaan siklus II. Proses kegiatan belajar mengajar pada tahap ini tidak berbeda jauh dengan tahap perencanaan tindakan pada siklus I. Hanya saja pada siklus II peneliti menggunakan materi lanjutan siklus I disertakan instrumen: silabus, rencan pelaksanaan pembelajaran, lembar observasi, lembar soal tes, dan materi kelanjutan pertemuan yang lalu.

b. Pelaksanaan Tindakan

Adapun tahap pelaksanaan tindakan sesuai dengan tahap perencanaan tindakan yaitu: guru melanjutkan materi dari siklus I, pembelajaran menggunakan metode team based learning, siswa duduk sesuai dengan kelompoknya masing-masing, guru memberikan materi dan tugas, siswa mengerjakan berdiskusi dengan kelompoknya masing-masing, guru dan peneliti melakukan observasi kepada siswa melalui lembar observasi yang meliputi aspek afektif dan psikomotorik. Pelaksanaan tindakan siklus II dengan mengembangkan materi dan jumlah soal bertambah banyak.

c. Observasi

Observasi siklus II tidak berbeda jauh dengan siklus I. Bahkan pelaksanaannya sama seperti siklus I. Observasi siklus II meliputi observasi afektif dan psikomotorik siswa dalam pembelajaran mata pelajaran pekerjaan dasar konstruksi batu dengan metode team based learning sesuai kelanjutan materi siklus I. Tahap observasi dilaksanakan untuk memperoleh data atau dokumen arsip segala keadaan pada pembelajaran sesuai penerapan team based


(41)

commit to user

24

learning. Tahap observasi performance guru didapat dari wawancara siswa dari adanya peningkatan hasil belajar dengan team based learning. Tahap observasi afektif dan psikomotorik siswa dilaksanakan oleh guru.

d. Evaluasi

Mengukur hasil observasi dari peningkatan hasil belajar dan efektifitas metode pembelajaran team based learning berdasarkan ketuntasan hasil belajar siswa atau KKM dalam kegiatan belajar mengajar mata pelajaran produktif PDKB. Evaluasi siklus II pelaksanaannya sama dengan evaluasi yang telah dilaksanakan di siklus I yaitu dengan presentase hasil data yang diperoleh.

e. Analisis dan Refleksi

Analisis merupakan telaah dari data yang diperoleh dalam penelitian. Analisis siklus II pelaksanaanya sama dengan analisis siklus I. Data yang telah dianalisis kemudian mendapatkan refleksi sesuai dengan analisis dan situasi pengamatan.

f. Tahap Tindak Lanjut

Merupakan tahap perbaikan pembelajaran secara continou, dimaksudkan mengembangkan strategi pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar siswa berdasarkan metode pembelajaran di kelas.


(42)

commit to user

25

Gambar 4. Prasedur Penelitian Model Spiral Dua Siklus

(Sumber: Suwarsih Madya, 2007: 67)

Kondisi Awal

Hasil belajar siswa kelas X TKB masih rendah, ≤ 70% dibawah KKM

Alternatif Pemecahan Penggunaan model pembelajaran Team

Based Learning (TBL)

Perencanaan Tindakan Menyusun instrumen pembelajaran

Tidak dilanjutkan Observasi

Pengamatan proses pembelajaran

Refleksi Ulasan terhadap hasil

observasi proses pembelajaran

Terselesaikan Penguasaan konsep telah tuntas Evaluasi

Hasil belajar dievaluasi melalui tes kognitif

Belum Terselesaikan

Penguasaan konsep belum

sepenuhnya tuntas

Pelaksanaan Tindakan Pembelajaran menggunakan metode TBL

Evaluasi

Hasil belajar dievaluasi melalui tes kognitif

Observasi

Pengamatan proses pembelajaran

Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan proses pembelajaran

Refleksi Ulasan terhadap

hasil observasi

Perencanaan Tindakan Rencana perbaikan pembelajaran selanjutnya

Tindakan Lanjut Langkah-langkah penyempurnaan

pembelajaran selanjutnya SIKLUS II


(43)

commit to user

26

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Data dan Deskripsi Tempat Penelitian

Tempat penelitian berada di kelas X Teknik Konstruksi Batu (TKB) SMK Negeri 5 Surakarta. Data sekolah dan kelas dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Data Sekolah

a. Profil Sekolah

Nama Sekolah : SMK Negeri 5 Surakarta Nomor Statistik Sekolah : 321036101002

Provinsi : Jawa Tengah

Otonomi Daerah : Pemerintah Kota Surakarta

Kecamatan : Laweyan

Desa/ Kelurahan : Kerten

Alamat Sekolah : Jl. LU. Adi Sucipto No. 42 Surakarta, kode pos 57143

No. Telepon : (0271) 713916

No. Faximile : (0271) 727068 Kepala Sekolah : Drs. Sudarto, MM.

NIP.19520607 197903 1 012 Status Sekolah : Negeri

Kelompok Sekolah : Teknologi dan Industri Standar Sekolah : Akreditasi A

Tahun Berdiri : 1965

Tahun Perubahan : 1997

Kepemilikan Tanah : Pemerintah

Luas Tanah : 22.530 m2


(44)

commit to user

27

Program Keahlian : 1. Teknik Permesinan 2. Teknik Bangunan

3. Teknik Elektronika Industri 4. Teknik Mesin Otomotif

Sertifikasi ISO 9001-2000 : No. 01 100 065 (TUV Rheinland Group) Tanggal dikeluarkan : 26 Juni 2006

Jumlah siswa kelas X Teknik Konstruksi Batu (TKB) di SMK Negeri 5 Surakarta tahun pelajaran 2010–2011 adalah 32 orang siswa. Kelas X Teknik Konstruksi Batu (TKB) dominan berjenis kelamin laki–laki. Siswa laki–laki berjumlah 30 orang siswa. Sedangkan siswa perempuan berjumlah 2 orang siswa. Kelas X Teknik Konstruksi Batu (TKB) pada mata pelajaran Pekerjaan Dasar Konstruksi Batu–beton dibimbing oleh 3 orang guru bidang studi.

b. Struktur Organisasi

Tabel 3. Susunan Jabatan di SMK Negeri 5 Surakarta

No. Jabatan Nama

1 Kepala Sekolah Drs. Sudarto, MM

2 Wakil Kepala Sekolah,

a. Waka Kurikulum Drs. Widodo b. Waka Kesiswaan Drs. Supartin c. Waka Ketenagaan Drs. Sunartono, MM d. Waka Hub. Industri Drs. Sriyadi, MM

3 TIM SMM ISO 9001 : 2008

a. QMR Drs. Yulisto

b. DQMR Drs. Nuryanto

c. Anggota Karseno, SPd

Zaenal Arifin,S.Sos I

4 Koordinator TU Sri Handayani


(45)

commit to user

28

a. Koordinator Drs. Rahmad Darmono b. Anggota Drs. Bagyo Sucahyo, M.Pd.

Suhari, SPd.

6 Ketua Program Keahlian

a. Kaprog. Bangunan Drs. Purwanto, ST b. Kaprog TEI Edy Mugiyono, SST c. Kaprog. TITL Drs. Sri Wahono d. Kaprog. Pemesinan Drs. Heru Purnanto e. Kaprog. Otomotif Sarman, SPd

f. Koordinator GNA Drs. Jarot Mardiyanto g. Koordinator BP Drs. Hermanto

7 Ketua Kompetensi Keahlian

a. Kompetensi KeahlianTP/Kabeng Drs. Sukamto b. Kompetensi TKB/Kabeng Drs. Suprapto c. Kompetensi TGB/Kabeng Drs. Sri Hardoyo

8 Staf Kurikulum

a. Urusan KBM Praktek Lari, S.Pd b. Urusan KBM Teori Sugiyoto, S.Pd c. Urusan Evaluasi Pendidikan Drs. Agus Imam AP d. Urusan Pengembangan KBM Drs. Cening Budiada e. Urusan Administrasi Drs. Haryanto

f. Perpustakaan

1). Koordinator Natalia Kadarini, S.Pd

2). Anggota Dra. Nining Sumarsih

g. SAS ( Self Acces Study ) & WEB

1). Koordinator Agus Maryanto, S.Kom

2). Anggota Fendi Prihantono, SPd

9 Staf Kesiswaan

a. Pembina OSIS Sukidi, SPd b. Pembina STP2K Drs. Suharyono

c. Bendahara Kesiswaan Ti Wahyuni Lelono, SSi d. Pembina Pramuka Dra. Umi Wahidatun


(46)

commit to user

29

e. Urusan Upacara Bendera Sumardi, SPd

f. Pembina PMR dan UKS Agus Satyawan, S.PAk

g. Pembina Kesenian h. Pembina Koperasi Siswa

Dra. JD. Dewi Tri U.

1). Ketua Drs. Slamet, PD

2). Bendahara Dra. Endah Nuningsih

3). Sie Usaha Dra. Siti Nuriyah

10 Staf Ketenagaan

a. Urusan Sarpras Drs. Sudarsono

b. Urusan SDM Ma’sumah S Suci, SSi, MPd c. Adminstrasi Joko Susilo, SPd

Eko Sapto Nugroho, S.Pd

11 Staf Hubungan Industri

a. Sekretaris Hub. Industri Slamet Priyadi, S.Pd. b. Bendahara Hub. Industri Tri Susilowati, S.Pd. c. Ketua Pokja PSG Nanang Supriyanto, S.Pd. d. Bursa Kerja Khusus Candra Denny KD, SPd

1). Koordinator Setyo Adi , SPd

2). Sekretaris Drs. Suteng Supriyantoro, ST

3).Bendahara Retnowatik, S.Pd.

4).Anggota Drs. Rahmad Darmono

e. Koordinator Bisnis Centre / Teaching

Factory Drs. Suparjono, MM

f. Koordinator UPS Drs. Suprapto

12 Ketua Bengkel

a. Bengkel Elektronika Joko Wahyu Riyadi, S.Pd b. Bengkel Listrik Drs. Suharyatno

c. Bengkel Mesin Perkakas Drs. Djoko Santoso d. Bengkel KB dan Lafalo Slamet, S.Pd

e. Bengkel Mekanik Otomotif Mukri Hartanto, S.Pd

13 Ketua Laboratorium

a. Lab. Bahasa Dra. Sri Lasmini b. Lab Komputer Drs. Agus Supratman


(47)

commit to user

30 14. Bendahara Sekolah

a. Bendahara Pemegang Kas dan RAP Annah Dwi Koriawati b. Bendahara Pembantu Komite Drs. Catur Jatmiko

c. Kurikulum yang Pernah diberlakukan di SMK Negeri 5 Surakarta

SMK Negeri 5 Surakarta telah memberlakukan beberapa kurikulum selama Proses Belajar Mengajar (PBM) dari tahun berdirinya sekolah. Kurikulum yang pernah diberlakukan di SMK Negeri 5 Surakarta itu antara lain :

1. Kurikulum 1964 2. Kurikulum 1994

3. Kurikulum Berbasis Kompotensi (KBK) 4. KTSP

5. Kurikulum Spektrum

d. Bidang Studi dan Program Keahlian di SMK Negeri 5 Surakarta

Program studi yang ada di SMK Negeri 5 Surakarta ada empat macam Program Keahlian, yaitu :

1. Program Keahlian Bangunan

a). Bidang Keahlian Teknik Konstruksi Kayu b). Bidang Keahlian Teknik Konstuksi Batu c). Bidang Keahlian Teknik Gambar Bangunan 2. Program Keahlian Mesin

a). Bidang Keahlian TMO b). Bidang Keahlian TPM 3. Program Keahlian Listrik

a). Bidang Keahlian TITL b). Bidang Keahlian TPTL

4. Program Keahlian Elektronika Bidang Keahlian TEI


(48)

commit to user

31

2. Data Siswa

Kelas X Teknik Konstruksi Batu–beton (TKB) SMK Negeri 5 Surakarta digunakan sebagai subyek penelitian dalam kegiatan belajar mengajar mata pelajaran Pekerjaan Dasar Konstruksi Batu–beton (PDKB). Mata pelajaran Pekerjaan Dasar Konstruksi Batu–beton merupakan mata pelajaran bidang keahlian atau produktif. Kegiatan belajar mengajar pada mata pelajaran PDKB dilaksanakan in door maupun out door yaitu ruang bengkel bangunan. Adapun daftar siswa kelas X TKB adalah sebagai berikut:

Tabel 4. Daftar Siswa Kelas X TKB SMK N 5 Surakarta Tahun 2010/2011

NO NIS NAMA SISWA JENIS KELAMIN

1. 13549 ADDIN NUR ROMADHONI LAKI–LAKI

2. 13550 AFRIZAL AKHSIN WIDI P. LAKI–LAKI

3. 13551 AGUNG AGUS P. LAKI–LAKI

4. 13552 ANANG FAUZI LAKI–LAKI

5. 13553 ANDHIKA DWI IRIANTO LAKI–LAKI

6. 13554 ANDI TRI WAHYUDI LAKI–LAKI

7. 13555 BAGUS PRAPTOMO LAKI–LAKI

8. 13556 BAYU PRASETYO U. LAKI–LAKI

9. 13557 BAYU RIZKHYI PRAKOSO LAKI–LAKI

10. 13558 CAHYA ADI SAPUTRA LAKI–LAKI

11. 13559 CIPTA ANGGAR PRASETYA LAKI–LAKI

12. 13560 DWI AGUNG PRASTYOKO LAKI–LAKI

13. 13561 ERIK KUSUMA ADI SAPUTRA LAKI–LAKI

14. 13562 ERIKA MARITA RAMDANI PEREMPUAN

15. 13563 FADHEL ADAM HAKIM LAHJI LAKI–LAKI

16. 13564 FAHRUDIN LAKI–LAKI

17. 13565 HIMAWAN ADITYA LAKI–LAKI

18. 13566 IMAM MALIKI LAKI–LAKI

19. 13567 MOHAMMAD SAFIQ F. LAKI–LAKI

20. 13568 MUKHLIS RAHARJO LAKI–LAKI

21. 13569 NAJIB ALJABAR’ULUM LAKI–LAKI

22. 13570 PRAMUDYA DEWANTARA LAKI–LAKI

23. 13571 QOSIM AHMAD ARDIYONO LAKI–LAKI

24. 13572 RESI PHINDO MARCHIO LAIRE LAKI–LAKI

25. 13573 RETNO PEREMPUAN

26. 13574 ROFIQ KHOIRU HIDAYAT LAKI–LAKI

27. 13575 SALEH ERI TIRTANA LAKI–LAKI

28. 13576 SUPRIADI SAPUTRO LAKI–LAKI


(49)

commit to user

32

30. 13578 TITO RAHMAN LAKI–LAKI

31. 13579 WAHYU SAPUTRO LAKI–LAKI

32. 13580 YUDHY SUTANTO LAKI–LAKI

B. Kondisi Awal Pembelajaran Kelas X Teknik Konstruksi Batu (TKB)

Kondisi awal pembelajaran kelas X TKB mata pelajaran PDKB merupakan keadaan situasi pembelajaran PDKB diawal penelitian, sebelum peneliti menggunakan metode pembelajaran Team Based Learning (TBL). Situasi kegiatan belajar mengajar kelas X TKB mata pelajaran PDKB berjalan kurang mendapat antusias dari siswa. Metode yang digunakan guru dominan adalah ceramah dengan model pembelajaran konvensional. Sehingga siswa cenderung cepat bosan dan tidak fokus pada materi yang disampaikan guru. Sesuai dengan keadaan pembelajaran, Penelitian Tindakan Kelas (PTK) observasi awal atau tindakan pra siklus atau kondisi awal dilaksanakan pada tanggal 03 Agustus 2010 untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa yaitu hasil belajar siswa.

Kondisi awal kognitif siswa diketahui dengan memberikan tes kemampuan awal sebelum pembelajaran menggunakan metode Team Based Learning (TBL), Tindakan ini disebut prasiklus ranah kognitif. Tujuan pemberian tes ini untuk mengetahui besar kemampuan awal yang dimiliki siswa sebelum mendapat pembelajaran PDKB dengan metode TBL. Selain itu, bertujuan juga sebagai dasar pengelompokan siswa (team basic).

Tes kemampuan awal siswa yang diberikan berupa soal tertulis untuk mendapatkan hasil belajar kognitif sebanyak 4 soal (terlampir pada Lampiran 12). Berikut ini data tindak pra siklus ranah kognitif pada pembelajaran PDKB kelas X TKB SMK Negeri 5 Surakarta:

Tabel 5. Hasil Ranah Kognitif Siswa Tindak Pra Siklus

No. Uraian Pencapaian Hasil Jumlah

1. Siswa mendapat nilai < 70 22 siswa

2. Siswa mendapat nilai ≥ 70 10 siswa


(50)

commit to user

d l a b d R K S p s p k b 4. Ketun 5. Ketid Has dari 70 yaitu lebih dari 7 adalah 66,72 belajar 67,7 dengan meto Rata rata ke Kriteria Ket Surakarta ya Me pelajaran. K sedikit sisw pada tes kog kognitif kla berikut: Gamb

D

ntasan klasik daktuntasan h

sil pada tabe u 22 siswa. 0 hanya 10 2. Ketuntasa 5 %. Berdas ode yang di elas maupun

tuntasan Mi aitu 70. etode cerama Kondisi ini m a yang ngob gnitif yang asikal melal

bar 5. Diagra

Diagram H

kal hasil bela hasil belajar

el diatas men Sedangkan siswa. Nila an klasikal h sarkan hasil igunakan gu ketuntasan nimal (KKM ah dominan membuat jen brol, tiduran diberikan gu lui tes kogn

am Presentas

67,7

Hasil Belaj

Tuntas 33 ajar r nunjukkan ba siswa yang ai rata–rata k hasil belajar

tersebut dap uru belum d

klasikal has M) mata pel

n digunakan nuh suasana n dan kuran uru. Data ha nitir tertulis

se Hasil Bela

3

75 %

jar Kognit

s Tidak Tu

anyak siswa mendapat n kelas untuk 31,25 % dan pat diketahu dapat membe sil belajar be lajaran PDK

n guru untu a belajar di ng konsentra asil belajar s, divisualis ajar Kognitif

1,25 %

tif Tindak

untas  31,25 % 67,75 % mendapat n nilai sama d mata pelaja n ketidaktun ui bahwa pem

erikan hasil elum memen KB X TKB

uk menjelask i kelas X T asi. Hal ini b

tindak prasi sasikan pad

f Siswa Pras

k Prasiklus

% % nilai kurang engan atau aran PDKB ntasan hasil mbelajaran maksimal. nuhi KKM. SMK N 5

kan materi KB. Tidak berdampak iklus ranah da diagram iklus

s


(51)

commit to user

34

Kondisi awal afektif siswa diketahui dengan observasi ranah afektif siswa sebelum mendapat metode TBL pada pembelajaran PDKB, hal ini disebut prasiklus ranah afektif. Data uraian ranah afektif prasiklus terlampir pada Lampiran 15 dan hasilnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 6. Presentase Hasil Observasi Afektif Siswa Tindak Prasiklus

No. Aspek yang Diobservasi Presentase(%)

1. Sikap siswa menerima pelajaran 41,67

2. Sikap siswa bertanggungjawab dan disiplin 55,47 3. Sikap siswa berinteraksi dan komunikasi internal 40,63

4. Sikap siswa terhadap kelanjutan materi 46,88

5. Sikap siswa menghormati guru 50,78

Jumlah 235,43

Rata – rata 47,09

Berdasarkan tabel diatas rentang nilai presentase ranah afektif tindak prasiklus sesuai observasi berkisar 40,63 % − 55,47 % . Nilai rata–rata presentase ranah afektif prasiklus yaitu “sikap siswa berinteraksi dan komunikasi internal”. Hal ini menunjukkan bahwa siswa kurang aktif dan kurang interaktif dalam kegiatan belajar mengajar yang sedang berlangsung. Indikator tertinggi aspek 2 yaitu “sikap siswa bertanggungjawab dan disiplin” sebesar 55,47%. Hal ini menunjukkan bahwa siswa mengerjakan tugas yang diberikan guru dan mengumpulkannya tepat waktu.

Dari data presentase yaitu 47,09 %, hasil obervasi ranah afektif prasiklus dikategorikan rendah. Ranah afektif prasiklus perlu adanya usaha meningkatkan hasil observasi. Presentase hasil observasi ranah afektif prasiklus setiap aspek divisualisasikan pada diagram batang berikut:


(52)

commit to user

G p i p d T N J R p r a

Gambar 6. D

Kon psikomotorik ini disebut psikomotorik dilihat pada

Tabel 7. Pre

No. 1. Perilak 2. Perilak 3. Perilak 4. Perilak 5. Perilak Jumlah Rata–rata Ber prasiklus ses ranah psiko aspek 3 dan

Diagram Bat

ndisi awal k siswa sebe prasiklus k prasiklus

tabel spesifi

sentase Hasi

As

ku siswa siap ku siswa me ku siswa ant ku siswa ber ku siswa ber

rdasarkan ta suai observa motorik pra n 4 yaitu “p

0 20 40 60 Presentase   (%) D Obse ang Presenta psikomotor elum pembe ranah psik setiap aspek ikasi umum il Observasi

spek yang D

p menerima emiliki antus tusias terhad rinteraksi dan rtanggungjaw abel diatas asi berkisar 4 asiklus 47,24 perilaku sisw Aspe Diagram Ba ervasi Afekt 41,67 35 ase Hasil Ob

rik siswa d elajaran PDK komotorik. k terlampir dibawah ini Psikomotor Diobservasi pelajaran ias mengiku dap kelanjuta n komunikat wab dan disi

rentang nila 41,02 % − 5 4 %. Indika wa antusias

ek yang Dio atang Presen

tif Siswa Tin

55,47 40,63 bservasi Afek iketahui den KB menggun Spesifikasi pada lampir :

rik Siswa Pra

uti pelajaran an materi

tif internal iplin

ai presentas 53,91 %. Nil ator terenda terhadap k observasi ntase Hasil ndak Prasik 46,88 50,7

ktif Siswa P

ngan observ nakan metod

khusus d ran 17, hasi

asiklus Presen 47 52 4 4 53 23 47

se ranah psi lai rata–rata ah presentase kelanjutan m

klus

78

Prasiklus

vasi ranah de TBL, hal data ranah ilnya dapat ntase (%) 7,66 2,60 1,02 1,02 3,91 36,21 7,24 ikomotorik presentase e 41,02 % materi” dan


(53)

commit to user

“ k 5 m m p d P d T m H u “perilaku sis kurang antu 53,91% pad menunjukka mengumpulk Dar psikomotorik diperlukan a Presentase h diagram bata

Gambar 7

Obs TKB mata meliputi 3 r Hal ini dipen untuk perfor

swa berinter usias terhad a aspek 5 ya an bahwa

kan tepat wa ri rata–rata

k prasiklus adanya usah hasil observa

ang berikut:

7. Diagram B Prasiklus

servasi kond pelajaran P ranah yaitu k

ngaruhi juga

rmance guru

0 10 20 30 40 50 60 Presentase   (%) Diag Ran

raksi & kom dap kelanjut aitu “perilak siswa men aktu. a presentase s dikategori ha untuk me asi ranah ps

Batang Pres

disi awal ata DKB menu kognitif, afe a dengan per

u dapat diliha

1 2 A gram Batang nah Psikom 47,66 5 36 munikatif”. H

tan materi ku siswa ber ngerjakan tu

e yaitu 47 ikan rendah eningkatkan sikomotorik

entase Hasil

au tindak pra unjukkan kat ektif dan psi

rformance g at pada tabel

2 3

Aspek Psikomo g Presentas motorik Tind

52,60

41,02

Hal ini menu dan interak rtanggungjaw

ugas yang

7,24 %, h h. Hal ini

hasil belaja prasiklus d

l Observasi P

a siklus hasil tegori renda ikomotorik guru saat men

l berikut:

4

otorik

e Setiap Asp dak Prasiklu

41,02

unjukkan ba ksi. Indikato wab & disipl

diberikan

hasil observ menunjukk ar ranah psik

ivisualisasik

Psikomotorik

l belajar sisw ah. Hasil be

masih dibaw ngajar. Hasi 5 pek us 53,91 ahwa siswa or tertinggi

lin. Hal ini guru dan vasi ranah kan bahwa komotorik. kan dengan k Siswa

wa kelas X elajar yang wah KKM. il observasi


(1)

commit to user

71

Tabel 22. Perbandingan Efektivitas Pembelajaran Performance Guru Tiap Siklus

Keterangan dari tabel diatas adalah setiap aspek performance guru yang diobservasi mendapat apresiasi K (Kurang), C (Cukup), B (Baik), dan BS (Baik Sekali). Setiap singkatan huruf diapresiasikan dalam angka yaitu untuk K = 1; C = 2; B = 3; dan BS = 4. Performance guru dari tindak sebelum dan sesudah diterapkannya team based learning mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata hasil observasi performance guru mulai prasiklus, siklus I dan siklus II. Presentase perbandingan rata-rata hasil observasi performance guru setiap siklus divisualisasikan pada diagram batang berikut:

No. Aspek yang diobservasi

Apresiasi Aspek Pra

Siklus

Siklus I

Siklus II

1. Bersikap ramah, perhatian & sabar pada siswa. B B BS

2. Mempunyai penguasaan materi pelajaran. C B BS

3. Membangkitkan semangat siswa untuk belajar. C C B

4. Menggunakan media pembelajaran. B B B

5. Memiliki kemampuan mengajar berbagai metode. K C BS

6. Menggunakan bahasa yang mudah diterima siswa. C C BS

7. Komunikatif dan membimbing keaktifan siswa. K C BS

8. Menjawab pertanyaan siswa dengan logis. K B BS

9. Memberikan penguatan materi pada siswa. K B BS

10. Mengawali & mengakhiri pelajaran dengan salam. B B B

Jumlah 19 26 37


(2)

commit to user

72

Gambar 21. Diagram Batang Perbandingan Efektivitas Pembelajaran Performance Guru Setiap Siklus

Adanya proses pembelajaran yang maksimal didapat hasil belajar yang optimal. Hasil belajar bukan hanya sepenuhnya dari tingkat pemahaman, minat dan sikap siswa. Hasil belajar juga dipengaruhi adanya performance pendidik. Performance guru ikut berpengaruh dalam hasil belajar siswa. Sesuai hasil observasi performance guru disetiap aspek mempengaruhi tingkat perolehan hasil belajar siswa. Performance guru dalam pembelajaran berbanding lurus dengan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat tingkat tertinggi dari presentase rata-rata observasi performance guru di siklus II, sedangkan hasil belajar siswa juga berhasil tercapai di siklus II.

Dari diagram batang diatas disimpulkan bahwa performance guru terbukti efektif terlihat dari prasiklus, siklus I, dan siklus II mengalami peningkatan yang cukup pesat. Berturut-turut peningkatan performance guru sesuai dengan presentase rata-rata hasil observasi untuk prasiklus 47,50% meningkat menjadi 65% di siklus I dan kemudian meningkat cukup pesat di siklus II yaitu 92,5%. Besar peningkatan efektivitas pembelajaran performance guru dari

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Pra Silus Siklus I Siklus II

Pr

esentase(%

)

Siklus Tindakan

Diagram Batang Perbandingan Efektivitas Pembelajaran

PerformanceGuru Setiap Siklus

Pra Siklus Siklus I Siklus II 47,50 65,00 92,50


(3)

commit to user

73

prasiklus ke siklus I sebesar 17,5% dan besar peningkatan efektivitas performance guru dari siklus I ke siklus II meningkat sebesar 27,5%.


(4)

commit to user

74 BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan yaitu sebagai berikut:

1. Penerapan model pembelajaran kooperatif yaitu Team Based Learning (TBL) dapat meningkatkan hasil belajar siswa, pada mata pelajaran Pekerjaan Dasar Konstruksi Batu (PDKB) kelas X TKB, dan standar kompetensi pekerjaan dasar konstruksi batu-beton. Ketuntasan hasil belajar kognitif siswa prasiklus 31,25%, siklus I 62,07% dan siklus II 100%. Besar peningkatan ketuntasan hasil belajar kognitif siswa dari prasiklus ke siklus I sebesar 30,82% dan dari siklus I ke siklus II sebesar 37,93%. Hasil belajar ranah afektif siswa prasiklus 47,09%, siklus I 64,85%, dan siklus II 80,13%. Besar peningkatan ketuntasan hasil belajar afektif siswa dari prasiklus ke siklus I sebesar 17,76% dan dari siklus I ke siklus II sebesar 15,28%. Hasil belajar ranah psikomotorik siswa prasiklus 47,24%, siklus I 60,32%, dan siklus II 81,64%. Besar peningkatan ketuntasan hasil belajar psikomotorik siswa dari prasiklus ke siklus I sebesar 13,08% dan dari siklus I ke siklus II sebesar 21,32%.

2. Penerapan metode Team Based Learning (TBL) terbukti efektif dalam pembelajaran PDKB kelas X TKB. Hal ini diketahui pada peningkatan efektivitas saat proses pembelajaran berlangsung. Efektivitas pembelajaran ranah afektif siswa prasiklus 47,09%, siklus I 64,85%, dan siklus II 80,13%. Besar peningkatan efektivitas pembelajaran ranah afektif dari prasiklus ke siklus I sebesar 17,76% dan dari siklus I ke siklus II sebesar 15,28%. Efektivitas pembelajaran ranah psikomotorik siswa prasiklus 47,24%, siklusI 60,32% dan siklus II 81,64%. Besar peningkatan efektivitas pembelajaran ranah psikomotorik prasiklus ke siklus I sebesar 13,08% dan dari siklus I ke siklus II sebesar 21,32%. Efektivitas pembelajaran performance guru


(5)

commit to user

75

prasiklus 47,50%, siklus I 65% dan siklus II 92,5%. Besar peningkatan efektivitas pembelajaran performance guru dari prasiklus ke siklus I sebesar 17,5% dan dari siklus I ke siklus II meningkat sebesar 27,5%.

B. Implikasi

Berdasarkan simpulan diatas, maka implikasi dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Implikasi Praktis

Implikasi hasil penelitian secara praktis yaitu dapat meningkatkan hasil belajar siswa X TKB dalam pembelajaran PDKB, dan juga sebagai pedoman inovatif bagi guru SMK Negeri 5 Surakarta untuk inovasi pembelajaran kelas. Selain itu, implikasi praktis hasil penelitian adalah sebagai sumbangan pustaka di program studi Pendidikan Teknik Bangunan.

2. Implikasi Teoritis

Implikasi hasil penelitian ini secara teoritis dapat digunakan sebagai bahan pustaka dan relevansi terhadap Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bagi calon observan atau pembaca.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka beberapa saran peneliti dikemukakan sebagai berikut:

1. Diperlukan adanya partisipasi dan komunikasi antara siswa dengan guru dalam pembelajaran dengan metode Team Based Learning (TBL), untuk mencapai kompetensi dasar yang optimal sesuai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran.

2. Tingkat keberhasilan pencapaian ketuntasan hasil belajar dalam pembelajaran dengan metode Team Based Learning (TBL), secara signifikan dipengaruhi aktifitas siswa dan performance guru.


(6)

commit to user

76

3. Diberikan pada siswa penjelasan prosedur pelaksanaan pembelajaran sebelum Team Based Learning (TBL) diterapkan, sehingga alokasi terstruktur dan berjalan lancar, serta kompetensi yang ditargetkan tercapai.


Dokumen yang terkait

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA MATA PELAJARAN PEKERJAAN DASAR KONSTRUKSI BANGUNAN (PDKB) BATU KELAS X TKB SMK NEGERI 2 SURAKARTA

0 4 169

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGHITUNG RENCANA ANGGARAN BIAYA SISWA KELAS XI TEKNIK KONSTRUKSI BATU BETON SMK NEGERI 1 BALIGE.

0 1 27

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR ILMU BANGUNAN GEDUNG SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KONSTRUKSI BATU DAN BETON SMK NEGERI 2 PEMATANGSIANTAR.

0 3 21

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE KELOMPOK KUIS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MENGGAMBAR TEKNIK DI KELAS X TEKNIK KONSTRUKSI BATU DAN BETON SMK NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN.

0 2 26

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR ILMU STATIKA PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KONSTRUKSI BATU DAN BETON SMK NEGERI 1 MERDEKA.

0 4 25

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL DAN AKTIFITAS BELAJAR DASAR-DASAR GAMBAR TEKNIK KELAS X PROGRAM KEAHLIAN KONSTRUKSI BATU DAN BETON SMK NEGERI 1 LEMBAH MELINTANG, KABUPATEN PASAMAN BARAT.

0 2 35

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGAMBAR KONSTRUKSI BANGUNAN SMK NEGERI 5 BANDUNG.

0 0 30

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EVERYONE IS TEACHER HERE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS XI TEKNIK KONSTRUKSI BATU BETON SMK N 5 SURAKARTA.

0 0 21

USAHA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA MATA PELAJARAN SURVEI DAN PEMETAAN KELAS X TEKNIK KONSTRUKSI BANGUNAN (TKB) DI SMK NEGERI 2 SURAKARTA.

0 0 1

PENGGUNAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FINISHING BANGUNAN KELAS XI TEKNIK KONSTRUKSI BATU BETON SMK NEGERI 2 PURWODADI TAHUN PELAJARAN 2014 2015 -

0 0 40