commit to user
5
BAB II LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Tinjaun Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif merupakan metode pengajaran yang mendasarkan pada kerja kelompok, akan tetapi untuk dapat dikatakan sebagai
Cooperative Learning , harus memiliki beberapa unsur yang membedakannya
dengan kerja kelompok biasa, Roger dan David Johnson dalam Anita Lie 2002:30 menyebutkan beberapa unsur dalam pengajaran kooperatif, yaitu: “1
Saling ketergantungan positif, 2 Tanggung jawab perseorangan, 3 Tatap muka, 4 Komunikasi antar anggota, 5 Evaluasi proses kelompok”.
Cooperatif learning lebih dari sekedar belajar kelompok atau kelompok
kerja, karena belajar dalam metode cooperatif learning harus ada struktur dorongan dan tugas yang bersifat kooperatif sehingga memungkinkan terjadinya
interiksi secara terbuka dan hubungan-hubungan yang bersifat interpendensi yang efektif di antara anggota kelompok. Metode pembelajaran cooperatif learning
menempatkan siswa sebagai bagian dari suatu sistem kerja sama dalam mencapai suatu hasil yang optimal dalam belajar.
Aplikasi di dalam pembelajaran di kelas, metode pembelajaran ini mengutamakan realita kehidupan masyarakat yang dirasakan dan dialami oleh
siswa dalam kesehariannya, dengan bentuk yang disederhanakan dalam kehidupan kelas. Metode kooperatif mengandung bahwa keberhasilan dalam belajar bukan
semata-mata harus diperoleh dari guru, melainkan bisa juga dari pihak lain yang terlibat dalam pembelajaran itu, yaitu teman sebaya.
Keberhasilan belajar menurut metode ini bukan semata-mata ditentukan oleh kemampuan individu secara utuh, melainkan perolehan belajar itu akan
semakin baik apabila dilakukan secara bersama-sama dalam kelompok-kelompok belajar kecil yang terstruktur dengan baik. Metode belajar cooperatif learning
merupakan suatu metode pembelajaran yang membantu siswa dalam
commit to user
6 mengembangkan pemahaman dan sikapnya sesuai dengan kehidupan nyata di
masyarakat, sehingga dengan bekerja secara bersama-sama di antara sesama anggota akan meningkatkan motivasi, produktivitas, dan perolehan belajar.
Metode belajar cooperatif learning mendorong peningkatan kemampuan siswa dalam memecahkan berbagai permasalahan yang ditemui selama pembelajaran,
karena siswa dapat bekerja sama dengan siswa lain dalam menentukan dan merumuskan alternatif pemecahan terhadap masalah materi pelajaran yang
dihadapi. Roger dan David Johnson dalam Anita Lie 2002:30 mengatakan bahwa
tidak semua kerja kelompok bisa dianggap cooperatif learning. Untuk mencapai hasil maksimal, lima metode pembelajaran gotong royong harus diterapkan, yaitu:
saling ketergantungan positif, tanggung jawab perseorangan, tatap muka, komunikasi antar anggota, dan evaluasi proses kelompok.
a. Saling Ketergantungan Positif
Ketergantungan positif yaitu adanya anteraksi di dalam kelompok dengan bertukar pikiran dan pendapat. Untuk pencapaian hasil optimal yang ditargetkan.
Hal ini bertujuan untuk menyadarkan siswa bahwa sumber informasi bukan hanya dari guru.
b. Tanggung Jawab Perseorangan
Setiap anggota kelompok harus mempunyai tanggung jawabnya sendiri agar tugas yang diberikan guru terlaksana dengan sempurna dan mendapatkan
hasil yang memuaskan. c.
Tatap Muka Setiap kelompok harus diberikan kesempatan untuk bertemu muka dan
berdiskusi. Kegiatan interaksi ini akan memberikan para pembelajaran untuk membentuk sinergi yang menguntungkan semua anggota. Hasil pemikiran
beberapa kepala akan lebih kaya dari pada hasil pemikirannya dari satu kepala saja. Lebih jauh lagi, hasil kerja sama ini jauh lebih besar daripada jumlah hasil
masing-masing anggota. Inti dari sinergi ini adalah menghargai perbedaan, memanfaatkan
kelebihan, dan mengisi kekurangan masing-masing. Para anggota kelompok perlu
commit to user
7 diberi kesempatan untuk saling mengenal dan menerima satu sama lain dalam
kegiatan tatap muka dan interaksi pribadi. d.
Komunikasi Antar Anggota Keberhasilan suatu kelompok juga bergantung pada kesediaan para
anggotanya untuk saling mendengarkan dan kemampuan mereka untuk mengutarakan pendapat mereka.
e. Evaluasi Proses Kelompok
Evaluasi dilaksanakan untuk mengetahui tingkat aktifitas kerjasama setiap anggota kelompok. Hal ini dilaksanakan oleh guru bidang studi.
2. Tinjauan Team Based Learning TBL