commit to user 31
3. Pengertian kohesivitas kelompok teman sebaya
Kohesivitas merupakan kekuatan interaksi dari anggota suatu kelompok. Kohesivitas ditunjukkan dalam bentuk keramahtamahan antar
anggota kelompok yang bisanya senang untuk bersama-sama. Semua itu menunjukkan adanya kesatuan, keeratan, dan saling ketertarikan antar
anggota kelompok Gitosudarmo dan Sudita dalam Budiharto dan Koentjoro, 2004
. Berawal dari kohesivitas kelompok, akan muncul
kelompok-kelompok dalam remaja yang solid dengan tujuan, norma, dan perilaku tertentu, yang mendukung tujuan dari kelompok tersebut.
Anggota dari kelompok yang kohesif biasanya mempunyai kesamaan pendapat dan tindakan Walgito, 2004. Adanya kohesivitas
dalam suatu kelompok membuat individu-individu yang menjadi anggotanya akan bersedia melakukan kegiatan yang sama diantara anggota
kelompok Monks dkk., 2004. Individu cenderung berperilaku sama atau searah dengan anggota lain dalam
peer group
yang diminati. Kecenderungan remaja untuk berperilaku searah dengan kelompok teman
sebaya tidak terlepas dari keinginan remaja untuk diterima sebagai bagian dari kelompok, karena pada masa remaja terjadi dua pola pergerakan yaitu
menghindar dari orang tua dan menuju kelompok teman sebaya. Pendapat tersebut diperkuat oleh Zulkifli 2006 yang menyatakan
bahwa remaja dalam kehidupan sosial sangat tertarik kepada kelompok teman sebaya
peer group
, sehingga sering kali orang tua dinomorduakan sedangkan kelompok teman sebaya
peer group
dinomorsatukan. Remaja
commit to user 32
yang berhasil diterima di lingkungan kelompok teman sebaya
peer group
akan berusaha untuk tetap masuk dalam lingkungan teman sebaya tersebut, remaja akan berusaha mengikuti aturan atau kegiatan yang berlaku pada
kelompok yang diikuti. Remaja dalam kelompok teman sebaya memiliki rasa ketergantungan yang kuat diantara anggota kelompok.
Pengaruh kuat kelompok teman sebaya
peer group
merupakan hal penting yang tidak dapat diremehkan dalam masa remaja Mappiare, 1982.
Remaja mempunyai kewajiban-kewajiban terhadap kelompok mengenai kode-kode tingkah laku yang ditetapkan sendiri. Remaja akan menghargai
dan mematuhi norma-norma dalam kelompok yang diikuti. Setelah menyesuaikan bakat, minat dan nilai yang ada dalam kelompok, maka akan
muncul rasa kohesif terhadap kelompok tempat remaja bergabung tersebut. Kohesivitas dapat pula merupakan suatu bentuk hubungan persahabatan
yang mempunyai ikatan untuk saling membantu dan menolong antar anggota. Remaja yang telah bergabung dengan suatu kelompok dan merasa
cocok, maka akan memunculkan kohesivitas yang kuat pada diri remaja, sehingga remaja akan menjunjung tinggi norma-norma kelompok sesuai
dengan lingkungan yang ada pada kelompok tersebut. Kuatnya pengaruh kelompok teman sebaya tidak terlepas dari
adanya ikatan yang terjalin kuat dalam kelompok teman sebaya
peer group
, bahkan terkadang mengarah pada fanatisme, sehingga setiap anggota kelompok menyadari bahwa terdapat suatu kesatuan yang terkait
dan saling mendukung Santrock, 2007. Pada remaja, penerimaan diri
commit to user 33
oleh teman sebaya merupakan aspek terpenting dalam kehidupan sosial. Remaja akan melakukan apapun agar dapat dimasukkan dalam anggota
suatu kelompok yang diminati. Remaja yang tidak kohesif atau tidak dapat mengikuti aturan kelompok, akan dikucilkan sehingga dapat menyebabkan
stres, frustrasi, serta kesedihan. Berdasarkan uraian di atas, dapat dijelaskan bahwa kohesivitas
kelompok teman sebaya adalah kekuatan dalam diri remaja sebagai bagian dari anggota suatu kelompok teman sebaya, sehingga memunculkan
tindakan saling menjaga dan mempertahankan keutuhan kelompok, serta mencegah anggota meninggalkan kelompok. Hal ini dapat diwujudkan
dalam bentuk persahabatan yang cukup erat.
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi kohesivitas kelompok teman sebaya