commit to user 33
oleh teman sebaya merupakan aspek terpenting dalam kehidupan sosial. Remaja akan melakukan apapun agar dapat dimasukkan dalam anggota
suatu kelompok yang diminati. Remaja yang tidak kohesif atau tidak dapat mengikuti aturan kelompok, akan dikucilkan sehingga dapat menyebabkan
stres, frustrasi, serta kesedihan. Berdasarkan uraian di atas, dapat dijelaskan bahwa kohesivitas
kelompok teman sebaya adalah kekuatan dalam diri remaja sebagai bagian dari anggota suatu kelompok teman sebaya, sehingga memunculkan
tindakan saling menjaga dan mempertahankan keutuhan kelompok, serta mencegah anggota meninggalkan kelompok. Hal ini dapat diwujudkan
dalam bentuk persahabatan yang cukup erat.
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi kohesivitas kelompok teman sebaya
Menurut Gottman dan Parker dalam Santrock, 2007 ada beberapa faktor yang mempengaruhi kohesivitas kelompok teman sebaya, yaitu:
a. Kebersamaan, kelompok memberikan remaja teman akrab yang bersedia
menghabiskan waktu bersama-sama dalam setiap aktivitas. b.
Stimulasi, kelompok memberikan informasi-informasi yang menarik, kegembiraan, dan hiburan.
c. Dukungan fisik, kelompok memberikan waktu, kemampuan-
kemampuan, dan pertolongan pada para anggota.
commit to user 34
d. Dukungan ego, kelompok menyediakan harapan dan juga umpan balik
yang dapat membantu remaja dalam menggambarkan diri sebagai individu yang mampu, menarik, dan berharga.
e. Perbandingan sosial, kelompok menyediakan informasi tentang cara
berhubungan dengan orang lain, baik hubungan dengan teman sebaya ataupun hubungan dengan orang dewasa lainnya.
f. Keakraban atau perhatian, kelompok memberikan hubungan yang
hangat, dekat, saling percaya antar anggota, hubungan yang berkaitan dengan pengungkapan diri.
Baron dan Byrne 2005 rnengemukakan bahwa kohesivitas teman sebaya dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
a. Adanya dukungan sosial, banyak penelitian menunjukkan apabila
seseorang berada di bawah tekanan kelompok, maka individu tersebut cenderung akan menyetujui pendapat yang diberikan oleh kelompok,
tetapi dengan adanya dukungan sosial, akan banyak menolong seseorang untuk mengumpulkan keberanian dalam menolak penilaian
dan pendapat yang diberikan oleh kelompok. b.
Ukuran kelompok, semakin sedikit jumlah anggota kelompok, maka tingkat kohesivitas kelompok semakin tinggi.
c. Jenis kelamin, banyak penelitian menyimpulkan bahwa perempuan lebih
kohesif dalam menjalin hubungan pertemanan daripada laki-laki. Monks dkk. 2004 menambahkan faktor yang mempengaruhi
kohesivitas teman sebaya, yakni usia anggota. Pada usia tertentu, individu
commit to user 35
lebih sering melakukan kohesivitas terhadap suatu kelompok, yaitu pada masa remaja atau sekitar usia 12-21 tahun. Yessy 2003 menyebutkan
faktor yang mempengaruhi kedekatan persahabatan, yaitu faktor internal seperti faktor biologis atau faktor temperamen, dan faktor eksternal, yaitu
faktor dari lingkungan, seperti kemiskinan, penyakit prenatal, dan pengasuhan.
Berdasarkan uraian di atas dapat dijelaskan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kohesivitas kelompok teman sebaya
peer group
yaitu kebersamaan, stimulasi, dukungan fisik, dukungan ego, perbandingan
sosial, keakraban atau perhatian, dukungan sosial, ukuran kelompok, jenis kelamin, usia anggota, dan juga lingkungan.
5. Aspek-aspek kohesivitas kelompok teman sebaya