54 24.
Agustus 2011 – Juni 2012: Stagnasi. Setelah nilai IHSG tertinggi tanggal 1 Agustus 2011 di periode sebelumnya, mulai 1 Agustus 2011 nilai IHSG
berfluktuasi cenderung menurun. 25.
Juni 2012 – Mei 2013: setelah mengalami hampir setahun stagnasi, pasar modal Indonesia kembali berjaya. Nilai IHSG tertinggi pada tanggal 29
Mei 2013 sebesar 5.200,69. 26.
Juni 2013 – Juni 2014: masa ini disebut dengan masa ketidakpastian Tapering AS. Setelah IHSG mengalami kejayaan kembali pada 29 Mei
2013, IHSG mengalami pentupan terrendah pada tanggal 27 Agustus 2013. Penurunan ini disebabkan banyakhal, salah satunya adalah
pelemahan nilai rupiah dalam 4 tahun terakhir.
4.1.2 Gambaran Umum Perusahaan yang Melakukan Stock Split di Bursa Efek Indonesia BEI
1. PT Ciputra Development Tbk CTRA
PT Ciputra Development Tbk merupakan salah satu perusahaan properti terkemuka di Indonesia. Berdiri sejak tahun 1981, pengembangan proyek
perumahan dan komersial skala besar merupakan keahlian dan kegiatan utama perusahaan. Berkantor pusat di Jakarta, saat ini perusahaan telah mengembangkan
dan mengelola 24 proyek perumahan dan komersial yang tersebar di 14 kota besar di seluruh Indonesia serta satu proyek internasional di Cina. Properti komersial
yang telah dikembangkan meliputi pusat perbelanjaan, hotel, apartemen servis dan
Universitas Sumatera Utara
55 lapangan golf. Hal ini menjadikan perusahaan sebagai salah satu perusahaan
properti yang paling terdiversifikasi dari segi produk, lokasi dan segmen pasar. Perusahaan tercatat di Bursa sejak tahun 1994. Anak perusahaan
perusahaan yang juga tercatat di Bursa adalah PT Ciputra Surya Tbk CTRS dan PT Ciputra Property Tbk CTRP. Keduanya juga bergerak di bidang properti.
Penawaran Umum Perdana IPO sejumlah 50.000.000 saham di Bursa Efek Jakarta BEJ. Modal dasar sebesar Rp 400 miliar dan jumlah saham tercatat
sebanyak 250.000.000 saham nilai nominal Rp 1.000 per saham.
2. PT Tunas Redean Tbk TURI
Grup Tunas Ridean adalah penyedia solusi otomotif terpadu yang terpercaya dan disegani serta merupakan grup otomotif independen terbesar di
Indonesia. Berdiri pada tahun 1967 sebagai perusahaan keluarga dengan nama Tunas Indonesia Motor yang bergerak di bidang importir dan penyalur resmi
Mercedes-Benz, Fiat dan Holden. Pada tahun 1980, Grup mengintegrasikan seluruh bisnis unit ke dalam satu perusahaan induk PT Tunas Ridean Tbk.
Perusahaan ini terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 1995. PT Tunas Ridean Tbk tercatat di Bursa Efek Indonesia pada bulan Mei
1995, bersamaan dengan penawaran umum publik sebesar 30 dari modal yang dikeluarkan. Pada saat itu, Jardine Motors Group saat ini Jardine Cycle
Carriage Ltd membeli sebesar 25 saham Grup yang kemudian berkembang menjadi 43,835. Pada awal Grup mencatatkan sahamnya di bursa, jumlah saham
yang sudah diterbitkan dan disetor di Grup adalah 93 juta lembar dengan nilai nominal sebesar Rp 1.000,- per saham. Pada tahun 1997 saham mengalami stock
Universitas Sumatera Utara
56 split dari Rp 1.000,- per saham menjadi Rp 500,- per saham sehingga total saham
menjadi 186 juta lembar. Pada tahun yang sama pula dilakukan pembagian saham bonus dimana setiap pemegang dua saham perusahaan mendapatkan bonus
sebesar satu saham atau total saham bonus yang dibagikan sebesar 93 juta lembar saham, sehingga total saham menjadi 279 juta lembar. Di tahun 2001, kembali
dilakukan stock split dari Rp 500,- per saham menjadi Rp 100,- per saham sehingga jumlah saham menjadi 1.395.000.000 lembar. Di tahun 2010, dilakukan
stock split dari Rp 100,- per saham menjadi Rp 25,- per saham sehingga jumlah saham menjadi 5.580.000.000 lembar saham.
3. PT Intiland Development Tbk DILD