Pasar Modal .1 Pengertian Pasar Modal

10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Teoritis

2.1.1 Pasar Modal 2.1.1.1 Pengertian Pasar Modal Pengertian pasar modal secara umum merupakan suatu tempat bertemunya para penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi dalam rangka memperoleh modal. Penjual dalam pasar modal merupakan perusahaan yang membutuhkan modal emiten, sehingga mereka berusaha untuk menjual efek-efek di pasar modal. Sedangkan pembeli investor adalah pihak yang ingin membeli modal di perusahaan yang menurut mereka menguntungkan Kasmir, 2008:207. Pasar modal merupakan pasar yang dimanfaatkan untuk memobilisasi dana baik dari dalam maupun luar negeri. Melalui pasar modal, perusahaan akan dapat memperoleh sebagian atau seluruh pembiayaan jangka panjang yang diperlukan. Pasar modal juga menawarkan sumber dana yang banyak dan beragam sehingga perusahaan memiliki pilihan yang bervariasi. Pasar modal yang terbesar di Indonesia adalah Bursa Efek Jakarta BEJ atau Jakarta Stock Exchange JSX. Sekuritas yang diperdagangkan di BEJ adalah saham preferen preferred stock, saham biasa common stock, hak rigths dan obligasi konvertibel convertible bonds. Saham biasa mendominasi volume transaksi di BEJ. Bursa efek terbesar setelah BEJ adalah Bursa Efek Surabaya BES atau Surabaya Stock Exchange SSX. Universitas Sumatera Utara 11 Efektif mulai bulan November 2007, setelah diadakannya RUPSLB Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diadakan pada 30 Oktober 2007. BEJ dan BES bergabung menjadi BEI Bursa Efek Indonesia. BEI akan memperdagangkan seluruh produk investasi yang dimiliki oleh BEJ dan BES.

2.1.1.2 Produk yang Diperdagangkan di Pasar Modal

Saham menjadi produk utama yang diperdagangkan di pasar modal. Dapat dikatakan bahwa memang tujuan utama keberadaan pasar modal di suatu negara adalah memperdagangkan saham. Selain dari saham, ada berbagai jenis surat berharga yang juga diperdagangkan di pasar modal, yakni Herlianto, 2013:57: 1. Surat Pengakuan Hutang 2. Surat Berharga Komersial Commercial Paper 3. Obligasi 4. Tanda Bukti Hutang 5. Unit Penyertaan Kontrak Invesatasi Kolektif 6. Kontrak Berjangka Atas Efek 7. Setiap Derivatif dan Efek, seperti Bukti Right, Warrant, dan Opsi 8. Efek Beragun Aset 9. Sertifikat Penitipan Efek Indonesia

2.1.1.3 Elemen yang Menyebabkan Tumbuhnya Pasar Modal

Pasar modal di suatu negara dapat dijadikan sebagai salah satu ukuran untuk melihat maju mundurnya dinamika bisnis yang terjadi di negara tersebut. Universitas Sumatera Utara 12 Pemerintah memiliki peran sentral dalam membentuk serta mendorong suatu pasar modal yang menjadi pengharapan bagi berbagai pihak. Michael P. Mc Lindon dalam Fahmi 2013 mengemukakan adanya elemen yang menciptakan tumbuhnya pasar modal, yakni: 1. Adanya kesadaran masyarakat mengenai manfaat dan peluang yang terdapat di pasar modal serta manfaat lain dari kepemilikan saham. 2. Perkembangan prasarana pasar modal seperti majunya teknologi informasi yang mendorong tumbuhnya sistem perdagangan elektronik, kliring, pendaftaran saham, dan lain-lain. 3. Perkembangan peraturan perundangan guna terciptanya kepercayaan masyarakat, perlindungan pemodal dan kemandiriannya. 4. Adanya program pravitisasi yang mendorong penawaran dan permintaan saham. Pasar modal dapat dijadikan sebagai alternatif sumber pembiayaan yang tidak kalah menarik bagi dunia usaha dibandingkan dengan perbankan atau lembaga keuangan lain. Hal ini dikarenakan pasar modal memberikan pembiayaan dalam jumlah yang relatif besar dibandingkan dengan lembaga keuangan lainnya. Sumber pembiayaan yang diperoleh melalui pasar modal umumnya mencapai ratusan miliar bahkan triliunan rupiah. Hal ini tentu menjadikan pasar modal sebagai pilihan yang tepat bagi pembiayaan proyek-proyek investasi perusahaan. Pasar modal pada dasarnya bertujuan untuk menjembatani aliran dana dari pihak yang memiliki dana investor, dengan pihak perusahaan yang memerlukan dana. Sedangkan untuk kasus pasar modal Indonesia, cakupan tujuan dan misi Universitas Sumatera Utara 13 yang diemban pasar modal Indonesia bersifat lebih luas, sesuai dengan idealisme bangsa Indonesia yang berusaha untuk menjalankan perekonomian yang berasaskan kekeluargaan. 2.1.2 Efisiensi Pasar 2.1.2.1 Pengertian Efisiensi Pasar

Dokumen yang terkait

Pengaruh Return Saham, Volume Perdagangan dan Volatilitas Harga Saham Terhadap BID – ASK Spread Pada Perusahaan Manufaktur Yang Melakukan Stock split di Bursa Efek Indonesia

3 76 92

Analisis Perbedaan Likuiditas Saham, Return Saham, dan Bid Ask Spread Sebelum dan Setelah Stock Split pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

6 156 121

Analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock split terhadap return saham

0 10 120

ANALISIS LIKUIDITAS SAHAM YANG DIUKUR DENGAN BID-ASK SPREAD DENGAN MEMBANDINGKAN SEBELUM DAN SETELAH STOCK SPLIT PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 7

Analisis Perbedaan Likuiditas Saham, Return Saham, dan Bid Ask Spread Sebelum dan Setelah Stock Split pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

Analisis Perbedaan Likuiditas Saham, Return Saham, dan Bid Ask Spread Sebelum dan Setelah Stock Split pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 1

Analisis Perbedaan Likuiditas Saham, Return Saham, dan Bid Ask Spread Sebelum dan Setelah Stock Split pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 9

Analisis Perbedaan Likuiditas Saham, Return Saham, dan Bid Ask Spread Sebelum dan Setelah Stock Split pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 1 30

Analisis Perbedaan Likuiditas Saham, Return Saham, dan Bid Ask Spread Sebelum dan Setelah Stock Split pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 3

Analisis Perbedaan Likuiditas Saham, Return Saham, dan Bid Ask Spread Sebelum dan Setelah Stock Split pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 6