95
Tabel 4.13 Uji Paired Sample t-Test Rata-rata Bid Ask Spread
Sebelum dan Sesudah Stock Split Paired Samples Test
Paired Differences t
df Sig.
2-tailed Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
95 Confidence Interval of the Difference
Lower Upper
Pair 1 Sebelum
– Setelah
-0,01094539 0,02497665 0,00410614 -0,01927301
-0,00261776 -2,666
36 0,011
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 Data Diolah
Tabel 4.13 menunjukkan bahwa nilai signifikansi rata-rata bid ask spread sebelum dan setelah stock split setelah diuji dengan menggunakan paired sample
t-test diperoleh sebesar 0,011. Nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari nilai taraf nyata yang telah ditetapkan yakni sebesar 5 atau 0,05. Hal ini mengindikasikan
bahwa terdapat perbedaan yang siginifikan pada bid ask spread sebelum dan setelah dilakukannya aksi korporasi stock split.
4.3 Pembahasan
1. Likuiditas Saham Sebelum dan Setelah Stock Split
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis likuiditas saham yang diproksikan dengan Trading Volume Activity TVA melalui Uji Wilcoxon Signed Ranks,
diperoleh nilai Sig. 2-tailed sebesar 0,108. Nilai signifikansi ini lebih besar dari nilai α 0,108 0,05. Hal ini mengindikasikan bahwa tidak terdapat perbedaan
pada Trading Volume Activity TVA sebelum dan setelah dilakukannya stock split. Trading range theory yang berpandangan bahwa peristiwa stock split
menyebabkan harga saham menjadi turun akan menarik minat para investor untuk
Universitas Sumatera Utara
96 melakukan transaksi ternyata tidak terbukti dalam penelitian ini. Hal ini
menunjukkan bahwa hasil penelitian ini bertentangan dengan teori yang ada. Kurangnya minat para investor tersebut dapat disebabkan berbagi faktor,
baik faktor internal maupun faktor eksternal. Faktor internal yang mengakibatkan investor enggan untuk melakukan transaksi misalnya karena perusahaan tersebut
memiliki kinerja yang kurang baik di benak para investor sehingga membuat saham-saham tersebut mengalami risiko likuiditas. Sedangkan faktor eksternal
yang mengakibatkan para investor enggan untuk melakukan transaksi misalnya karena perubahan-perubahan situasi ekonomi yang terjadi pada periode tertentu.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Switriyani, dkk. 2014 yang menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan
yang signifikan pada volume perdagangan sebelum dan setelah dilakukan stock split. Sebaliknya, hasil penelitian ini bertentangan dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Damayanti 2014 yang menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada volume perdagangan sebelum dan setelah stock split.
2. Return Saham Sebelum dan Setelah Stock Split
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis return saham yang diproksikan dengan capital gain melalui Uji Wilcoxon Signed Ranks, diperoleh nilai Sig. 2-
tailed sebesar 0,354. Nilai signifikansi ini lebih besar dari nilai α 0,354 0,05.
Hal ini mengindikasikan bahwa tidak terdapat perbedaan pada capital gain sebelum dan setelah dilakukannya stock split. Seiring dengan semakin likuidnya
suatu saham maka return atas saham tersebut seharusnya meningkat juga.
Universitas Sumatera Utara
97 Penelitian ini menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan likuiditas pada saham
perusahaan yang melakukan stock split. Hal ini juga mengakibatkan tidak terdapat perbedaan return saham pada perusahaan yang melakukan stock split.
Tidak terdapatnya perbedaan pada capital gain ini dapat terjadi karena perilaku para investor yang masih ragu dalam menafsirkan sinyal stock split yang
dilakukan para emiten. Keraguan tersebut mempengaruhi keputusan investor untuk melakukan transaksi membeli atau menjual sahamnya. Investor akan
menangkap sinyal bahwa berita stock split memberikan informasi adanya return saham yang menguntungkan. Hasil berbeda diperoleh dalam penelitian ini dimana
rata-rata capital gain tidak berbeda secara signifikan pada periode sebelum maupun setelah stock split. Berita adanya peristiwa stock split tidak mampu
mengubah keputusan investor terhadap investasi yang dilakukannya. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan signaling theory yang menyatakan bahwa stock
split membawa sinyal positif dimana perusahaan menginformasikan adanya prospek yang baik dimasa mendatang. Hal ini membuat investor lebih memilih
untuk menjual sahamnya dibanding mendapatkan capital gain. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan
oleh Switriyani, dkk. 2014, Damayanti 2014, dan Irwansyah, dkk. 2014 yang menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada return saham
sebelum dan setelah dilakukan stock split. Hasil penelitian ini bertentangan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Badera 2014 dan Islamiyahya
2013 yang menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada return saham sebelum dan setelah stock split.
Universitas Sumatera Utara
98 3.
Bid Ask Spread Berdasarkan hasil pengujian hipotesis bid ask spread melalui Uji Paired
Sample t-Test, diperoleh nilai Sig. 2-tailed sebesar 0,011. Nilai signifikansi ini lebih kecil
dari nilai α 0,011 0,05. Hal ini mengindikasikan bahwa terdapat perbedaan pada bid ask spread sebelum dan setelah dilakukannya stock split.
Dengan adanya peristiwa stock split, harga saham menjadi lebih murah sehingga meningkatkan daya tarik investor yang menyebabkan perdagangan menjadi lebih
aktif. Kondisi ini memungkinkan pelaku pasar untuk tidak perlu memegang saham terlalu lama sehingga menurunkan biaya pemilikan yang berarti
mempersempit bid ask spread. Selanjutnya peristiwa stock split dianggap sebagai sinyal yang positif
karena manajer perusahaan akan menyampaikan prospek masa depan yang baik dari perusahaan ke publik yang belum mengetahuinya. Hal ini menyebabkan
informasi menyebar merata di antara pelaku pasar dan menurunkan biaya asimetri informasi sehingga bid ask spread juga mengalami penurunan. Biaya untuk
memproses pesanan menjadi lebih ringan ketika volume transaksi meningkat sesudah stock split yang juga akan mempersempit bid ask spread.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Daadaa 2011, Islamiyahya 2013, dan Badera 2014 yang menyatakan bahwa terdapat
perbedaan yang signifikan pada bid ask spread sebelum dan setelah dilakukannya peristiwa stock split.
Universitas Sumatera Utara
99
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan dan pembahasan yang telah dipaparkan, maka kesimpulan dalam penelitian ini adalah:
1. Hipotesis pertama diuji dengan Uji Wilcoxon Signed Ranks menghasilkan
kesimpulan bahwa tidak terdapat perbedaan likuiditas saham yang diproksikan dengan Trading Volume Activity TVA pada saat sebelum
dan setelah dilakukannya peristiwa stock split. 2.
Hipotesis kedua diuji dengan Uji Wilcoxon Signed Ranks menghasilkan kesimpulan bahwa tidak terdapat perbedaan return saham yang
diproksikan dengan capital gain pada saat sebelum dan setelah dilakukannya peristiwa stock split.
3. Hipotesis ketiga diuji dengan Uji Paired Sample t-Test menghasilkan
kesimpulan bahwa terdapat perbedaan tingkat bid ask spread pada saat sebelum dan setelah dilakukannya peristiwa stock split.
5.2 Saran
1. Bagi para investor yang akan mengambil keputusan jual atau beli saham di
Bursa Efek Indonesia, hendaknya keputusan tidak hanya didasarkan pada ada tidaknya peristiwa stock split yang dilakukan emiten. Hal ini
disebabkan bahwa stock split ternyata terbukti secara empiris tidak
Universitas Sumatera Utara