PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk BTPN PT Intraco Penta Tbk INTA

59 Di tahun 1994, Harrisons Crosfield menjual seluruh kepemilikan sahamnya di Lonsum kepada PT Pan London Sumatra Plantations PPLS, yang kemudian mencatatkan Lonsum sebagai perusahaan publik melalui pencatatan saham di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya pada tahun 1996. Pada bulan Oktober 2007, Indofood Agri Resources Ltd IndoAgri, anak perusahaan PT Indofood Sukses Makmur Tbk di bidang agribisnis, menjadi pemegang saham mayoritas Perseroan melalui anak perusahaannya di Indonesia, PT Salim Ivomas Pratama Tbk SIMP, sehingga Perseroan menjadi bagian dari Grup Indofood Grup. Di bulan Desember 2010, IndoAgri melepaskan 8 kepemilikannya di Lonsum, dimana 3,1 dijual ke SIMP. Pelepasan kepemilikan ini telah meningkatkan porsi saham bagi investor publik menjadi sebesar 40,5 dari 35,6. Penawaran Umum Perdana sebesar 38.800.000 saham dengan jumlah saham ditempatkan dan beredar sebesar 202.338.872 dengan nilai nominal Rp500 per saham. Pada tahun 2011 pemecahan nilai nominal per saham dari Rp500 menjadi Rp100. Jumlah saham yang ditempatkan dan beredar meningkat menjadi 6.822.863.965 saham.

7. PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk BTPN

Pada 14 Maret 2008, TPG Nusantara S.a.r.l., anak perusahaan dari TPG Capital, mengakuisisi 71,61 saham BTPN. Setelah rights issue BTPN pada Desember 2010, kepemilikan TPG Nusantara S.a.r.l. di BTPN menjadi 59,7. TPG Capital adalah private investment partnership yang didirikan pada tahun 1992 dan pada saat ini mengelola aset yang bernilai lebih dari USD 48 miliar. Investasi TPG Capital mencakup berbagai industri termasuk jasa keuangan. Universitas Sumatera Utara 60 Penawaran Umum Perdana PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk dilakukan pada tanggal 12 Maret 2008 dengan jumlah saham 943.936.190. Penawaran Umum Terbatas I Kepada Para Pemegang Saham Dalam Rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu pada 22 Desember 2010 dengan jumlah saham 188.787.238. Setelah itu melakukan stock split dengan rasio 1:5 pada tanggal 28 Maret 2011 dan total saham tercatat setelah stock split 5.663.617.140.

8. PT Intraco Penta Tbk INTA

PT Intraco Penta Tbk adalah salah satu distributor alat berat terkemuka di Indonesia yang telah berdiri selama lebih dari 40 tahun. Perusahaan ini didirikan oleh empat orang pendiri, yakni Sucipto Halim, Halex Halim, Wahab Firmansyah, dan Simin Kusumo di tahun 1970. Awalnya, INTA mengawali usaha dari sebuah toko sederhana yang menjual suku cadang alat-alat berat. INTA tercatat di BEJ pada tanggal 30 Juni 1993 dengan jumlah saham 29.000.000. Demi menuju Tata Kelola Perusahaan yang baik serta memberikan nilai tambah bagi masyarakat, sejak 1993 INTA mencatatkan 7,74 sahamnya di Bursa Efek Indonesia. Pada akhir 2011, saham INTA ditutup pada level Rp 590. Pada paruh pertama 2011, perseroan melakukan pemecahan saham stock split dari 1 menjadi 5. Bila tidak memperhitungkan stock split, maka saham INTA meningkat 21 menjadi Rp 2.950 dibanding akhir 2010 sebesar Rp 2.450 per saham. Menyusul adanya pemecahan nilai saham tahun lalu, total jumlah saham beredar meningkat menjadi 2,16 miliar saham, dari 432 juta saham sebelumnya. Dengan harga pada akhir Desember 2011, maka kapitalisasi pasar INTA pada Universitas Sumatera Utara 61 akhir 2011 melonjak menjadi Rp 2,52 triliun dari Rp 1,05 triliun tahun sebelumnya.

9. PT Pan Brothers Tbk PBRX

Dokumen yang terkait

Pengaruh Return Saham, Volume Perdagangan dan Volatilitas Harga Saham Terhadap BID – ASK Spread Pada Perusahaan Manufaktur Yang Melakukan Stock split di Bursa Efek Indonesia

3 76 92

Analisis Perbedaan Likuiditas Saham, Return Saham, dan Bid Ask Spread Sebelum dan Setelah Stock Split pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

6 156 121

Analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock split terhadap return saham

0 10 120

ANALISIS LIKUIDITAS SAHAM YANG DIUKUR DENGAN BID-ASK SPREAD DENGAN MEMBANDINGKAN SEBELUM DAN SETELAH STOCK SPLIT PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 7

Analisis Perbedaan Likuiditas Saham, Return Saham, dan Bid Ask Spread Sebelum dan Setelah Stock Split pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

Analisis Perbedaan Likuiditas Saham, Return Saham, dan Bid Ask Spread Sebelum dan Setelah Stock Split pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 1

Analisis Perbedaan Likuiditas Saham, Return Saham, dan Bid Ask Spread Sebelum dan Setelah Stock Split pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 9

Analisis Perbedaan Likuiditas Saham, Return Saham, dan Bid Ask Spread Sebelum dan Setelah Stock Split pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 1 30

Analisis Perbedaan Likuiditas Saham, Return Saham, dan Bid Ask Spread Sebelum dan Setelah Stock Split pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 3

Analisis Perbedaan Likuiditas Saham, Return Saham, dan Bid Ask Spread Sebelum dan Setelah Stock Split pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 6