24 Keterangan:
D
t
= dividen pada periode t P
t-1
= harga saham pada periode t-1 b.
Capital Gain Capital gain terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan saham di
pasar sekunder. Umumnya investor dengan orientasi jangka pendek mengejar keuntungan melalui capital gain. Pada penelitian ini capital gain digunakan
sebagai proksi return saham. Capital gain dapat dihitung dengan formula sebagai berikut:
Keterangan: R
i,t
= return yang sesungguhnya terjadi untuk sekuritas i pada periode t P
i,t
= harga saham i pada periode t P
i,t-1
= harga saham i pada periode t-1
2.1.7 Bid Ask Spread
Menurut Jones 2004 dalam Veronica 2013, bid ask spread adalah bagian dari biaya perdagangan saham. Harga bid adalah penawaran harga tertinggi
untuk membeli sekuritas yang diberikan. Harga ask adalah harga terrendah dimana sekuritas yang ditawarkan untuk dijual. Bid ask spread dapat dihitung
Universitas Sumatera Utara
25 melalui selisih harga jual dan harga beli suatu saham dan dibagi dengan harga
saham sesungguhnya. Adapun formula untuk menghitung bid ask spread yakni:
2.1.8 Risiko
Hanya menghitung return saja untuk suatu investasi tidaklah cukup. Risiko dari investasi juga perlu diperhitungkan. Return dan risiko merupakan dua
hal yang tidak terpisah, karena pertimbangan suatu investasi merupakan trade-off dari kedua faktor ini. Risiko sering dihubungkan dengan penyimpangan atau
deviasi dari outcome yang diterima dengan yang diekspektasi. Van Horne dan Wachowics, Jr. 1992 dalam Jogiyanto 2014 mendefinisikan risiko sebagai
variabilitas return terhadap return yang diharapkan. Menurut Tandelilin 2001 dalam Fahmi 2013, ada beberapa sumber
yang bisa mempengaruhi besarnya risiko suatu investasi. Sumber-sumber tersebut antara lain:
1. Risiko Suku Bunga
Perubahan suku bunga bisa mempengaruhi variabilitas return suatu investasi. Perubahan suku bunga akan mempengaruhi harga saham secara terbalik,
ceteris paribus. Artinya jika suku bunga meningkat, maka harga saham akan turun, ceteris paribus.
Universitas Sumatera Utara
26 2.
Risiko Pasar Fluktuasi pasar secara keseluruhan yang mempengaruhi variabilitas return
suatu investasi disebut sebagai risiko pasar. Fluktuasi pasar biasanya ditunjukkan oleh berubahnya indeks pasar saham secara keseluruhan. Perubahan pasar
dipengaruhi oleh banyak faktor seperti munculnya resesi ekonomi, kerusuhan, ataupun perubahan politik.
3. Risiko Infasi
Inflasi yang meningkat akan mengurangi kekuatan daya beli rupiah yang telah diinvestasikan. Oleh karenanya, risiko inflasi juga bisa disebut sebagai risiko
daya beli. Jika inflasi mengalami peningkatan, investor biasanya menuntut tambahan premium inflasi untuk mengkompensasi penurunan daya beli yang
dialaminya. 4.
Risiko Bisnis Risiko menjalankan bisnis dalam suatu jenis industri disebut sebagai risiko
bisnis. Misalnya perusahaan pakaian jadi yang bergerak pada industri tekstil, akan sangat dipengaruhi oleh karakteristik industri tekstil itu sendiri.
5. Risiko Finansial
Risiko ini berkaitan dengan keputusan perusahaan untuk menggunakan utang dalam pembayaran modalnya. Semakin besar proporsi utang yang
digunakan perusahaan, semakin besar risiko finansial yang dihadapi perusahaan. 6.
Risiko Likuiditas
Universitas Sumatera Utara
27 Risiko ini berkaitan dengan kecepatan suatu sekuritas yang diterbitkan
perusahaan bisa diperdagangkan di pasar sekunder. Semakin cepat suatu sekuritas diperdagangkan, semakin likuid sekuritas tersebut, demikian sebaliknya. Semakin
tidak likuid suatu sekuritas semakin besar pula risiko likuiditas yang dihadapi perusahaan.
7. Risiko Nilai Tukar Mata Uang
Risiko ini berkaitan dengan fluktuasi nilai tukar mata uang domestik negara perusahaan tersebut dengan nilai mata uang negara lainnya. Risiko ini
juga dikenal dengan currency risk atau exchange rate risk. 8.
Risiko Negara Risiko ini disebut juga risiko politik, karena sangat berkaitan dengan
kondisi perpolitikan suatu negara. Bagi perusahaan yang beroperasi di luar negeri, stabilitas politik dan ekonomi negara bersangkutan sangat penting diperhatikan
untuk menghindari risiko negara yang terlalu tinggi.
2.1.9 Stock Split 2.1.9.1 Pengertian Stock Split