commit to user 23
nantinya akan menjalin hubungan, baik dengan guru maupun dengan sesama siswa. Berdasarkan hal tersebut maka didapatkan pengertian bahwa interaksi
sosial siswa adalah hubungan yang saling mempengaruhi antara siswa dengan guru atau siswa dengan siswa dalam kegiatan belajar mengajar.
e. Interaksi Sosial dalam Proses Pembelajaran
Proses pembelajaran merupakan proses kegiatan interaksi antara dua unsur manusia, yaitu siswa sebagai pihak yang belajar dan guru sebagai pihak
yang mengajar, dengan demikian siswa sebagai subyek pokoknya. Hal ini sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Sardiman A.M 2007: 2 bahwa Interaksi
belajar mengajar mengandung arti adanya kegiatan interaksi dari tenaga pengajar di satu pihak dengan warga belajar siswa, anak didik, peserta didiksubyek
belajar yang sedang melaksanakan belajar di pihak lain. Interaksi sosial dalam proses pembelajaran berkenaan dengan komunikasi
atau hubungan timbal balik atau hubungan dua arah antar siswa dan guru atau siswa dengan siswa dalam melakukan kegiatan pembelajaran. Interaksi sosial
dalam proses pembelajaran dapat terlihat pada: 1 Tanya jawab atau dialog antara guru dengan siswa atau antara siswa dengan siswa; 2 Bantuan guru terhadap
siswa yang mengalami kesulitan belajar, baik secara individual maupun kelompok; 3 Keberadaan guru dalam situasi belajar mengajar sebagai fasilitator
belajar; 4
Adanya kesempatan
mendapatkan umpan
balik secara
berkesinambungan dari hasil belajar yang diperoleh siswa. Atau dengan kata lain adakah keterbukaan, perhatian, saling tanggap dan ketergantungan baik antara
siswa dengan guru maupun antara siswa dengan siswa lain ataukah tidak ada. Interaksi sosial yang baik antara guru dengan siswa maupun antar siswa
dalam proses pembelajaran akan menentukan pencapaian tujuan belajar maupun tujuan pendidikan itu sendiri. Salah satu tujuan pendidikan adalah adanya
perubahan tingkah laku dan kepribadian peserta didik, hingga mencapai kepribadian yang utuh dan mandiri.
f. Ciri-ciri Interaksi sosial siswa dalam proses pembelajaran
Dalam proses pandidikan, interaksi yang terjadi antar komponen pendidikan haruslah bersifat edukatif, secara sadar mempunyai tujuan mendidik,
commit to user 24
untuk mengantarkan anak didik menuju kedewasaannya. Ciri-ciri interaksi belajar-mengajar antara lain sebagai berikut:
1 Interaksi belajar-mengajar mempunyai tujuan
2 Ada sesuatu prosedur yang direncanakan, didesain dan ditetapkan
3 Ditandai adanya aktifitas siswa
4 Ditandai dengan satu penggarapan materi yang khusus
5 Guru berperan sebagai pembimbing
6 Membutuhkan disiplin pola tingkah laku diatur sedemikian rupa
7 Adanya batas waktu. Edi Suardi dalam Sardiman A. M. 2007: 15
Sardiman A. M. 2001: 22 mengemukakan bahwa “Proses interaksi itu adalah 1 Proses Internalisasi dari sesuatu ke dalam diri yang belajar. 2 dilakukan
secara aktif dengan segenap panca indera ikut beroperasi”. Dalam hal ini partisipasi merupakan peran aktif peserta didik dalam interaksi. Menurut Nana
Sudjana 1996: 61 keaktifan peserta didik dapat dilihat dalam hal: 1
Turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya 2
Terlibat dalam pemecahan masalah 3
Bertanya kepada siswa lain atau kepada guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapi
4 Berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk pemecahan
masalah 5
Melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru 6
Menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang diperolehnya 7
Melatih diri dalam memecahkan soal atau masalahh yang sejenis 8
Kesempatan menggunakan atau menerapkan apa yang telah diperolehnya dalam menyelesaikan tugas atau persoalan yang dihadapinya.
g. Interaksi Sosial di Luar Proses Pembelajaran