Hakikat Fisika Tujuan Pembelajaran Fisika

commit to user 9 pencaharian penduduk sekitar yang dapat dijadikan sumber bahan belajar dan sumber inspirasi bagi warga sekolah dalam menunjang proses belajar mengajar yang baik. 4 Faktor sistem instruksional yang dapat mempengaruhi proses belajar mengajar adalah kurikulum, bahan belajar yang mempengaruhi strategi belajar yang akan digunakan dan metode penyajian. Dari faktor-faktor tersebut dapat juga digolongkan menjadi faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa, misalnya bakat, minat, motivasi, sakit, letih dan lain-lain. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa seperti lingkungan balajar, model pembelajaran, dan lain-lain.

2. Pembelajaran Fisika

a. Hakikat Fisika

Fisika merupakan ilmu yang lahir berdasarkan fakta, hasil pemikiran maupun hasil eksperimen yang dilakukan oleh para ahli. Fisika merupakan cabang ilmu pengetahuan alam, sehingga karakteristik yang dimiliki oleh ilmu pengetahuan alam berlaku pada Fisika. Fisika dalam sekala besar dibagi menjadi 2 yaitu fisika eksperimen dan fisika teori. Menurut Brockhous yang dikutip Herbert Dr uxes bahwa : ”Fisika adalah pelajaran tentang kejadian alam, yang memungkinkan penelitian dengan pengukuran dan percobaan, pengujian secara sistematis dan berdasarkan peraturan umum ”. Herbert Druxes, 1986 ; 3 Menurut BrandiDahmen yang juga dikutip oleh Herbert Druxes bahwa : ”Fisika adalah suatu uraian tertutup tentang semua kejadian Fisikalis yang berdasarkan beberapa hukum dasar ” Herbert Druxes, 1986 : 3. Sejalan dengan itu, Gerthsen yang dikutip oleh He rbert Druxes menyatakan bahwa ”Fisika adalah suatu teori yang menerangkan gejala-gejala alam sesederhana mungkin dan berusaha menemukan hubungan antara kenyataan-kenyataan. Persyaratan utama untuk pemecahan persoalan adalah dengan mengamati gejala-gejala t ersebut”. Herbert Druxes, 1986 : 3 Dari beberapa pendapat di atas dapat dikatakan bahwa Fisika adalah salah satu cabang dari ilmu pengetahuan alam yang berusaha menguraikan serta menjelaskan hukum-hukum alam dan kejadian-kejadian di alam dengan gambaran commit to user 10 menurut pemikiran manusia, yang mempunyai karakteristik antara lain ; kuantitas, observasi, eksperimen, prediksi, dan proses yang dapat dipelajari dengan teori, pengamatan dan eksperimen.

b. Tujuan Pembelajaran Fisika

Fungsi dan tujuan mata pelajaran Fisika di SMA dan MA adalah sebagai sarana untuk : 1 Menyadari keindahan dan keteraturan alam untuk meningkatkan keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. 2 Memupuk sikap ilmiah yang mencakup: a Jujur dan obyektif terhadap data. b Terbuka dan menerima pendapat berdasarkan bukti-bukti tertentu. c Ulet dan tidak cepat putus asa. d Kritis terhadap pernyataan ilmiah yaitu tidak mudah percaya tanpa ada dukungan hasil observasi empiris. e Dapat bekerjasama dengan orang lain. 3 Mengembangkan kemampuan berpikir analisis induktif dan deduktif dengan menggunakan konsep dan prinsip fisika untuk menjelaskan berbagai peristiwa alam dan menyelesaikan masalah baik secara kualitatif maupun kuantitatif. 4 Menguasai pengetahuan, konsep dan prinsip fisika serta mempunyai keterampilan mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap percaya diri sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan sebagai bekal untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi. 5 Membentuk sikap positif terhadap fisika dengan menikmati dan menyadari keindahan keteraturan perilaku alam serta dapat menjelaskan berbagai peristiwa alam dan keluasan penerapan fisika dalam teknologi. Dari pendapat tersebut, pembalajaran fisika tidak hanya memberikan produk ilmiah, tetapi lebih jauh bagaimana memperoleh produk ilmiah tersebut. Untuk mencapai tujuan tersebut, guru dalam pembelajaran Fisika hendaklah merangsang perhatian siswa terhadap Fisika, merangsang keingintahuan siswa, commit to user 11 mengajar Fisika untuk menimbulkan keinginan meneliti, mengajarkan fisika sebagai konsep, bukan faktor-faktor yang terlepas-lepas dan menekankan pada pemikiran serta penalaran bukan hafalan. Sehingga dalam diri siswa akan tertanam sikap ilmiah dan memperoleh produk ilmiah secara bermakna. Sehingga dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran fisika berorientasi pada hakikat fisika.

3. Model Pembelajaran Kooperatif

Dokumen yang terkait

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Penerapan model pembelajaran kooperatif student teams achievement division dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih: penelitian tindakan kelas VIII-3 di MTs Jami'yyatul Khair Ciputat Timur

0 5 176

The Effectiveness Of Using The Student Teams Achievement Divisions (STAD) Technique Towards Students’ Understanding Of The Simple Past Tense (A Quasi-Experimental Study at the Eighth Grade Students of SMP Trimulia, Jakarta Selatan)

1 8 117

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe (Student Team Achievement Divisions) STAD Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SD

1 6 165

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih (Penelitian Tindakan Kelas VIII-3 di Mts. Jam'yyatul Khair Ciputat Timur)

0 5 176

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DITINJAU DARI KECERDASANINTERPERSONALSISWA

0 58 270

PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW DAN STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KREATIVITAS SISWA

0 4 135

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA SMP

0 4 88

Eksperimen Pembelajaran Matematika dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) Eksperimen Pembelajaran Matematika dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) ditinjau dari

0 2 17

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DENGAN PENDEKATAN PROBLEM SOLVING DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA.

0 0 10