Hasil Analisis Variansi Dua Jalan

commit to user 63 bahwa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat lampiran 39 dan 40.

2. Uji Homogenitas

Dari hasil analisis yang dilakukan terhadap data kemampuan kognitif kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan menggunakan uji Bartlett diperoleh harga 0,143 2  Hitung  . Sedangkan 2 Ta bel  = 3,84 pada taraf signifikansi 5. Karena 2 Tabel 2 Hitung    , maka distribusi frekuensi dari data nilai kognitif siswa pada pokok bahasan Listrik Dinamis kelompok eksperimen dan kelompok kontrol adalah homogen. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat lampiran 41.

C. Hasil Pengujian Hipotesis

1. Hasil Analisis Variansi Dua Jalan

Dari hasil uji normalitas dan uji homogenitas dapat diketahui bahwa prasyarat analisis telah terpenuhi, maka data yang diperoleh dapat dianalisis dengan anava dua jalan. Hasil analisis variansi dua jalan dengan isi sel tak sama terhadap kemampuan kognitif siswa ditinjau dari interaksi sosial siswa adalah sebagai berikut. Tabel 4.6 Rangkuman Anava Dua Jalan dengan Isi Sel Tak Sama Sumber Variansi JK dk RK F obs F tabel p Efek Utama A Baris 505,132 1 125.569 4,315 4.00 0.05 B Kolom 541,387 1 162.595 4,624 4.00 0.05 AB Interaksi 81,817 1 18.616 0,699 4.00 0.05 Galat 7024,370 60 156.360 - - - Total 8152,706 63 - - - - Perhitungan anava dua jalan dengan isi sel tak sama selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 42. commit to user 64 Berdasarkan tabel 4.7 dapat diuraikan pengujian hipotesis sebagai berikut : a Uji hipotesis pertama Ada perbedaan pengaruh antara penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions STAD dan Jigsaw II terhadap kemampuan kognitif siswa H 1A : Ada perbedaan pengaruh antara penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan Jigsaw II terhadap kemampuan kognitif siswa H 0A : Tidak ada perbedaan pengaruh antara penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan Jigsaw II terhadap kemampuan kognitif siswa Dari hasil analisis variansi dua jalan dengan isi sel tak sama diperoleh statistik uji F A = 4,315, sedangkan harga kritiknya F 0.05;1,60 = 4.00. Karena F A = 4,315 F 0.05;1,60 = 4.00 maka H 0A ditolak dan H 1A diterima sehingga dapat disimpulkan ada perbedaan pengaruh antara penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan Jigsaw II terhadap kemampuan kognitif siswa. b Uji hipotesis kedua Ada pebedaan pengaruh antara interaksi sosial siswa kategori tinggi dan kategori rendah terhadap kemampuan kognitif siswa H 1B : Ada perbedaan pengaruh antara interaksi sosial siswa kategori tinggi dan kategori rendah terhadap kemampuan kognitif siswa. H 0B : Tidak ada perbedaan pengaruh antara interaksi sosial siswa kategori tinggi dan kategori rendah terhadap kemampuan kognitif siswa. Dari hasil analisis variansi dua jalan dengan isi sel tak sama diperoleh statistik uji F B = 4,624, sedangkan harga kritiknya F 0.05;1,60 = 4.00. Karena F B = 4,624 F 0.05;1,60 = 4.00 maka H 0B ditolak dan H 1B diterima sehingga dapat disimpulkan ada perbedaan pengaruh antara interaksi sosial siswa kategori tinggi dan kategori rendah terhadap kemampuan kognitif siswa. c Uji hipotesis ketiga Ada interaksi antara pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions STAD dan Jigsaw II dengan interaksi sosial siswa terhadap kemampuan kognitif siswa commit to user 65 H 1AB : Ada interaksi antara pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan Jigsaw II dengan interaksi sosial siswa terhadap kemampuan kognitif siswa. H 0AB : Tidak ada interaksi antara pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan Jigsaw II dengan interaksi sosial siswa terhadap kemampuan kognitif siswa. Dari hasil analisis variansi dua jalan dengan isi sel tak sama diperoleh statistik uji F AB = 0,699, sedangkan harga kritiknya F 0.05;1,60 = 4.00. Karena F AB = 0,699 F 0.05;1,60 = 4.00 maka H 0B diterima dan H 1B ditolak sehingga dapat disimpulkan tidak ada interaksi antara pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan Jigsaw II dengan interaksi sosial siswa terhadap kemampuan kognitif siswa.

2. Hasil Uji Lanjut Anava

Dokumen yang terkait

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Penerapan model pembelajaran kooperatif student teams achievement division dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih: penelitian tindakan kelas VIII-3 di MTs Jami'yyatul Khair Ciputat Timur

0 5 176

The Effectiveness Of Using The Student Teams Achievement Divisions (STAD) Technique Towards Students’ Understanding Of The Simple Past Tense (A Quasi-Experimental Study at the Eighth Grade Students of SMP Trimulia, Jakarta Selatan)

1 8 117

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe (Student Team Achievement Divisions) STAD Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SD

1 6 165

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih (Penelitian Tindakan Kelas VIII-3 di Mts. Jam'yyatul Khair Ciputat Timur)

0 5 176

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DITINJAU DARI KECERDASANINTERPERSONALSISWA

0 58 270

PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW DAN STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KREATIVITAS SISWA

0 4 135

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA SMP

0 4 88

Eksperimen Pembelajaran Matematika dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) Eksperimen Pembelajaran Matematika dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) ditinjau dari

0 2 17

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DENGAN PENDEKATAN PROBLEM SOLVING DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA.

0 0 10