Hukum Ohm Faktor faktor yang mempengaruhi hambatan

commit to user 28 dt dq I  ................................................................................................ 2.1 Untuk arus searah, banyak muatan listrik yang mengalir melalui penampang kawat adalah konstan terhadap waktu, sehingga persamaan 2.1 dapat dituliskan t q I  .................................................................................................. 2.2 I = kuat arus listrik dt = selang waktu dq = banyaknya muatan yang mengalir Permukaan Gambar 2.5. Kuat Arus Listrik Merupakan Kelajuan Muatan yang Melewati Suatu Luasan Tertentu. Dengan demikian, satuan arus listrik dalam SI adalah coulomb per sekon Cs yang lebih dikenal dengan ampere A. Besaran kuat arus I dan waktu t termasuk besaran pokok sedangkan muatan q adalah besaran turunan.

b. Hukum Ohm

Hukum ohm menyatakan “tegangan V pada ujung-ujung sebuah komponen ohmik komponen yang memenuhi hukum ohm adalah sebanding dengan kuat arus I ya ng melalui komponen itu, asal suhu komponen dijaga tetap”. Selanjutnya pembagian antara V dan I disebut hambatan R, secara matematis dapat di tulis sebagai I V  konstant  I V R I V  maka diperoleh IR V  ……………………………………...……….………2.4 dimana V = Tegangan V I = Kuat arus A R = Hambatan Ω commit to user 29

c. Faktor faktor yang mempengaruhi hambatan

1 Suhu Umumnya, hambatan jenis bahan berubah jika suhu berubah. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan percobaan seperti pada gambar 2.6 di bawah ini. Gambar 2.6. Rangkaian untuk Menyelidiki Pengaruh Suhu Pada Hambatan Kawat Ketika kumparan menjadi panas dan berwarna merah, maka lampu berpijar lebih redup. Ini menandakan bahwa kuat arus yang melalui lampu berkurang. Karena tegangan baterai tetap, maka hambatan kumparan kawat yang bertambah. Dengan demikian dapatlah disimpulkan bahwa hambatan bertambah jika suhunya naik. Dalam suatu batas perubahan suhu tertentu, perubahan fraksi hambatan jenis  sebanding dengan perubahan suhu T:    = T ……………… .................................................. .2.5 dengan  =  -  …………………………………………………2.6 T = T – T ………………………………………………….2.7 dengan menggabungkan persamaan 2.4, 2.5 dan 1.6 akan diperoleh persamaan sebagai berikut:   T 1 o t       ………………………………………………2.8 Keterangan: ρ t = hambat jenis setelah suhu dinaikkan Ωm ρ o = hambat jenis mula- mula Ωm α = tetapan suhu o C ΔT = perubahan suhu o C Kumparan Pembakar Bunsen commit to user 30 Identik dengan persamaan 2.8 di atas nilai hambatan penghantar logam bertambah dengan naiknya suhu. Oleh karena hambatan suatu penghantar bergantung pada hambatan jenis yang merupakan fungsi linier dari suhu maka hambatan penghantar juga merupakan fungsi linier dari suhu.   T 1 R R o t     ……………………………………………..2.9 Keterangan R t = hambatan setelah suhu dinaikkan Ω R o = hambatan mula- mula Ω α = tetapan suhu hambat jenis C 1 o ΔT = perubahan suhu o C 2 Panjang, luas penampang, dan jenis bahan suatu penghantar Besar hambatan suatau penghantar pada suhu tertentu sebanding dengan panjang hambatan, jenis penghantar dan berbanding terbalik dengan luas penampangnya: A L R  A L R   ……………………………..2.10 Keterangan : R = hambatan Ω L = panjang penghantar m A = luas penampang penghantar m 2  = hambat jenis Ωm. Untuk kawat berbentuk kawat yang penampangnya berbentuk lingkaran, maka dapat dicari luas penampangnya jika jari-jari atau diameternya diketahui,yaitu: 2 r A   atau 4 D A 2   . ……………………………………………2.11 Besaran ρ adalah suatu tetapan yang disebut hambatan jenis kawat. ρ merupakan sifat khas bahan kawat dan tidak tergantung ukuran atau bentuk kawat. Artinya, untuk jenis bahan kawat yang sama, nilai ρ adalah tetap. Karena satuan R dalam Ω, L dalam m dan A dalam m 2 , maka satuan ρ adalah Ωm.

d. Hukum I Kirchhoff

Dokumen yang terkait

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Penerapan model pembelajaran kooperatif student teams achievement division dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih: penelitian tindakan kelas VIII-3 di MTs Jami'yyatul Khair Ciputat Timur

0 5 176

The Effectiveness Of Using The Student Teams Achievement Divisions (STAD) Technique Towards Students’ Understanding Of The Simple Past Tense (A Quasi-Experimental Study at the Eighth Grade Students of SMP Trimulia, Jakarta Selatan)

1 8 117

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe (Student Team Achievement Divisions) STAD Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SD

1 6 165

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih (Penelitian Tindakan Kelas VIII-3 di Mts. Jam'yyatul Khair Ciputat Timur)

0 5 176

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DITINJAU DARI KECERDASANINTERPERSONALSISWA

0 58 270

PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW DAN STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KREATIVITAS SISWA

0 4 135

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA SMP

0 4 88

Eksperimen Pembelajaran Matematika dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) Eksperimen Pembelajaran Matematika dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) ditinjau dari

0 2 17

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DENGAN PENDEKATAN PROBLEM SOLVING DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA.

0 0 10