commit to user 35
g. Energi listrik
Jika membahas tentang listrik maka tidak bisa lepas dari sumber arus. Misalnya baterai, akumulator atau generator PLN. Sumber arus itu sering juga
disebut sumber tegangan dan sebenarnya merupakan sumber energi. Energinya adalah energi listrik. Energi listrik adalah energi yang mampu menggerakkan
muatanmuatan listrik pada suatu beda potensial tertentu. Energi untuk memindahkan muatan sebesar Q dari satu titik ke titik lain
yang berbeda potensial V memenuhi hubungan berikut.
W = Q V
dimana
Q = I t
. Dengan substitusi nilai Q ini diperoleh persamaan berikut:
W= VIt
. ...........................................................................................................2.30 dengan : W = energi listrik yang diserap hambatan joule
V = beda potensial ujung-ujung hambatan volt I = kuat arus yang mengalir pada hambatan A
t = waktu aliran s dengan mensubstitusikan
V = IR
pada persamaan 2.30 diperoleh persamaan berikut
t R
V W
Rt I
W
2 2
........................................................................................................2.31
h. Daya listrik
Jika diamati data-data pada lampu, alat-alat listrik lain atau bahkan pada meteran PLN akan didapatkan besaran yang bersatuan
watt
. Misalnya data lampu 100 watt220 volt. Besaran yang bersatuan watt inilah yang dinamakan
daya
. Daya listrik merupakan besarnya energi yang mengalir atau diserap alat
tiap detik. Definisi lain,
daya
didefinisikan sebagai
laju aliran energi
. Dari definisi ini daya listrik dapat dirumuskan seperti di bawah.
t W
P
............................................................................................................2.32 Jika nilai W disubstitusikan dari persamaan 2.30 pada persamaan 2.32 dapat
diperoleh hubungan berikut :
commit to user 36
R I
P VI
P
2
R V
P
2
..........................................................................................................2.33
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian tentang pembelajaran kooperatif tipe STAD sebelumnya telah dilakukan oleh Francis A Adesoji dan Tunde L Ibraheem pada tahun 2009
mengenai materi kimia kinetik. Dalam penelitian tersebut disimpulkan bahwa “
STAD cooperative learning strategy had the potensial to improve students learning outcome
”. Jadi, STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Pada tahun 2009 Keymal Doymus dan kawan-kawan melakukan
penelitian dengan membandingkan dua tipe pembelajaran kooperatif,
Group Investigation
dan Jigsaw. Hasil penelitian tersebut nyatakan bahwa “group
investigation cooperative teaching was found to be no more effective in term of
academic achivement than the jigsaw our study”. Jadi, pembelajaran kooperatif tipe
Group Investigation
tidaklah lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran tipe Jigsaw dalam kaitannya dengan prestasi akademik siswa. Pada penelitian ini
digunakan dua tipe pembelajaran kooperatif, yaitu tipe STAD dan Jigsaw II yang merupakan pengembangan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.
Pada penelitian ini juga digunakan interaksi sosial siswa sebagai tinjauan. Penelitian mengenai interaksi sosial ini pernah dilakukan oleh Ela Nisriyana
khususnya pada interaksi dalam kelompok teman sebaya yang dikaitkan dengan motivasi belajar siswa. Hasil penelitian tersebut menyebutkan “Ada hubungan
yang signifikan antara interaksi sosial dalam kelompok teman sebaya dengan motivasi belajar pada siswa
” Ela N,2007 : 52.
C. Kerangka Berpikir
Berdasarkan latar belakang masalah, perumusan masalah dan landasan teori di atas dapat dikemukakan kerangka berfikir sebagai berikut:
Pencapaian tujuan dalam proses belajar mengajar yang digunakan sebagai tolak ukur adalah tingkat prestasi siswa. Banyak faktor yang mempengaruhi