commit to user 11
mengajar Fisika untuk menimbulkan keinginan meneliti, mengajarkan fisika sebagai konsep, bukan faktor-faktor yang terlepas-lepas dan menekankan pada
pemikiran serta penalaran bukan hafalan. Sehingga dalam diri siswa akan tertanam sikap ilmiah dan memperoleh produk ilmiah secara bermakna.
Sehingga dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran fisika berorientasi pada hakikat fisika.
3. Model Pembelajaran Kooperatif
a. Pengertian Model Pembelajaran
Keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah pemilihan model pembelajaran oleh guru. Model
pembelajaran yang tepat akan mampu membawa peran serta siswa dan dapat membangkitkan motivasi belajar siswa, sehingga tujuan pembelajaran dapat
tercapai. Menurut kamus lengkap bahasa indonesia model diartikan sebagai mode,
ragam, acuan, ukuran yang dicontoh. Menurut Gazali dalam Slameto 2003:30 pembelajaran merupakan
proses penanaman pengetahuan pada seseorang dengan cara paling singkat dan tepat. Proses pembelajaran ini bertujuan untuk mengembangkan aktivitas dan
kreativitas peserta didik melalui berbagai interaksi dan pengalaman belajar. Dengan demikian model pembelajaran dapat dikatakan sebagai suatu acuan yang
digunakan oleh guru untuk menyampaikan bahan pembelajaran sekaligus mengembangkan aktivitas dan kreativitas peserta didik untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang telah ditentukan sebelumnya. Model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran
yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari
penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran .
Pada suatu proses pembelajaran tidak ada model pembelajaran yang tepat untuk semua topik dan semua situasi. Oleh karena itu, dalam memilih model
pembelajaran guru harus senantiasa memperhatikan kondisi siswa, sarana
commit to user 12
prasarana yang ada serta materi pembelajaran yang akan dipelajari agar tujuan pembelajaran yang telah ditentukan dapat tercapai.
b. Pembahasan Tentang Model Pembelajaran Kooperatif 1 Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif merupakan bentuk pembelajaran yang lebih menekankan pada kegiatan belajar siswa secara bersama dalam suatu kelompok
sehingga terjadi interaksi antar siswa dalam kelompoknya untuk memecahkan masalah belajar. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Slavin
2008: 4 ”Dalam pembelajaran kooperatif siswa akan bekerja dalam kelompok- kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lainnya dalam mempelajari
materi pelajara n”.
Pembelajaran kooperatif secara umum mempunyai karakeristik yang membedakan dengan pembelajaran yang lain. Karakteristik tersebut adalah: a
Siswa belajar dalam kelompok untuk mencapai tujuan bersama; b Setiap kelompok anggotanya berbeda-beda menurut tingkat kemampuan, jenis kelamin
dan asal suku; c Guru melakukan pemantauan dan memberikan bantuan jika terjadi masalah dalam kerjasama antar anggota kelompok; d Adanya saling
interaksi positif, saling membantu dan saling memberikan motivasi antar anggota kelompok; e Adanya penghargaan kelompok.
Keberhasilan dalam pembelajaran kooperatif akan tercapai jika memenuhi lima prinsip utama yaitu :
a Keheterogenan kelompok
b Keterampilan bekerja sama
c Sumbangan dari ketua kelompok
d Ketergantungan pribadi yang positif
e Otonomi kelompok
Dalam keheterogenan kelompok, siswa dikelompokkan berdasarkan perbedaan-perbedaan menurut kemampuan, jenis kelamin dan asal suku. Adanya
keheterogenan kelompok ini akan membuat proses pembelajaran kooperatif dapat berjalan lebih efektif.
commit to user 13
Kerja sama dalam suatu kelompok sangat dibutuhkan untuk mencapai tujuan bersama. Dengan kerjasama yang baik didapatkan pemahaman yang lebih
baik pula. Hal ini sesuai dengan pendapat Zafer Tanel dan Mustafa Erol 2008 : 132 yang menyatakan “
interaction of student with each other when solving problem, deciding on a solution by discussing with each other and evaluating
different views provide them a better understanding
”. Dalam suatu kerja sama, dibutuhkan adanya keterampilan-keterampilan khusus yang dimiliki oleh setiap
anggota kelompok.
Keterampilan tersebut
dapat berupa
keterampilan berkomunikasi, keterampilan berdiskusi, keterampilan dalam memecahkan
masalah dan sebagainya. Dalam suatu kelompok perlu dipilih seorang ketua kelompok untuk
mengatur kelompok
tersebut. Ketua
kelompok dipilih
berdasarkan kemampuannya yang lebih dibandingkan dengan anggota lain dalam
kelompoknya. Adanya sumbangan dari ketua kelompok yang berupa informasi, pengetahuan, keterampilan, penjelasan dan sebagainya yang diberikan kepada
anggota kelompok yang lain dapat mempengaruhi keberhasilan dalam pencapaian hasil belajar.
Setiap anggota kelompok membutuhkan pengembangan kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki yang dapat dilakukan dengan cara berinteraksi dan
bekerja sama satu sama lain. Artinya, dalam proses belajar setiap siswa saling bergantung sama lain. Adanya ketergantungan pribadi yang positif antar siswa
dapat mendorong siswa untuk mengembangkan kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki.
Dalam otonomi kelompok, setiap kelompok berusaha untuk menjadi yang terbaik, sehingga setiap anggota kelompok bertanggung jawab sepenuhnya
terhadap nama kelompoknya. Dalam hal ini, jika terdapat kelompok yang mengalami kesulitan maka kelompok tersebut bertanya pada gurunya, bukan pada
kelompok lain.
2 Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif
Penggunaan model pembelajaran kooperatif dalam prakteknya memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan. Beberapa hal yang dipandang menjadi
commit to user 14
kelebihan dari model pembelajaran kooperatif dibanding menggunakan model lain adalah: a Meningkatkan kemampuan akademik siswa; b Memperbaiki
hubungan antar kelompok; c Meningkatkan kemampuan siswa dalam berdiskusi; d Meningkatkan rasa percaya diri siswa; e Menumbuhkan keinginan untuk
menggunakan kemampuan dan keahlian yang dimiliki oleh siswa; f Meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan tugas; g Meningkatkan
kemampuan siswa dalam bersosialisasi dengan siswa lainnya. Setiap model pembelajaran selain mempunyai kelebihan, juga
mempunyai kelemahan. Kelemahan model pembelajaran kooperatif antara lain: a Pelaksanaanya memerlukan persiapan yang rumit; b Apabila terjadi
persaingan yang negatif maka hasilnya akan buruk; c Apabila ada siswa yang malas atau yang ingin berkuasa dalam kelompoknya menyebabkan kegiatan
belajar kelompok tidak berjalan dengan baik; d Adanya siswa yang tidak memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya dalam belajar kelompok, sehingga
kegiatan belajar kelompok menjadi tidak efektif; e Siswa yang tidak cocok dengan anggota kelompoknya kurang bisa bekerja sama dalam memahami materi
maupun dalam menyelesaikan tugas.
4. Tipe Pembelajaran