Pencahayaan Alami Pencahayaan Buatan

3.3. Pencahayaan Alami

5 Cahaya adalah syarat mutlak bagi manusia untuk melihat dunia. Tanpa cahaya maka dunia akan gelap, hitam dan mengerikan. Keindahan tidak akan tampak dan ternikmati. Manusia membutuhkan cahaya untuk beraktifitas dengan sehat, nyaman dan menyenangkan. Matahari sebagai sumber cahaya alami utama bagi bumi mempunyai peran penting dalam sejarah kehidupan manusia. Terbit pagi hari dari ufuk timur dan terbenam sore hari di ufuk barat, begitulah siklus harian perjumpaan manusia dengan sang surya. Beberapa kelebihan cahaya dan sinar matahari antara lain adalah sebagai berikut: a. Bersifat alami natural. Cahaya alami matahari memiliki nilai-nilai baik fisik maupun spiritual yang tak tergantikan oleh cahaya buatan. b. Tersedia berlimpah c. Tersedia secara gratis d. Terbarukan tidak habis-habisnya, sampai matahari mati e. Memiliki spectrum cahaya lengkap f. Memiliki daya panas dan kimiawi yang diperlukan bagi mahluk hidup di bumi. g. Dinamis. Arah sinar matahari selalu berubah oleh rotasi bumi maupun peredarannya saat mengelilingi matahari. h. Dapat digunakan untuk pengobatan heliotherapy 5 Satwiko, Prasasto. 2009. Fisika Bangunan. Penerbit Andi. Yogyakarta. Hal: 141-143 Universitas Sumatera Utara i. Lebih alami bagi irama tubuh. j. Keperluan potografi alami Sedangkan beberapa kelemahan cahaya matahari untuk digunakan dalam pencahayaan ruangan adalah sebagai berikut: a. Pada bangunan berlantai banyak dan gemuk berdenah rumit sulit untuk memanfaatkan cahaya alami matahari. b. Intensitasnya tidak mudah diatur, dapat sangat menyilaukan atau sangat redup. c. Pada malam hari tidak tersedia d. Sering membawa serta panas masuk ke dalam ruangan e. Dapat memudarkan warna.

3.4. Pencahayaan Buatan

6 Sistem pencahayaan buatan yang sering dipergunakan secara umum dapat dibedakan atas 3 macam yakni : a. Sistem Pencahayaan Merata. Sistem ini memberikan tingkat pencahayaan yang merata di seluruh ruangan, digunakan jika tugas visual yang dilakukan di seluruh tempat dalam ruangan memerlukan tingkat pencahayaan yang sama. Tingkat pencahayaan yang merata diperoleh dengan memasang armatur secara merata langsung maupun tidak langsung di seluruh langit-langit. 6 SNI 03-6575-2001 Universitas Sumatera Utara b. Sistem Pencahayaan Setempat. Sistem ini memberikan tingkat pencahayaan pada bidang kerja yang tidak merata. Ditempat yang diperlukan untuk melakukan tugas visual yang memerlukan tingkat pencahayaan yang tinggi, diberikan cahaya yang lebih banyak dibandingkan dengan sekitarnya. Hal ini diperoleh dengan mengkonsentrasikan penempatan armatur pada langit-langit di atas tempat tersebut. c. Sistem Pencahayaan Gabungan Merata dan Setempat. Sistem pencahayaan gabungan didapatkan dengan menambah sistem pencahayaan setempat pada sistem pencahayaan merata, dengan armatur yang dipasang di dekat tugas visual. Sistem pencahayaan gabungan dianjurkan digunakan untuk : 1. Tugas visual yang memerlukan tingkat pencahayaan yang tinggi. 2. Memperlihatkan bentuk dan tekstur yang memerlukan cahaya datang dari arah tertentu. 3. Pencahayaan merata terhalang, sehingga tidak dapat sampai pada tempat yang terhalang tersebut. 4. Tingkat pencahayaan yang lebih tinggi diperlukan untuk orang tua atau yang kemampuan penglihatannya sudah berkurang. Universitas Sumatera Utara Dari segi pengarahannya pencahayaan dibedakan atas 2 macam yaitu: 7 a. Pencahayaan langsung Direct Lighting, yaitu pencahayaan dengan mengarahkan sinar langsung ke bidang kerja atau objek. b. Pencahayaan tidak langsung Indirect Lighting, yaitu pencahayaan dengan cara memantulkan sinar terlebih dahulu misalnya, ke langit-langit dan ke arah dinding. Pencahayaan tidak langsung sangat baur, sehingga menimbulkan suasana lembut.

3.5. Pencahayaan Ruang Kerja