Koefisien korelasi menunjukkan kekuatan stregth hubungan linear dan arah hubungan dua variabel acak. Jika koefisien korelasi positif, maka kedua variabel
mempunyai hubungan searah. Artinya jika nilai variabel X tinggi, maka nilai variabel Y akan tinggi pula. Sebaliknya jika koefisien korelasi negatif, maka dua
variabel mempunyai hubungan terbalik. Artinya jika nilai variabel X tinggi, maka nilai variabel Y akan menjadi rendah dan sebaliknya. Interpretasi mengenai
kekuatan hasil hubungan hasil interpretasi nilai r adalah sebagai berikut:
Tabel 3.5. Hasil Inerpretasi Nilai r R
Interpretasi
Tidak Berkorelasi 0,01-0,20
Korelasi sangat rendah 0,21-0,40
Rendah 0,41-0,60
Agak rendah 0,61-0,80
Cukup 0,81-0,99
Tinggi 1
Sangat tinggi
3.13. Perhitungan Kebutuhan Lampu untuk Ruangan
27
Metode lumen digunakan untuk menghitung illuminasi dengan membagi ruangan menjadi tiga elemen, yaitu plafon, dinding dan lantai reflektan. Rongga
efektif yaitu plafon dan rongga lantai. Setelah rasio dan rongga reflektan diketahui, UF koefesien pemakaian dapat diperoleh pada tabel yang terdapat
pada Lampiran. Metode tersebut berasumsi bahwa lampu akan ditempatkan pada sebuah susunan yang memberikan illuminasi seragam.
27
Suptandar, Pamuji, Sistem Pencahayaan pada Desain Interior, Penerbit Universitas Trisakti, Jakarta, 2007. p.126.
Universitas Sumatera Utara
Menentukan Lumen lampu yang dibutuhkan dengan menggunakan rumus:
LLF UF
A E
F ×
× =
atau
LDD LLD
UF A
E F
× ×
× =
Dimana : F = jumlah cahaya yang dibutuhkan Lumen
E = tingkat pencahayaan yang direkomendasikan Lux A = luas ruang bidang kerja
2
m
CU = koefesien pemakaian LLD= faktor depresiasi cahaya lampu
LDD = faktor depresiasi lampu kotor
3.14. Metode Perhitungan Jumlah Bola Lampu
Menentukan jumlah lampu yang digunakan, dengan mempertimbangkan bahwa lampu yang diperlukan adalah mempunyai penyebaran cahaya yang merata
ke seluruh ruangan dan juga mempunyai penyebaran cahaya yang cukup lebar.
Perhitungan jumlah bola lampu dengan rumus sebagai berikut :
Fl F
N =
Dimana : F= Jumlah bola lampu yang dibutuhkan Lumen
Fl = nominal luminous lampu Lumen N = jumlah lampu Buah
Universitas Sumatera Utara
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada ruang kontrol produksi PT. Central Proteina Prima Medan, Jln. Pulau Pinang No.1 KIM II Mabar. Penelitian dilakukan dari bulan
November 2012 hingga bulan Maret 2013.
4.2. Objek Penelitian
Objek yang diteliti pada penelitian ini adalah operator dan ruang kontrol produksi PT. Central Proteina Prima Medan.
4.3. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini yaitu penelitian deskriptif korelasional Descriptive corelational research. Penelitian ini termasuk deskriptif karena penelitian ini
berusaha untuk memaparkan pemecahan terhadap suatu masalah yang ada sekarang secara sistematis dan faktual berdasarkan data yang ada. Sedangkan
bersifat korelasional yaitu pada penelitian ini akan dilihat ada tidaknya pengaruh dari pencahayaan terhadap terjadinya kelelahan mata pada objek yang sama serta
menguji pengaruh interaksi antara variabel tersebut terhadap kelelahan mata.
Universitas Sumatera Utara