Jam Kerja GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.5. Jam Kerja

Untuk mencapai kinerja yang baik, maka perusahaan harus mengatur jam kerja bagi para karyawannya. Jumlah jam kerja pada PT. Central Proteina Prima adalah lima hari kerja dalam seminggu senin sd jumat untuk bagian produksi dan non produksi, sedangkan untuk bagian keamanan bekerja setiap hari senin sd minggu. Ketentuan jam kerja karyawan pada PT. Central Proteina Prima dibagi atas: 1. Satu shift untuk bagian non produksi 8 jam sehari, dengan perincian: 1. Pukul 08.00 – 12.00 WIB Kerja Aktif 2. Pukul 12.00 – 13.00 WIB Istirahat 3. Pukul 13.00 – 17.00 WIB Kerja Aktif 2. Tiga shift untuk bagian produksi 24 jam sehari dimana satu shift adalah 8 jam kerja dengan perincian: 1. Shift I : Pukul 08.00 – 16.00 WIB 1 jam istirahat 2. Shift II : Pukul 16.00 – 00.00 WIB 1 jam istirahat 3. Shift III : Pukul 00.00 – 08.00 WIB 1 jam istirahat 3. Bagian keamanan satpam dibagi menjadi tiga kelompok dengan anggota tiap kelompok berjumlah 3 orang dan dilakukan pergantian setiap 7 jam. Universitas Sumatera Utara

BAB III LANDASAN TEORI

3.1. Teori Dasar Mengenai Cahaya 1 Cahaya hanya merupakan satu bagian berbagai jenis gelombang elektromagnetis yang terbang ke angkasa. Gelombang tersebut memiliki panjang dan frekuensi tertentu, yang nilainya dapat dibedakan dari energi cahaya lainnya dalam spektrum elektromagnetisnya. Cahaya dipancarkan dari suatu benda dengan fenomena sebagai berikut:

1. Pijar padat dan cair memancarkan radiasi yang dapat dilihat bila dipanaskan

sampai suhu 1000K. Intensitas meningkat dan penampakan menjadi semakin putih jika suhu naik. 2. Muatan Listrik: Jika arus listrik dilewatkan melalui gas maka atom dan molekul memancarkan radiasi dimana spektrumnya merupakan karakteristik dari elemen yang ada. 3. Electro luminescence: Cahaya dihasilkan jika arus listrik dilewatkan melalui padatan tertentu seperti semikonduktor atau bahan yang mengandung fosfor.

4. Photoluminescence: Radiasi pada salah satu panjang gelombang diserap,

biasanya oleh suatu padatan, dan dipancarkan kembali pada berbagai panjang gelombang. Bila radiasi yang dipancarkan kembali tersebut merupakan fenomena yang dapat terlihat maka radiasi tersebut disebut fluorescence atau phosphorescence. 1 Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia – www.energyefficiencyasia.org Universitas Sumatera Utara