Gambar 5.5. Grafik Luminansi Lux yang Diterima oleh Setiap Operator Ruang Kontrol Produksi
Grafik pada Gambar 5.5 menunjukkan bahwa luminansi yang diterima oleh setiap operator berbeda. Perbedaan luminansi ini dipengaruhi oleh perbedaan
iluminasi yang menyebar pada area kerja operator yang berbeda.
5.2.3. Perhitungan Rata-Rata Flicker Fusion Frequency
Hz
Hasil perhitungan rata-rata Flicker Fusion Frequency
Hz
operator ruang kontrol produksi PT. Central Proteina Prima dapat dilihat pada Lampiran IV. Hasil
perhitungan Rata-rata Flicker Fusion Frequency
Hz
oleh setiap operator ruang kontrol produksi PT. Central Proteina Prima dapat dilihat pada Tabel 5.14.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.14. Rata-Rata
Flicker Fusion Frequency
Hz pada Setiap
Operator Ruang Kontrol Produksi PT. Central Proteina Prima Medan
Waktu Pengukuran
Operator I Operator II
Operator III
08.15 36,56
37,67 37,11
08.30 35,78
37,67 37,67
08.45 36,11
36,89 36,78
09.00 36,33
36,22 36,33
09.15 35,00
36,11 36,33
09.30 35,00
35,44 36,44
09.45 35,56
35,67 36,44
10.00 35,33
36,00 35,67
10.15 35,00
34,89 35,33
10.30 35,11
34,67 34,11
10.45 33,33
34,67 34,00
11.00 33,00
32,33 34,44
11.15 32,33
32,67 33,22
11.30 31,44
31,78 33,11
11.45 31,33
31,22 31,22
12.00 30,11
31,56 32,44
13.15 37,22
37,00 36,78
13.30 35,56
36,44 36,00
13.45 35,89
36,11 35,78
14.00 36,44
36,56 36,11
14.15 35,22
35,11 35,67
14.30 33,89
35,22 34,67
14.45 34,67
34,33 34,11
15.00 34,00
34,67 34,56
15.15 33,33
33,78 32,56
15.30 32,78
33,00 32,22
15.45 32,33
31,78 33,33
16.00 32,11
30,78 31,22
Grafik Rata-rata Flicker Fusion Frequency
Hz
oleh setiap operator ruang kontrol produksi PT. Central Proteina Prima dapat dilihat Gambar 5.4.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 5.6. Grafik Pengkuran Fliker Fussion Frequency Hz Operator Ruang
Kontrol Produksi PT. Central Proteina Prima
Dari grafik pada Gambar 5.4 menunjukkan bahwa frekuensi fliker menurun seiiring dengan lamanya operator bekerja.
5.2.4. Uji Kenormalan Data dengan Menggunakan Klomogrov-Smirnov Test
Dalam uji kenormalan data dengan Klomogarov-Smirnov Test ini yang diperbandingkan dalam suatu uji Klomogarov-Smirnov adalah distribusi frekuensi
kumulatif hasil pengamatan dengan distibusi frekuensi kumulatif yang diharapkan. Dalam hal ini yang dilakukan pengujian distribusi data hasil pengukuran Iluminasi,
Luminansi dan Flicker Fusion Frequency
5.2.4.1.Uji Kenormalan Data untuk Data Hasil Pengukuran Iluminasi
Universitas Sumatera Utara
Langlah- langkah yang diperlukan dalam pengujian ini adalah: 1.
Data Iluminasi dari hasil pengamatan disusun mulai dari nilai pengamatan terbesar. Setelah itu diberi nomor 1 sampai 28.
2. Nilai pengamatan tersebut kemudian disusun membentuk distribusi frekuensi
kumulatif relatif, dinotasikan dengan Fax.
Misalnya, data no 1 jumlah datanya 30, maka : 036
, 28
1 =
= X
Fa 3. Hitunglah nilai Z dengan rumus :
Diketahui
64 ,
55 ;
38 ,
56 28
1578,67
1
= =
= =
∑
=
xi n
xi X
n i
38 ,
1 28
...... 1
38 ,
56 19
, 57
38 ,
56 64
, 55
2 2
1 2
= −
+ +
= −
=
− −
∑ −
=
n
n i
x xi
σ
Maka 9528
, 1
38 ,
38 ,
56 64
, 55
− =
− =
Z 4. Hitunglah distribusi frekuensi kumulatif teoritis berdasarkan kurva normal dan
notasikan dengan FeX.
Universitas Sumatera Utara
Untuk nilai Z=-1,9528, maka pada tabel distribusi normal didapat Z
-1,9528
=0,0256. Nilai ini dinotasikan dengan FeX.
5. Hitunglah selisih nilai FaX dengan FeX dan diberi tanda mutlak, serta notasikan dengan D.
FaX = 0,036dan FeX = 0,0256 D = |FaX – FeX|
= |0,036 – 0,0256| = 0,010 6. Setelah mendapatkan semua nilai D, maka cari D
maks
dan bandingkan dengan nilai Dα yang didapatkan dengan tabel nilai D untuk Uji Kolmogorov-Smirnov dengan
besaran nilai α = 0,05. Kriteria pengambilan keputusannya adalah: Ho : Data hasil pengamatan berdistribusi normal
H1 : Data hasil pengamatan tidak berdistribusi normal Ho diterima apabila D D
α ; Ho ditolak apabila D Dα
Hasil Perhitungsn Uji Kolmogorov-Simirnov untuk data Iluminasi pada operator 1 dapat dilihat pada Tabel 5.15. berikut ini.
Tabel 5.15. Hasil Perhitungan Uji Kolmogorov-Smirnov untuk Data Iluminasi
lux pada Operator 1 No.
Iluminasi lux X bar
Fa x Stdv
Z Fe X
D
1 55,64
56,38 0,036
0,38 -1,9528
0,0256 0,010
2 55,75
56,38 0,071
0,38 -1,6604
0,0485 0,003
3 55,83
56,38 0,107
0,38 -1,4411
0,0749 0,032
4 56,00
56,38 0,143
0,38 -1,00251
0,1587 0,055
5 56,06
56,38 0,179
0,38 -0,85631
0,1977 0,019
Universitas Sumatera Utara
6 56,11
56,38 0,214
0,38 -0,71011
0,2389 0,025
7 56,11
56,38 0,250
0,38 -0,71011
0,2389 0,011
8 56,14
56,38 0,286
0,38 -0,63701
0,2643 0,002
9 56,17
56,38 0,321
0,38 -0,56391
0,2877 0,034
10 56,17
56,38 0,357
0,38 -0,56391
0,2877 0,013
11 56,22
56,38 0,393
0,38 -0,41771
0,3446 0,048
12 56,33
56,38 0,429
0,38 -0,12531
0,4522 0,052
13 56,36
56,38 0,464
0,38 -0,05221
0,4801 0,016
14 56,36
56,38 0,500
0,38 -0,05221
0,4801 0,008
15 56,39
56,38 0,536
0,38 0,020886
0,508 0,028
16 56,44
56,38 0,571
0,38 0,167084
0,5636 0,008
17 56,44
56,38 0,607
0,38 0,167084
0,5636 0,044
Tabel 5.15. Hasil Perhitungan Uji Kolmogorov-Smirnov untuk Data Iluminasi
lux pada Operator 1 Lanjutan No. Iluminasi lux
X bar Fa x
Stdv Z
Fe X D
18 56,47
56,38 0,643
0,38 0,240184
0,5948 0,048
19 56,47
56,38 0,679
0,38 0,240184
0,5948 0,084
20 56,53
56,38 0,714
0,38 0,386383
0,648 0,066
21 56,53
56,38 0,750
0,38 0,386383
0,648 0,102
22 56,56
56,38 0,786
0,38 0,459482
0,6736 0,112
23 56,56
56,38 0,821
0,38 0,459482
0,6736 0,148
24 56,83
56,38 0,857
0,38 1,190476
0,883 0,051
25 56,89
56,38 0,893
0,38 1,336675
0,9082 0,015
26 57,00
56,38 0,929
0,38 1,629073
0,9474 0,044
27 57,11
56,38 0,964
0,38 1,92147
0,9726 0,008
28 57,19
56,38 1,000
0,38 2,140769
0,9838 0,016
untuk data Iluminasi pada operator I adalah 0,148, dan D α untuk n =
28 dan α = 0,05 adalah 0,250, maka :
D α, menunjukkan Ho diterima, yang
berarti bahwa data hasil pengamatan berdistribusi normal.
Uji kenormalan data iluminasi dengan menggunakan Klomogarov-Smirnov Test untuk operator 2 dan operator 3 dapat dilihat pada Lampiran V. Hasil uji
Universitas Sumatera Utara
kenormalan data iluminasi dengan menggunakan Klomogarov-Smirnov Test, pada setiap operator ruang kontrol produksi PT. Central Proteina Prima Medan dapat
dilihat pada Tabel 5.16.
Tabel 5.16. Hasil Perhitungan Uji Kolmogorov-Smirnov untuk Data Iluminasi
lux setiap operator Nama
Operator N
X bar lux
Std. Deviasi
D α
Keterangan
Operator 1 28
56,38 0,38
0,148 0,250 Ho Diterima ,berarti bahwa data hasil
pengamatan berdistribusi normal. Operator 2
28 33,35
0,323 0,127 0,250
Ho Diterima, berarti bahwa data hasil pengamatan berdistribusi normal
Operator 3 28
35,6 0,190
0,148 0,250 Ho Diterima, berarti bahwa data hasil
pengamatan berdistribusi normal
5.2.4.2.Uji Kenormalan Data untuk Data Hasil Pengukuran Luminansi
Langlah- langkah yang diperlukan dalam pengujian ini adalah: 1.
Data Luminansi dari hasil pengamatan disusun mulai dari nilai pengamatan terbesar. Setelah itu diberi nomor 1 sampai 28.
2. Nilai pengamatan tersebut kemudian disusun membentuk distribusi frekuensi
kumulatif relatif, dinotasikan dengan Fax.
Misalnya, data no 1 jumlah datanya 30, maka : 036
, 28
1 =
= X
Fa 3.
Hitunglah nilai Z dengan rumus :
Universitas Sumatera Utara
Diketahui
50 ,
22 ;
08 ,
23 28
646,22
1
= =
= =
∑
=
xi n
xi X
n i
212 ,
1 28
...... 1
08 ,
23 44
, 23
08 ,
23 50
, 22
2 2
1 2
= −
+ +
= −
=
− −
∑ −
=
n
n i
x xi
σ
Maka -2,73585
212 ,
08 ,
23 50
, 22
= −
= Z
4. Hitunglah distribusi frekuensi kumulatif teoritis berdasarkan kurva normal dan notasikan dengan FeX.
Untuk nilai Z=-2,73585 , maka pada tabel distribusi normal didapat Z
-2,73585
=0,0032. Nilai ini dinotasikan dengan FeX. 5. Hitunglah selisih nilai FaX dengan FeX dan diberi tanda mutlak, serta
notasikan dengan D. FaX = 0,036dan FeX = 0,0032
D = |FaX – FeX| = |0,036 – 0,0032| = 0,00325
7. Setelah mendapatkan semua nilai D, maka cari D
maks
dan bandingkan dengan nilai Dα yang didapatkan dengan tabel nilai D untuk Uji Kolmogorov-Smirnov dengan
besaran nilai α = 0,05. Kriteria pengambilan keputusannya adalah: Ho : Data hasil pengamatan berdistribusi normal
H1 : Data hasil pengamatan tidak berdistribusi normal
Universitas Sumatera Utara
Ho diterima apabila D D α ; Ho ditolak apabila D Dα
Hasil Perhitungsn Uji Kolmogorov-Simirnov untuk data Luminansi pada operator 1 dapat dilihat pada Tabel 5.17.
Tabel 5.17. Hasil Perhitungan Uji Kolmogorov-Smirnov
untuk Data Luminansi lux pada Operator 1
No. Luminansi lux X bar
Fa x Stdv
Z Fe X
D
1 22,50
23,08 0,036
0,212 -2,73585
0,0032 0,0325
2 22,67
23,08 0,071
0,212 -1,94969
0,0262 0,0452
3 22,75
23,08 0,107
0,212 -1,5566
0,0606 0,0465
4 22,89
23,08 0,143
0,212 -0,90147
0,1814 0,0385
5 22,89
23,08 0,179
0,212 -0,89847
0,1867 0,0081
6 22,89
23,08 0,214
0,212 -0,89847
0,1867 0,0276
7 22,94
23,08 0,250
0,212 -0,63642
0,2643 0,0143
8 23,03
23,08 0,286
0,212 -0,24334
0,4052 0,1195
9 23,03
23,08 0,321
0,212 -0,24334
0,4052 0,0838
10 23,03
23,08 0,357
0,212 -0,24334
0,4052 0,0481
11 23,06
23,08 0,393
0,212 -0,11231
0,4562 0,0633
Tabel 5.17. Hasil Perhitungan Uji
Kolmogorov-Smirnov untuk Data
Luminansi lux pada Operator 1 Lanjutan No. Luminansilux
X bar Fa x
Stdv Z
Fe X D
12 23,08
23,08 0,429
0,212 0,018718
0,5040 0,0754
13 23,08
23,08 0,464
0,212 0,018718
0,5040 0,0397
14 23,14
23,08 0,500
0,212 0,280773
0,6103 0,1103
15 23,14
23,08 0,536
0,212 0,280773
0,6103 0,0746
16 23,14
23,08 0,571
0,212 0,28077
0,6103 0,0389
17 23,14
23,08 0,607
0,212 0,280445
0,6103 0,0032
18 23,14
23,08 0,643
0,212 0,280773
0,6103 0,0326
19 23,17
23,08 0,679
0,212 0,4118
0,6591 0,0195
20 23,17
23,08 0,714
0,212 0,4118
0,6591 0,0552
21 23,19
23,08 0,750
0,212 0,542827
0,7054 0,0446
22 23,19
23,08 0,786
0,212 0,542827
0,7054 0,0803
23 23,19
23,08 0,821
0,212 0,542827
0,7054 0,1160
Universitas Sumatera Utara
24 23,31
23,08 0,857
0,212 1,066936
0,8554 0,0017
25 23,33
23,08 0,893
0,212 1,197963
0,8830 0,0099
26 23,33
23,08 0,929
0,212 1,197963
0,8830 0,0456
27 23,36
23,08 0,964
0,212 1,328991
0,9066 0,0577
28 23,44
23,08 1,000
0,212 1,722072
0,9573 0,0427
untuk data Luminansi opeartor 1 adalah 0,1195, dan D α untuk n = 28 dan α
= 0,05 adalah 0,250, maka : D
α, menunjukkan Ho diterima, yang berarti
bahwa data hasil pengamatan berdistribusi normal. Uji kenormalan data luminansi dengan menggunakan Klomogarov-Smirnov
Test untuk operator 2 dan operator 3 dapat dilihat pada Lampiran VI. Hasil uji kenormalan data luminansi dengan menggunakan Klomogarov-Smirnov Test, pada
setiap operator ruang kontrol produksi PT. Central Proteina Prima Medan dapat dilihat pada Tabel 5.18.
Tabel 5.18. Hasil Perhitungan Uji Kolmogorov-Smirnov untuk Data
Luminansi lux setiap operator Nama
Operator N
X bar Std.
Deviasi D
α Keterangan
Operator 1 28
23,08 0,212
0,1195 0,250
Ho Diterima, berarti bahwa data hasil pengamatan berdistribusi
normal
Operator 2 28
9,63 0,156
0,078 0,250
Ho Diterima, berarti bahwa data hasil pengamatan berdistribusi
normal
Operator 3 28
9,15 0,107
0,132 0,250
Ho Diterima, berarti bahwa data hasil pengamatan berdistribusi
normal
Universitas Sumatera Utara
5.2.4.3.Uji Kenormalan Data untuk Data Hasil Pengukuran Fliker Fussion
Frequency
Langlah- langkah yang diperlukan dalam pengujian ini adalah: 1.
Data Fliker Fussion Frequency dari hasil pengamatan disusun mulai dari nilai pengamatan terbesar. Setelah itu diberi nomor 1 sampai 28.
2. Nilai pengamatan tersebut kemudian disusun membentuk distribusi frekuensi
kumulatif relatif, dinotasikan dengan Fax.
Misalnya, data no 1 jumlah datanya 30, maka : 036
, 28
1 =
= X
Fa 3.
Hitunglah nilai Z dengan rumus :
Diketahui
11 ,
30 ;
31 ,
34 28
960,78
1
= =
= =
∑
=
xi n
xi X
n i
834 ,
1 1
28 ......
1
31 ,
34 22
, 37
31 ,
34 11
, 30
2 2
1 2
= −
+ +
= −
=
− −
∑ −
=
n
n i
x xi
σ
Universitas Sumatera Utara
Maka -2,289
834 ,
1 31
, 34
11 ,
30 =
− =
Z 4.
Hitunglah distribusi frekuensi kumulatif teoritis berdasarkan kurva normal dan notasikan dengan FeX.
Untuk nilai Z=-2,289 , maka pada tabel distribusi normal didapat Z
-2,289
=0,0116. Nilai ini dinotasikan dengan FeX. 5.
Hitunglah selisih nilai FaX dengan FeX dan diberi tanda mutlak, serta notasikan dengan D.
FaX = 0,036dan FeX = 0,0032 D
= |FaX – FeX| = |0,036 – 0,0116| = 0,0241
6. Setelah mendapatkan semua nilai D, maka cari D
maks
dan bandingkan dengan nilai Dα yang didapatkan dengan tabel nilai D untuk Uji Kolmogorov-Smirnov
dengan besaran nilai α = 0,05. Kriteria pengambilan keputusannya adalah: Ho : Data hasil pengamatan berdistribusi normal
H1 : Data hasil pengamatan tidak berdistribusi normal Ho diterima apabila D D
α ; Ho ditolak apabila D Dα
Hasil Perhitungsn Uji Kolmogorov-Simirnov untuk data Fliker Fussion Frequency pada operator 1 dapat dilihat pada Tabel 5.19. berikut ini.
Tabel 5.19. Hasil Perhitungan Uji Kolmogorov-Smirnov untuk Data Fliker
Fussion Frequency pada Operator 1 No.
Fliker X bar
Fa x Stdv
Z Fe X
D
Universitas Sumatera Utara
FrequencyHz
1 30,11
34,31 0,0357
1,8343 -2,2891
0,0116 0,0241
2 31,33
34,31 0,0714
1,8343 -1,62278
0,0526 0,0188
3 31,44
34,31 0,1071
1,8343 -1,56221
0,0594 0,0477
4 32,11
34,31 0,1429
1,8343 -1,19876
0,117 0,0259
5 32,33
34,31 0,1786
1,8343 -1,07761
0,1423 0,0363
6 32,33
34,31 0,2143
1,8343 -1,07761
0,1423 0,0720
7 32,78
34,31 0,2500
1,8343 -0,83532
0,2033 0,0467
8 33,00
34,31 0,2857
1,8343 -0,71417
0,2389 0,0468
9 33,33
34,31 0,3214
1,8343 -0,53245
0,2981 0,0233
10 33,33
34,31 0,3571
1,8343 -0,53245
0,2981 0,0590
11 33,89
34,31 0,3929
1,8343 -0,22958
0,4168 0,0239
12 34,00
34,31 0,4286
1,8343 -0,169
0,4364 0,0078
13 34,67
34,31 0,4643
1,8343 0,194443 0,5753
0,1110 14
35,00 34,31
0,5000 1,8343 0,376165
0,6443 0,1443
15 35,00
34,31 0,5357
1,8343 0,376165 0,6443
0,1086 16
35,00 34,31
0,5714 1,8343 0,376165
0,6443 0,0729
17 35,11
34,31 0,6071
1,8343 0,436739 0,6664
0,0593 18
35,22 34,31
0,6429 1,8343 0,497314
0,6879 0,0450
19 35,33
34,31 0,6786
1,8343 0,557888 0,7088
0,0302 20
35,56 34,31
0,7143 1,8343 0,679036
0,7486 0,0343
21 35,56
34,31 0,7500
1,8343 0,679036 0,7486
0,0014 22
35,78 34,31
0,7857 1,8343 0,800184
0,7881 0,0024
23 35,89
34,31 0,8214
1,8343 0,860758 0,8051
0,0163 24
36,11 34,31
0,8571 1,8343 0,981907
0,8365 0,0206
25 36,33
34,31 0,8929
1,8343 1,103055 0,8643
0,0286 26
36,44 34,31
0,9286 1,8343 1,163629
0,887 0,0416
27 36,56
34,31 0,9643
1,8343 1,224203 0,8888
0,0755 28
37,22 34,31
1,0000 1,8343 1,587648
0,9429 0,0571
Universitas Sumatera Utara
untuk data Fliker Fussion Frequency opeartor 1 adalah 0,1443, dan D α
untuk n = 28 dan α = 0,05 adalah 0,250, maka :
D α, menunjukkan Ho
diterima, yang berarti bahwa data hasil pengamatan berdistribusi normal. Uji kenormalan data Fliker Fussion Frequency dengan menggunakan
Klomogarov-Smirnov Test untuk operator 2 dan operator 3 dapat dilihat pada Lampiran VII. Hasil uji kenormalan data Fliker Fussion Frequency dengan
menggunakan Klomogarov-Smirnov Test, pada setiap operator ruang kontrol produksi PT. Central Proteina Prima Medan dapat dilihat pada Tabel 5.20.
Tabel 5.20. Hasil Perhitungan Uji Kolmogorov-Smirnov untuk Data Fliker
Fussion Frequency setiap operator Nama
Operator N
X bar Std.
Deviasi D
α Keterangan
Operator 1 28
34,31 1,8343
0,1443 0,250
Ho Diterima, berarti bahwa data hasil pengamatan berdistribusi
normal
Operator 2 28
34,65 2,0378
0,1071 0,250
Ho Diterima, berarti bahwa data hasil pengamatan berdistribusi
normal
Operator 3 28
34,77 1,8206
0,1165 0,250
Ho Diterima, berarti bahwa data hasil pengamatan berdistribusi
normal
5.2.5. Perhitungan Korelasi antara Iluminasi dengan Kelelahan Mata