3.2. Satuan Pencahayaan
2
a. Iluminasi
Satuan yang digunakan dalam mengukur cahaya adalah candela cd dan lux lx. Energi yang di keluarkan dari sumber cahaya disebut sebagai intensitas
sumber cahaya luminous intensity. Banyaknya energi cahaya yang jatuh pada permukaan, seperti dinding
atau permukaan meja, disebut iluminasi illumination atau illuminance. Satuan untuk iluminasi adalah lux lx. 1 lux merupakan iluminasi yang didapat dari
standard 1 buah lilin pada jarak 1 meter. Pengukuran iluminasi dilakukan dengan meletakkan sebuah light meter
diatas permukaan benda kerja. Cahaya yang jatuh pada suatu permukaan diilustrasikan pada Gambar 3.3.
3
h Ө
I Ө
d P
γ
Gambar 3.3. Cahaya yang Jatuh Pada Suatu Permukaan
I Ө adalah intensitas cahaya yang jatuh dari sumber cahaya dalam sudut
Ө. d merupakan jarak dari sumber cahaya ke bidang P. P adalah bidang yang dikenai cahaya. H adalah tinggi sumber cahaya terhadap permukaan, sedangkan γ
sudut yang dibentuk dari cahaya yang dipantulkan oleh bidang.
2
Phesan, Stephen. Ergonomi, Work And Health. 1991. Macmillan Press. Hal:……
3
Nurmianto, Eko. 1998. Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasi, Edisi I, Cetakan II.Guna Widya. Surabaya. Hal: 224-226
Universitas Sumatera Utara
Light meter
Gambar 3.4. Light Meter
b. Luminansi
Banyaknya energi cahaya yang dipantulkan kembali oleh permukaan disebut luminan luminance. Ini merupakan kualitas fisik yang sesuai yang biasa
disebut dengan kecerahan brightness dari suatu permukaan. Satuan untuk luminansi adalah candelameter
2
cdm
2
. Pengukuran luminansi dapat diukur dengan suatu light meter yang
ditunjukkan atau diarahkan pada permukaan. Cahaya tersebut bergantung pada intensitas dari sumber dan refleksi dari permukaan.
Light meter
Gambar 3.5. Light Meter untuk Mengukur Luminansi
Universitas Sumatera Utara
Distribusi luminansi di dalam medan penglihatan harus diperhatikan sebagai pelengkap keberadaan nilai tingkat pencahayaan di dalam ruangan.
Hal penting yang harus diperhatikan pada distribusi luminansi adalah sebagai berikut :
4
a. Rentang luminasi permukaan langit-langit dan dinding.
b. Distribusi luminansi bidang kerja.
c. Nilai maksimum luminansi armatur untuk menghindari kesilauan.
Skala luminansi untuk pencahayaan interior dapat dilihat pada Gambar 3.6.
Gambar 3.6. Skala Luminansi untuk Pencahayaan Interior
Sumber: Standar Nasional Indonesia SNI, Rancang Bangun Gedung
4
Standar Nasional Indonesia SNI, Rancang Bangun Gedung
Universitas Sumatera Utara
3.3. Pencahayaan Alami