Perhitungan Korelasi LANDASAN TEORI

3.12. Perhitungan Korelasi

26 Korelasi merupakan teknik analisis yang termasuk dalam salah satu teknik pengukuran asosiasi atau hubungan. Pengukuran asosiasi merupakan istilah umum yang mengacu pada sekelompok teknik dalam statistik bivariat yang digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel. Pengukuran asosiasi mengenakan nilai numerik untuk mengetahui tingkatan asosiasi atau kekuatan antara dua variabel. Dua variabel dikatakan berasosiasi jika perlakuan variabel yang satu mempengaruhi variabel yang lain. Jika tidak ada pengaruh, maka kedua variabel tersebut independent. Koefisien korelasi digunakan untuk melihat tinggi rendahnya derajat hubungan antara dua variabel atau lebih. Terdapat beberapa teknik analisis korelasi, diantaranya yang paling terkenal dan digunakan secara luas di seluruh dunia ialah teknik analisis korelasi Pearson dan Spearman. Beberapa asumsi digunakan untuk analisis Korelasi Pearson atau Korelasi Produk Momen antara lain: 1. Distribusi nilai variabel berdistribusi normal atau mendekati normal. 2. Dua variabel yang akan dicari korelasinya adalah mendekati skala interval. 3. Hubungan dari dua variabel adalah linear. Adapun rumus Pearson Pruduct Moment adalah sebagai berikut ini: dimana r = Koefisien Korelasi Perhitungan korelasi adalah pengukuran statistik kovarian atau asosiasi antara dua variabel. Besarnya koefisien korelasi berkisar antara +1 sampai -1. 26 Fitria, Nita. 2009. Cara Cepat Menentukan Uji Hipotesis Penelitian. Penerbit: Guna Widya Universitas Sumatera Utara Koefisien korelasi menunjukkan kekuatan stregth hubungan linear dan arah hubungan dua variabel acak. Jika koefisien korelasi positif, maka kedua variabel mempunyai hubungan searah. Artinya jika nilai variabel X tinggi, maka nilai variabel Y akan tinggi pula. Sebaliknya jika koefisien korelasi negatif, maka dua variabel mempunyai hubungan terbalik. Artinya jika nilai variabel X tinggi, maka nilai variabel Y akan menjadi rendah dan sebaliknya. Interpretasi mengenai kekuatan hasil hubungan hasil interpretasi nilai r adalah sebagai berikut: Tabel 3.5. Hasil Inerpretasi Nilai r R Interpretasi Tidak Berkorelasi 0,01-0,20 Korelasi sangat rendah 0,21-0,40 Rendah 0,41-0,60 Agak rendah 0,61-0,80 Cukup 0,81-0,99 Tinggi 1 Sangat tinggi

3.13. Perhitungan Kebutuhan Lampu untuk Ruangan