2.2.1. Jenis-jenis ImbalanKompensasi
Menurut Simamora 2002 pada umumnya komponen kompensasi dapat dibagi menjadi: kompensasi finansial langsung direct financial compensation dan
kompensasi finansial tidak langsung indirect financial compensation. Kompensasi finansial langsung direct financial compensation terdiri dari
bayaran pay yang diperoleh seseorang dalam bentuk gaji, upah, bonus dan kompensasi. Kompensasi financial tidak langsung indirect financial compensation
yang disebut dengan tunjangan meliputi semua imbalan finansial yang tidak tercakup dalam kompensasi langsungā. Kompensasi nonfinansial nonfinancial compensation
terdiri atas kepuasan kerja yang diperoleh seseorang dari pekerjaan itu sendiri, atau dari lingkungan psikologis di mana orang itu bekerja. Tipe kompensasi nonfinansial
meliputi kepuasan yang didapat dari pelaksanaan tugas yang signifikan yang berhubungan dengan pekerjaan.
2.2.2. Tujuan Sistem ImbalanKompensasi
Menurut Simamora 2002, pemberian kompensasi dalam suatu organisasi harus diatur sedemikian rupa sehingga merupakan sistem yang baik dalam organisasi.
Secara umum, tujuan pemberian imbalan atau kompensasi adalah: Kompensasi yang baik akan memberi beberapa efek positif pada organisasi
perusahaan sebagai berikut di bawah ini : a.
Mendapatkan karyawan berkualitas baik b.
Memacu pekerja untuk bekerja lebih giat dan meraih prestasi gemilang c.
Memikat pelamar kerja berkualitas dari lowongan kerja yang ada
Universitas Sumatera Utara
d. Mudah dalam pelaksanaan dalam administrasi maupun aspek hukumnya
e. Memiliki keunggulan lebih dari pesaingkompetitor Handoko, 2001.
Dengan sistem imbalankompensasi yang baik akan dicapai tujuan-tujuan, antara lain sebagai berikut :
a. Menghargai prestasi kerja, dengan pemberian kompensasi yang memadai adalah
suatu penghargaan organisasi terhadap prestasi kerja para karyawannya. Selanjutnya akan mendorong perilaku-perilaku atau perfomance karyawan sesuai
yang diinginkan organisasi. b.
Menjamin keadilan, dengan adanya sistem kompensasi yang baik akan menjamin terjadinya keadilan di antara karyawan dalam organisasi. Masing-masing
karyawan akan memperoleh imbalan yang sesuai dengan tugas, fungsi, jabatan dan prestasi kerjanya.
c. Mempertahankan karyawan, dengan sistem kompensasi yang baik, para karyawan
akan betah atau bertahan bekerja pada organisasi itu. Hal ini berarti mencegah keluarnya karyawan dari organisasi itu untuk mencari pekerjaan yang lebih baik.
d. Memperoleh karyawan yang bermutu, dengan memperoleh kompensasi yang baik
akan menarik lebih banyak calon karyawan. Dengan banyaknya pelamar atau calon karyawan akan lebih banyak mempunyai peluang untuk memilih karyawan
yang bermutu tinggi. e.
Pengendalian biaya, dengan sistem pemberian kompensasi yang baik, akan mengurangi seringnya melakukan rekrutmen, sebagai akibat dari makin seringnya
karyawan yang keluar mencari pekerjaan yang lebih menguntungkan. Hal ini
Universitas Sumatera Utara
berarti penghematan biaya untuk rekrutmen dan seleksi untuk calon karyawan baru.
f. Memenuhi peraturan-peraturan, Sistem administrasi kompensasi yang baik
merupakan tuntutan dari pemerintah hukum. Suatu organisasi yang baik dituntut adanya sistem administrasi kompensasi yang baik pula.
Menurut Mangkunegara 2005, gaji sebagai imbalan merupakan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan terhadap keluarga. Walaupun gaji bukan merupakan
satu-satunya motivasi karyawan dalam berprestasi tetapi dapat dikatakan bahwa gaji merupakan salah satu motivasi penting yang ikut mendorong karyawan untuk
berprestasi sehingga tinggi rendahnya gaji yang diberikan akan mempengaruhi kinerja maupun kesetiaan karyawan terhadap perusahaan.
2.3. Kinerja