perasaan tiba-tiba kedinginan yang diikuti dengan kekakuan dan kemudian munculnya demam dan banyak berkeringat setelah 4 sampai 6 jam kemudian, hal ini
berlangsung tiap dua hari. Diantara masa tersebut, mungkin penderita merasa sehat seperti sediakala. Pada usia anak-anak serangan malaria dapat menimbulkan gejala
aneh, misalnya menunjukkan gerakanpostur tubuh yang abnormal sebagai akibat tekanan rongga otak. Bahkan lebih serius lagi dapat menyebabkan kerusakan otak.
Berkaitan dengan penyebaran malaria, ada tiga faktor utama yang saling berhubungan yakni host manusianyamuk, agent parasit plasmodium dan
environment lingkungan. Penyebaran malaria terjadi apabila ketiga komponen tersebut mendukung. Sebagai host intermediate, manusia bisa terinfeksi oleh agent
dan merupakan tempat berkembangbiaknya agent. Semua itu dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, ras, sosial ekonomi, status perkawinan, riwayat penyakit sebelumnya,
gaya dan cara hidup, hereditas keturunan, status gizi dan tingkat imunitas.
2.5.2. Klasifikasi Malaria
Ada beberapa bentuk manifestasi penyakit malaria, antara lain : 1.
Malaria tertiana, disebabkan oleh Plasmodium vivax, dimana penderita merasakan demam muncul setiap hari ketiga.
2. Malaria quartana, disebabkan oleh Plasmodium malariae, penderita merasakan
demam setiap hari keempat. 3.
Malaria serebral, disebabkan oleh Plasmodium falciparum, penderita mengalami demam tidak teratur dengan disertai gejala terserangnya bagian otak, bahkan
memasuki fase koma dan kematian yang mendadak.
Universitas Sumatera Utara
4. Malaria pernisiosa, disebabkan oleh Plasmodium vivax, gejala dapat timbul sangat
mendadak, mirip stroke, koma disertai gejala malaria yang berat. Jenis malaria yang paling ringan adalah malaria tertiana yang disebabkan oleh
Plasmodium vivax, dengan gejala demam yang dapat terjadi setiap tiga hari sekali setelah gejala pertama terjadi dapat terjadi selama 2 minggu setelah infeksi. Demam
rimba jungle fever, malaria aestivo-autumnal atau disebut juga malaria tropika, disebabkan oleh Plasmodium falciparum merupakan penyebab sebagian besar
kematian akibat malaria. Organisme bentuk ini sering menghalangi jalan darah ke otak, menyebabkan koma, mengigau serta kematian Harijanto P.N, 2000.
Malaria quartana yang disebabkan oleh Plasmodium malariae, memiliki masa inkubasi lebih lama dari pada penyakit malaria tertiana atau tropika; gejala
pertama biasanya tidak terjadi antara 18-40 hari setelah infeksi terjadi. Gejala tersebut kemudian akan terulang kembali setiap 4 hari dan ini merupakan jenis malaria yang
paling jarang ditemukan dan mirip dengan malaria tertiana. Pada masa inkubasi malaria, protozoa tumbuh di dalam sel hati, beberapa hari sebelum gejala pertama
terjadi, kemudian organisme tersebut menyerang dan menghancurkan sel darah merah dan menyebabkan demam pada penderita Harijanto P.N, 2000.
2.5.3. Aspek Penanggulangan Malaria dengan Surveilans
Program penanggulangan malaria mencakup berbagai kegiatan antara lain epidemiologi malaria, penemuan penderita malaria, pengambilan sampel darah masal
untuk mendeteksi penderita malaria, survei demam dan pengawasan migran, pengawasan deteksi aktif dan pasif, deteksi dan kontrol epidemik, langkah-langkah
Universitas Sumatera Utara
lain seperti larvaciding penyediaan sarana deteksi malaria seperti alat diagnosis cepat Rapid Diagnostic Test RDT dan mikroskop, membagi kelambu berinsektisida,
penyemprotan dan menyediakan obat malaria gratis bagi warga kurang mampu, dan melatih tenaga kesehatan yang ada di daerah, melakukan kerjasama antar lintas
sektor untuk mengintensifkan upaya pemberantasan malaria serta partisipasi komunitas dalam upaya penanggulangan Depkes RI, 2006.
Kegiatan penanggulangan malaria tersebut diatas dirangkum dalam program sebagai berikut: diagnosis dini dan pengobatan cepat dan tepat serta pemantauan,
surveilans, pengendalian vektor dan peningkatan partisipasi masyarakat dalam upaya pencegahan dan penanggulangan yang kesemuanya ditujukan untuk memutus mata
rantai penularan malaria Depkes RI, 2008.
a. Definisi Surveilans Malaria