Metode Pengumpulan Data a. Data Primer Uji Instrumen Variabel Dependen Metode Pengukuran a. Variabel Independen

3.3. Populasi dan Sampel

Populasi penelitian ini adalah seluruh staf puskesmas yang berfungsi sebagai petugas P2PM puskesmas di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Nias Selatan yang terdiri dari 21 puskesmas dengan petugas P2PM berjumlah 49 orang, Karena jumlah populasi yang relatif sedikit, maka sampel penelitian ditentukan dengan metode total sampling yaitu seluruh populasi dijadikan sampel Sugiyono, 2008.

3.4 Metode Pengumpulan Data a. Data Primer

Data yang dikumpulkan oleh peneliti melalui wawancara langsung dengan menggunakan kuesioner yang telah dipersiapkan meliputi kompetensi pengetahuan, keterampilan dan perilaku kerja dan sistem imbalan finansial dan non finansial petugas P2PM puskesmas dalam penanggulangan malaria di tingkat puskesmas se Kabupaten Nias Selatan.

b. Uji Instrumen

Peneliti sebelum menerapkan kuesioner pada responden, terlebih dahulu melakukan uji validitas dan reliabilitas instrumen. Uji validitas instrumen bertujuan untuk mengukur kelayakan instrumen untuk dipergunakan sebagai alat ukur Sugiyono, 2003. Pengujian validitas dilakukan sebelum penelitian dengan menggunakan teknik korelasi Pearson Product Moment. Uji reliabilitas merupakan petunjuk sejauh mana alat ukur dapat dipercaya. Reliabilitas instrumen dilakukan dengan uji Cronbach Alpha menggunakan program SPSS. Universitas Sumatera Utara Setelah dilakukan uji validitas dan reliabilitas kuesioner, maka diperoleh hasil bahwa seluruh pertanyaan dinyatakan valid dan reliabel karena nilai r hitung r tabel 0,2992. c. Data Sekunder Data sekunder diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten Nias Selatan dan puskesmas. Data sekunder yang diperlukan berupa profil organisasi dan individu puskesmas, dinas kesehatan, kondisi pelaksanaan penanggulangan malaria melalui kegiatan suveilans, masalah yang dihadapi dan tingkat keberhasilannya. 3.5. Variabel dan Definisi Operasional 3.5.1. Variabel Penelitian Variabel penelitian terdiri dari 2 jenis yakni: variabel bebas independent variable dan variabel terikat dependent variable. Variabel bebas meliputi kompetensi pengetahuan, keterampilan dan perilaku kerja dan sistem imbalan finansial dan non finansial. Sedangkan variabel terikat meliputi kinerja petugas P2PM puskesmas dalam penanggulangan malaria melalui kegiatan surveilans di puskesmas kabupaten Nias Selatan.

3.5.2. Definisi Operasional a. Variabel Independen

2 Pengetahuan adalah pemahaman petugas puskesmas tentang upaya penanggulangan malaria melalui kegiatan surveilans, yang diukur melalui wawancara yang berpedoman pada kuisioner. Universitas Sumatera Utara 3 Keterampilan adalah kemampuan dan penguasaan teknis operasional petugas puskesmas tentang program dalam penanggulangan malaria melalui kegiatan surveilans, yang diukur melalui wawancara yang berpedoman pada kuisioner. 4 Perilaku kerja adalah sikap petugas puskesmas dalam melaksanakan upaya penanggulangan malaria melalui kegiatan surveilans, yang diukur melalui wawancara yang berpedoman pada kuisioner. 5 Imbalan finansial adalah bentuk apresiasi yang diberikan langsung kepada petugas puskesmas yang bertanggung jawab dalam upaya surveilans malaria berdasarkan ada tidaknya insentif, bonus dan tunjangan dari pemerintah daerah, kepala puskesmas dan dinas kesehatan. 6 Imbalan non finansial adalah bentuk apresiasi yang diberikan kepada petugas puskesmas yang bertanggung jawab dalam upaya surveilans malaria selain upah dalam bentuk ada atau tidaknya pelatihan, promosi dan pengembangan karir.

b. Variabel Dependen

1 Kinerja adalah adalah hasil kerja petugas puskesmas dalam penanggulangan malaria melalui kegiatan surveilans malaria yang merupakan observasi hasil ceklist yang dilihat atas ada tidaknya hasil dari pertanyaan kuesioner. Universitas Sumatera Utara

3.6. Metode Pengukuran a. Variabel Independen

1 Pengetahuan Pengukuran variabel pengetahuan dilakukan dengan menggunakan skala ordinal dengan altenatif jawaban “Benar” jika responden menjawab a diberi nilai 1 satu dan “Salah” jika responden menjawab b diberi nilai 0 nol dari 10 sepuluh pertanyaan kemudian dilakukan penjumlahan untuk mendapat skor maksimal serta dikategorikan menjadi: a. Baik jika memperoleh nilai 8-10 b. Sedang jika memperoleh nilai 5-7 c. Kurang jika memperoleh nilai 0-4 2 Keterampilan Pengukuran variabel keterampilan dilakukan dengan menggunakan skala ordinal dengan altenatif jawaban “ya” diberi nilai 1 satu dan “tidak” diberi nilai 0 nol, dari 10 pertanyaan kemudian dilakukan penjumlahan untuk mendapat skor maksimal serta dikategorikan menjadi: a. Baik, jika memperoleh nilai 8-10 b. Sedang, bila memperoleh nilai 5-7 c. Kurang, bila memperoleh nilai 0-4 3 Perilaku kerja Pengukuran variabel perilaku dilakukan dengan menggunakan skala ordinal dengan altenatif jawaban “ya” diberi nilai 1 satu dan “tidak” diberi nilai 0 nol, Universitas Sumatera Utara dari 6 pertanyaan kemudian dilakukan penjumlahan untuk mendapat skor maksimal serta dikategorikan menjadi: a. Baik jika memperoleh nilai 5-6 b. Sedang jika memperoleh nilai 3-4 c. Kurang jika memperoleh nilai 0-2 4 Imbalan Finansial Pengukuran variabel imbalan finansial dilakukan dengan menggunakan skala ordinal dengan altenatif jawaban “ya” diberi nilai 1 satu dan “tidak” diberi nilai 0 nol, dari 6 pertanyaan kemudian dilakukan penjumlahan untuk mendapat skor maksimal serta dikategorikan menjadi: a. Baik jika memperoleh nilai 5-6 b. Sedang jika memperoleh nilai 3-4 c. Kurang jika memperoleh nilai 0-2 5 Imbalan Non Finansial Pengukuran variabel imbalan non finansial dilakukan dengan menggunakan skala ordinal dengan altenatif jawaban “ya” diberi nilai 1 satu dan “tidak” diberi nilai 0 nol, dari 6 pertanyaan kemudian dilakukan penjumlahan untuk mendapat skor maksimal serta dikategorikan menjadi: a. Baik jika memperoleh nilai 5-6 b. Sedang jika memperoleh nilai 3-4 c. Kurang jika memperoleh nilai 0-2 Universitas Sumatera Utara

b. Variabel Dependen