Prosedur Penerjemahan METODE PENELITIAN

niatnya kepada dalihan na tolu dan famili tentang keinginannya menyelenggarakan pesta adat untuk perkawinan anak laki-lakinya, kemudian dalihan na tolu dan sanak famili menyambut niat baik suhut dan berbagi tugas untuk persiapan pesta godang dan serangkaian acara adat lainnya Nasution, 2005: 357. Teks marpokat haroan boru salah satu dari sarangkaian upacara perkawinan inilah yang dijadikan sebagai data penelitian ini. Teks marpokat haroan boru mengandung banyak istilah dan ungkapan berkonteks budaya seperti dalihan na tolu, kahanggi, anak boru, mora, suhut, namora natoras dan lain-lain. Beberapa publikasi tentang BM dan sejumlah informan. Sumber data tentang budaya Mandailing adalah sejumlah publikasi tentang budaya Mandailing dan juga sejumlah informan. Dan sumber data yang digunakan untuk BI dan budaya Inggris adalah publikasi-publikasi yang tersedia cukup banyak di perpustakaan dan internet.

3.3 Prosedur Penerjemahan

Penerjemahan adalah sebuah pekerjaan yang rumit dan kompleks. Terutama penerjemahan pada teks sosial, agama dan budaya. Seorang penerjemah di samping harus memiliki kompetensi linguistik BSur dan BSar, seorang penerjemah juga harus memahami budaya yang melatari kedua bahasa tersebut. Oleh karena itu untuk menghasilkan terjemahan yang akurat, dapat dipahami dan berterima bagi pembaca, langkah pertama yang ditempuh adalah melakukan analisis kontrastif kedua bahasa tersebut untuk mengidentifikasi perbedaan dan persamaan terutama tentang berbagai aspek bahasa yang relevan dengan penerjemahan yaitu struktur morfem, kata, frasa, Universitas Sumatera Utara kalimat, sistem makna, konteks situasi, budaya dan ideologi teks marpokat haroan boru tersebut. Kemudian langkah berikutnya adalah melakukan perbandingan budaya Inggris dan budaya Mandailing yang sangat berpengaruh terhadap pembentukan karakteristik sebuah teks. Setelah kedua langkah ini selesai dilakukan, kemudian dilakukan penerjemahan data, yaitu penerjemahan teks marpokat haroan boru ke dalam bahasa Inggris. Penerjemahan pada penelitian ini dilakukan dengan melalui dua tahapan utama yakni tahap penerjemahan dan tahap evaluasi Lubis, 2009: 55-59. Prosedur penerjemahan yang telah dilakukan dapat digambarkan seperti dalam diagram berikut. Universitas Sumatera Utara Tahap- tahap penerje mahan Tahap- tahap evaluasi 1 2 3 4 5 6 7 8 Analisis BSur Teks Sumber Perbandingan Struktur Perbandingan BSur Struktur BSar Budaya BSar Budaya BSur Penulisan Draf Pertama Revisi Draf Pertama Penulisan Draf Kedua Evaluasi Draf Kedua Penulisan Draf Ketiga Reevaluasi Penulisan Draf akhir Transfer Penulisan Draf Pertama P r o s e s P e n e r j e m a h a n Gambar 3.1. Prosedur Penerjemahan Lubis, 2009: 55 Universitas Sumatera Utara Prosedur penerjemahan terdiri atas 1 Analisis BSur Dalam tahap pertama ini penerjemah telah mengadopsi pendekatan atas bawah top down yakni pertama mempelajari beberapa hal yang berada diluar teks seperti ideologi, konteks budayagenre teks narasi, deskripsi, puisi, prosedural atau gabungan dari dua atau tiga macam genre dan juga mempelajari konteks situasiregister teks ataupun sebaliknya yaitu pendekatan bawah-atas bottom-up. Dalam sebuah teks biasanya terdapat berbagai kata kunci key words berbagai istilah penting yang biasanya digunakan berulang-ulang dalam teks. Semua kata yang merupakan kata kunci didaftarkan. 2 Transfer Dalam tahap kedua ini dilakukan transfer makna BSur menjadi draf awal terjemahan. Ini dilakukan dengan mencari padanan kata yang cocok dalam teks sasaran, tepat dalam makna linguistik dan sesuai dengan konteks budaya BSar. Juga dilakukan adalah mendaftar semua kata dalam BSur yang tidak memiliki padanan dalam BSar. 3 Penulisan Draf Pertama Dalam tahap ketiga ini penulisan draf awal dilakukan dengan memperhatikaan makna paragraf. Setelah makna sebuah paragraf dipahami benar, penulisan BSar dilakukan sealamisewajar dan sejelas mungkin. Setelah sebuah paragraf ditulis, Universitas Sumatera Utara terjemahan diperiksa kembali untuk memastikan apakah ada informasi yang tertinggal, transfer makna yang kurang tepat, struktur kalimat yang tidak gramatikal, ejaan yang salah atau penempatan tanda baca yang tidak tepat. 4 Revisi Draf Pertama dan Penulisan Draf Kedua Karena draf awal, seperti biasanya belum sempurna, beberapa perbaikan dan perubahan dilakukan dalam tahap yang keempat ini melalui beberapa langkah. Langkah-langkah yang telah dilakukan adalah sebagai berikut: a. Membaca kembali BSar hasil terjemahan untuk mencari apakah masih terdapat kesalahan seperti kesalahan gramatika, pilihan kata, kolokasi, pemakaian kata yang tidak formal dan lain-lain. b. Memperhatikan ketepatan, keterbacaan dan keberterimaan terjemahan. c. Menulis draf kedua setelah menemukan beberapa kejanggalan dalam draf awal. Tahap Evaluasi terdiri atas 5 Evaluasi draf kedua Setelah draf kedua selesai ditulis, draf tersebut kemudian diujidievaluasi. Evaluasi hasil terjemahan dilakukan agar terjemahan yang dihasilkan sudah akurat, dapat dipahami dan berterima accurate, readable and acceptable. Menurut Nababan 2002 hasil terjemahan sebaiknya dievaluasi untuk memastikan ketepatan, keterbacaan dan keberterimaan. Evaluasi terjemahan dilakukan oleh pakar yang menguasai bahasa BSur dan bahasa BSar, memahami budaya BSur dan BSar, menguasai materi yang diterjemahkan dan menguasai teori Universitas Sumatera Utara yang memiliki pengalaman praktek penerjemahan. Untuk terjemahan dalam bahasa Inggris teks marpokat haroan boru ini diperiksa oleh penutur asli bahasa Inggris yaitu Prof. Roger T Bell dan Steve Charles Hatt, sementara untuk teks dalam bahasa Mandailing diperiksa oleh penutur asli bahasa Mandailing yaitu Askolani Nasution dan Drs. Namsyah Hot, M.Ling. 6 Penulisan draf ketiga Berdasarkan koreksi, komentar dan saran yang diberikan oleh para penilai, draf ketiga ditulis. 7 Re-evaluasi Setelah draf ketiga dihasilkan, reevaluasipemeriksaan ulang dilakukan terutama tentang keakuratan, keterbacaan, dan kekonsistenan pemakaian istilah dan kesesuaian stilistika. 8 Penulisan draf akhir Kemudian setelah terjemahan tersebut dinilai telah akurat, terbaca, dan berterima tahap terakhir adalah penulisan draf akhirhasil akhir penerjemahan. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN