Pendekatan Data dan Sumber Data

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif – kualitatif yang menjawab masalah penerjemahan dari BSur ke dalam BSar secara kualitatif. Agar semua masalah penerjemahan dapat diungkapkan dengan jelas peneliti menerapkan tiga langkah pendekatan terlebih dahulu, yaitu 1 analisis struktur teks marpokat haroan boru analisis register, genre dan ideologi, 2 analisis kontrastif dan 3 kajian lintas budaya. Analisis struktur teks dilakukan untuk mengetahui jenis teks, ciri-ciri leksikal teks, konteks budaya dan ideologi yang mendasari terjadinya teks tersebut. Analisis kontrastif dilakukan untuk mengungkapkan sejauhmana sistem kelinguistikan BSur bahasa Mandailing berbeda atau sama dengan sistem kelinguistikan BSar bahasa Inggris. Setelah perbedaan dan persamaan struktur kedua bahasa teridentifikasi prosedur dan teknik penerjemahan yang akan digunakan dapat dipersiapkan. Sedangkan kajian lintas budaya dilakukan untuk mengetahui sejauhmana berbagai istilah dan ungkapan terikat budaya dalam BSur dapat atau tidak dapat ditransfer ke dalam BSar yang dilatarbelakangi budaya lain. Seperti disebutkan bahasa adalah bagian dari budaya. Makna bahasa tidak akan dapat dipahami dengan baik jika kita tidak mengenal budaya asal dari bahasa itu sendiri Lubis, 2009: 51. 68 Universitas Sumatera Utara

3.2 Data dan Sumber Data

Data penelitian ini adalah sebuah teks marpokat haroan boru, sebuah upacara perkawinan tradisional Mandailing yang masih dilakukan oleh masyarakat Mandailing bukan saja di daerah Mandailing tetapi juga di perantauan orang Mandailing. Upacara marpokat haroan boru dilaksanakan dengan menggunakan bahasa lisan tetapi untuk penelitian ini data yang digunakan adalah data tertulis teks upacara tersebut telah dialihkan ke dalam bahasa tulis Mandailing. Struktur dan penggunaan kosa kata teks tertulis ini tidak berbeda dari teks lisannya. Tentu saja unsur suprasegmental seperti jeda, stress, intonasi ujaran tidak dapat dimunculkan dalam teks ini dan lagi pula unsur-unsur tersebut tidak terlalu relevan dalam konteks penerjemahan ini. Teks marpokat haroan boru ini tertulis dalam BM bahasa Mandailing dan berbentuk prosa 21 paragraf dan pantun 2 pantun. Data yang terdiri dari percakapan antara suhut, dan dalihan na tolu dalam marpokat haroan boru dalam perkawinan adat Mandailing diambil dari buku yang ditulis oleh H. Pandapotan Nasution yang diterbitkan tahun 2005 oleh FORKALA Prov. Sumatera Utara sebagai sumber data. Marpokat haroan boru merupakan sebuah upacara perkawinan adat Mandaililing yang berlangsung di rumah pengantin laki-laki bayo pangoli untuk bermufakat menyambut kedatangan pengantin wanita boru na ni oli, sekaligus mempersiapkan pesta godang pesta besar selanjutnya. Di sini suhut menyatakan Universitas Sumatera Utara niatnya kepada dalihan na tolu dan famili tentang keinginannya menyelenggarakan pesta adat untuk perkawinan anak laki-lakinya, kemudian dalihan na tolu dan sanak famili menyambut niat baik suhut dan berbagi tugas untuk persiapan pesta godang dan serangkaian acara adat lainnya Nasution, 2005: 357. Teks marpokat haroan boru salah satu dari sarangkaian upacara perkawinan inilah yang dijadikan sebagai data penelitian ini. Teks marpokat haroan boru mengandung banyak istilah dan ungkapan berkonteks budaya seperti dalihan na tolu, kahanggi, anak boru, mora, suhut, namora natoras dan lain-lain. Beberapa publikasi tentang BM dan sejumlah informan. Sumber data tentang budaya Mandailing adalah sejumlah publikasi tentang budaya Mandailing dan juga sejumlah informan. Dan sumber data yang digunakan untuk BI dan budaya Inggris adalah publikasi-publikasi yang tersedia cukup banyak di perpustakaan dan internet.

3.3 Prosedur Penerjemahan