wilayah Skotlandia, Welsh yang mendiami wilayah Wales dan Irish yang mendiami wilayah Irlandia Utara.
2.4.2 Agama dan Kepercayaan
Kedua masyarakat, masyarakat Inggris dan masyarakat Mandailing adalah masyarakat penganut agama. Namun membandingkan agama yang dianut oleh
masyarakat Inggris, masyarakat yang multikultural dengan agama yang dianut oleh masyarakat Mandailing yang monokultural tentu lebih banyak perbedaan daripada
persamaan. Persamaan utama di antara keduanya adalah bahwa kedua masyarakat masing-masing menganut agama, bukan masyarakat yang atheis. Tentu saja sebagai
masyarakat yang beragama, masing-masing masyarakat memiliki ideologi ataupun norma-norma yang mengatur bagaimana manusia harus berinteraksi dengan sang
Pencipta dan bagaimana harus berintegrasi dengan sesama anggota masyarakat. Sebagai contoh, perkawinan adalah suatu peristiwa yang dituntun oleh aturan agama
dan norma-norma sosial yang berlaku dalam kedua masyarakat. Perkawinan tidak dapat dilakukan sesuka hati, sembarang waktu, atau dengan sebarang orang. Tidak
seperti memenuhi kebutuhan dasar lain seperti makan, tidur, mengenakan pakaian yang secara relatif dapat dilakukan oleh masing-masing individu tanpa dituntun oleh
aturan yang tegas. Masyarakat Mandailing adalah masyarakat yang taat beragama. Meskipun
orang Mandailing hidup sesuai tradisi dan norma-norma sosial namun keberadaan agama Islam berada di atas adat dan tradisi. Dalam masyarakat Mandailing
kontemporer, adat tunduk kepada agama. Sebagai contoh, dalam masyarakat
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
tradisional Mandailing perkawinan intramarga dilarang, misalnya antara seorang gadis bermarga Nasution dengan pemuda semarga karena adat melarang hal itu.
Namun dalam masyarakat Mandailing dewasa ini perkawinan intramarga sudah lumrah terjadi sebab agama Islam tidak melarangnya.
Sebagai masyarakat beragama yang taat, pengingkaran terhadap perintah wajib agama Islam seperti sholat, tidak mengerjakan puasa di bulan Ramadhan,
melawan orang tua atau melakukan perzinahan dan lain-lain dianggap sebagai pelanggaran besar terhadap agama dan biasanya mendapat sanksi dari masyarakat.
Di dalam masyarakat Inggris, agama menjadi urusan pribadi. Seorang yang tidak melakukan perintah agama tidak perlu mendapat sanksi dari masyarakat. Pada
perayaan natal, jumlah jamaah gereja bisa sangat banyak tetapi pada hari-hari biasa jumlah itu bisa menurun drastis McDowall, 1993.
2.4.3 Keluarga dan Perkawinan