36
Topik 4 Konsep Dasar Psikososial: Konsep Diri, Seksualitas,
Kesehatan Spiritual, Stres dan Koping, Pengalaman Kehilangan, Kematian, Berduka, dan Penyakit Terminal
Psikososial adalah setiap perubahan dalam kehidupan individu, baik yang bersifat psikologik maupun sosial yang mempunyai pengaruh timbal balik. Kebutuhan psikososial
terdiri dari beberapa komponen di antaranya konsep diri, seksualitas, kesehatan spiritual, stres dan koping, pengalaman kehilangan, kematian, berduka dan penyakit terminal. Marilah
kita belajar satu persatu konsep kebutuhan psikososial tersebut:
A. KONSEP DIRI
1.
Pengertian Konsep diri adalah pengetahuan individu tentang diri Wigfield Karpathian, 2007.
Konsep diri memberikan kita kerangka acuan yang memengaruhi manajemen kita terhadap situasi dan hubungan kita dengan orang lain Sundeen, Stuart, Laraia, 2007.
2.
Pengembangan Konsep Diri Konsep diri adalah kombinasi dinamis yang dibentuk selama bertahun-tahun dan
didasarkan pada hal berikut: a.
Reaksi orang lain terhadap tubuh seseorang. b.
Persepsi berkelanjutan tentang reaksi orang lain terhadap diri. c.
Hubungan dengan diri dan orang lain. d.
Struktur kepribadian. e.
Persepsi terhadap stimulus yang mempunyai dampak pada diri. f.
Pengalaman baru atau sebelumnya. g.
Perasaan saat ini tentang fisik, emosional, dan sosial diri. h.
Harapan tentang diri.
3. Komponen
a. Gambaran Diri body image
Citra tubuh adalah bagian dari konsep diri yang mencakup sikap dan pengalaman yang berkaitan dengan tubuh, termasuk pandangan tentang maskulinitas dan femininitas,
kegagahan fisik, daya tahan, dan kapabilitas Sundeen, Stuart, Laraia, 2007. Citra tubuh dapat berubah dalam beberapa jam, hari, minggu, atau bulan, bergantung pada stimuli
eksternal pada tubuh dan perubahan aktual dalam penampilan, struktur atau fungsi. b.
Ideal Diri Ideal diri adalah persepsi individu tentang bagaimana ia seharusnya bertingkah laku
berdasarkan standar pribadi. Standar dapat berhubungan dengan tipe orang yang
37
diinginkandisukainya atau sejumlah aspirasi, tujuan, nilai yang diraih. Ideal diri akan mewujudkan cita-cita ataupun penghargaan diri berdasarkan norma-norma sosial di
masyarakat tempat individu tersebut melahirkan penyesuaian diri. c.
Harga Diri Harga diri berasal dari dua sumber, yaitu diri sendiri dan orang lain. Harga diri
bergantung pada kasih sayang dan penerimaan. Harga diri mencakup penerimaan diri sendiri karena nilai dasar, meski lemah dan terbatas. Seseorang yang menghargai dirinya dan
merasa dihargai oleh orang lain biasanya mempunyai harga diri yang tinggi. Yang merasa
tidak berharga dan menerima sedikit respek dari orang lain biasanya mempunyai harga diri yang rendah.
d.
Identitas Identitas mencakup rasa internal tentang individualitas, keutuhan, dan konsistensi dari
seseorang sepanjang waktu dan dalam berbagai situasi. Karenanya konsep tentang identitas mencakup konstansi dan kontinuitas. Identitas menunjukkan menjadi lain dan terpisah dari
orang lain, namun menjadi diri yang utuh dan unik. Identitas kita membentuk salah satu dari ke empat prinsip yang
teri tegrasi dari ko sep diri. Me jadi diri-se diri adalah hal ya g terpenting dari identitas. Identitas sering didapat dari observasi-diri seseorang dan dari apa
yang kita katakan tentang diri kita Sundeen, Stuart, Laraia, 2007. e.
Peran Peran mencakup harapan atau standar perilaku yang telah diterima oleh keluarga,
komunitas, dan kultur. Perilaku didasarkan pada pola yang ditetapkan melalui sosialisasi. Sosialisasi dimulai tepat setelah lahir, ketika bayi berespons terhadap orang dewasa dan
orang dewasa berespons terhadap perilaku bayi. Anak belajar perilaku yang diterima oleh masyarakat melalui proses berikut:
1
Reinforcement-extionction: perilaku tertentu menjadi umum atau dihindari, bergantung pada apakah perilaku ini diterima dan diharuskan atau tidak diperbolehkan
dan dihukum.
2 Inhibition: seorang anak belajar memperbaiki perilaku, bahkan ketika berupaya untuk
melibatkan diri mereka. 3
Substitution: seorang anak menggantikan satu perilaku dengan perilaku lainnya, yang memberikan kepuasan pribadi yang sama.
4 Imitation: seorang anak mendapatkan pengetahuan. Keterampilan atau perilaku dari
anggota sosial atau kelompok cultural. 5
Identification: seorang anak menginternalisasikan keyakinan, perilaku, dan nilai dari model peran ke dalam ekspresi diri yang unik dan personal.
4.
Faktor-faktor Pembentukan Konsep Diri Ada beberapa faktor yang memengaruhi pembentukan dan perkembangan konsep diri,
antara lain:
38
a. Usia
Konsep diri terbentuk seiring dengan bertambahnya usia, dimana perbedaan ini lebih banyak berhubungan dengan tugas-tugas perkembangan. Pada masa kanak-kanak, konsep
diri seseorang menyangkut hal-hal di sekitar diri dan keluarganya. Pada masa remaja, konsep diri sangat dipengaruhi oleh teman sebaya dan orang yang dipujanya, sedangkan remaja
yang kematangannya terlambat, yang diperlakukan seperti anak-anak, merasa tidak dipahami sehingga cenderung berperilaku kurang dapat menyesuaikan diri. Pada masa
dewasa konsep dirinya sangat dipengaruhi oleh status sosial dan pekerjaan, dan pada usia tua konsep dirinya lebih banyak dipengaruhi oleh keadaan fisik, perubahan mental, maupun
sosial. b.
Inteligensi Inteligensi memengaruhi penyesuaian diri seseorang terhadap lingkungannya, orang
lain dan dirinya sendiri. Semakin tinggi taraf intreligensinya semakin baik penyesuaian dirinya dan lebih mampu bereaksi terhadap rangsangan lingkungan atau orang lain dengan
cara yang dapat diterima. c.
Pendidikan Seseorang yang mempunyai tingkat pendidikan yang tinggi akan meningkatkan
prestisenya. d.
Status Sosial Ekonomi Status sosial seseorang memengaruhi bagaimana penerimaan orang lain terhadap
dirinya. Penerimaan lingkungan dapat memengaruhi konsep diri seseorang. Penerimaan lingkungan terhadap seseorang cenderung didasarkan pada status sosial ekonominya.
e.
Hubungan Keluarga Seseorang yang mempunyai hubungan yang erat dengan seorang anggota keluarga
akan mengidentifikasikan diri dengan orang lain dan ingin mengembangkan pola kepribadian yang sama.
f.
Orang Lain Sullivan menjelaskan bahwa individu diterima orang lain, dihormati dan disenangi
karena keadaan dirinya, individu akan cenderung bersikap menghormati dan menerima dirinya. Sebaliknya, bila orang lain selalu meremehkan dirinya, menyalahkan dan
menolaknya, ia akan cenderung tidak akan menyenangi dirinya. Orang-orang yang dinilai baik oleh orang lain, cenderung memberikan skor yang tinggi juga dalam menilai dirinya.
Artinya, harga diri sesuai dengan penilaian orang lain terhadap dirinya. g.
Kelompok Rujukan Reference Group Kelompok rujukan adalah kelompok yang secara emosional mengikat individu, dan
berpengaruh terhadap perkembangan konsep dirinya. Ciri orang yang memiliki konsep diri
39
negatif ialah peka terhadap kritik, responsif sekali terhadap pujian, mempunyai sikap hiperkritis, cenderung merasa tidak disenangi orang lain, merasa tidak diperhatikan, dan
bersikap pesimis terhadap kompetisi. Sebaliknya, orang yang memiliki konsep diri positif ditandai dengan lima hal:
1
Kemampuan mengatasi masalah. 2
Merasa setara dengan orang lain. 3
Menerima pujian tanpa rasa malu. 4
Menyadari bahwa setiap orang mempunyai berbagai perasaan, keinginan dan perilaku yang tidak seluruhnya disetujui masyarakat.
5 Mampu memperbaiki dirinya karena ia sanggup mengungkapkan aspek-aspek
kepribadian yang tidak disenanginya dan berusaha mengubahnya.
5. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Konsep Diri
Menurut Sundeen, Stuart, Laraia 2007 ada beberapa faktor-faktor yang memengaruhi perkembangan konsep diri, seperti:
a. Teori perkembangan.
Konsep diri belum ada waktu lahir, kemudian berkembang secara bertahap sejak lahir, seperti mulai mengenal dan membedakan dirinya dan orang lain. Dalam melakukan
kegiatannya memiliki batasan diri yang terpisah dari lingkungan dan berkembang melalui kegiatan eksplorasi lingkungan melalui bahasa, pengalaman atau pengenalan tubuh, nama
panggilan, pangalaman budaya dan hubungan interpersonal, kemampuan pada area tertentu yang dinilai oleh diri sendiri atau masyarakat serta aktualisasi diri dengan
merealisasi potensi yang nyata. b.
Significant Other orang yang terpenting atau yang terdekat Di mana konsep diri dipelajari melalui kontak dan pengalaman dengan orang lain,
belajar diri sendiri melalui cermin orang lain, yaitu dengan cara pandangan diri merupakan interpretasi diri pandangan orang lain terhadap diri, anak sangat dipengaruhi orang yang
dekat, remaja dipengaruhi oleh orang lain yang dekat dengan dirinya, pengaruh orang dekat atau orang penting sepanjang siklus hidup, pengaruh budaya dan sosialisasi.
c.
Self Perception persepsi diri sendiri Yaitu persepsi individu terhadap diri sendiri dan penilaiannya, serta persepsi individu
terhadap pengalamannya akan situasi tertentu. Konsep diri dapat dibentuk melalui pandangan diri dan pengalaman yang positif.
B.
SEKSUALITAS Seksualitas merupakan salah satu komponen kebutuhan dasar manusia. Seksualitas
merupakan bagian dari kepribadian seseorang yang berpengaruh terhadap kesehatan secara e yeluruh. Me urut World Health Orga izatio
, kesehata seksual adalah suatu