CT Scann KESEHATAN SPIRITUAL

68 Topik 2 Diagnosa Keperawatan pada Pasien dengan Gangguan Kebutuhan Oksigen Sekarang Anda memasuki Topik 2 tentang diagnosa keperawatan, yang merupakan tahap kedua dari proses keperawatan setelah pengkajian. Pelajarilah baik-baik bahasan berikut ini Diagnosa keperawatan gangguan kebutuhan oksigen mengacu pada fungsi respirasi dalam memenuhi kebutuhan oksigen tubuh NANDA, 2007.

A. DIAGNOSA KEPERAWATAN UTAMA

Diagnosa keperawatan utama yang muncul pada pasien dengan gangguan kebutuhan oksigen adalah:

1. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas

Definisi: Ketidakefektifan bersihan jalan napas adalah keadaan dimana seseorang tidak mampu untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran pernapasan guna mempertahankan kepatenan jalan napas. Berhubungan dengan: a. penurunan energi; b. kelemahan; c. infeksi trakheobronkhial; d. obstruksi; e. sekresi; f. kerusakan persepsi atau kognitif; g. trauma. Ditandai dengan: a. suara napas abnormal: rales, crackles, ronkhi, wheezing; b. perubahan irama dan kedalaman pernapasan; c. takhipea; d. efektifinefektif batuk dengan atau tanpa sputum; e. dispnea; f. kesulitan bersuara. 2. Kerusakan pertukaran gas Definisi: Kerusakan pertukaran gas adalah keadaan dimana seseorang mengalami penurunan pertukaran oksigen danatau karbon dioksida antara alveoli paru dan sistem vaskular. 69 Berhubungan dengan: a. ketidakseimbangan ventilasi dan perfusi; b. kerusakan alveoli; c. pemasukan oksigen tidak adekuat. Ditandai dengan: a. bingung; b. somnolen; c. gelisah; d. iritabilitas; e. tidak mampu mengeluarkan sekresi; f. hiperkapnea, hipoksia; g. sianosis; h. Nilai gas darah abnormal. 3. Ketidakefektifan pola napas Definisi: ketidakefektifan pola napas adalah keadaan dimana pola inhalasi danatau ekshalasi seseorang tidak memungkinkan untuk mengembang atau mengempiskan paru secara adekuat. Berhubungan dengan: a. kerusakan neuromuscular; b. nyeri; c. kerusakan musculoskeletal; d. kerusakan persepsi atau kognitif; e. kecemasan; f. penurunan energi; g. kelemahan. Ditandai dengan: a. dispnea; b. napas pendek; c. takhipnea; d. fremitus; e. nasal flaring pernapasan cuping hidung; f. perubahan kedalaman pernapasan; g. pernapasan pursed-lip atau; h. ekspirasi panjang; i. peningkatan diameter anteroposterior; j. penggunaan otot-otot asesoris; k. perubahan bentuk dada; l. posisi tubuh. 70 B. DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG BERHUBUNGAN Diagnosa keperawatan lain pada klien yang berhubungan dengan disfungsi pernapasan adalah : 1. Risiko Infeksi Definisi: Risiko infeksi adalah suatu kondisi individu yang mengalami peningkatan risiko terserang organisme patogenik. Berhubungan dengan: a. penyakit kronis; b. imunitas tidak adekuat: trauma jaringan, penurunan kerja silia, perubahan pH pada sekresi, hemoglobin turun, leukopenia, respons inflamasi tersupresi; c. pemaparan terhadap lingkungan dan patogen; d. malnutrisi. 2. Perubahan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh Definisi: Perubahan nutrisi kurang adalah keadaan individu yang mengalami kekurangan asupan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan metabolik. Berhubungan dengan: a. ketidakmampuan untuk menelan atau mencerna makanan; b. penyakit kronis; c. kebutuhan metabolik tinggi; d. kurangnya pengetahuan dasar tentang nutrisi; e. gangguan psikologis. Ditandai dengan: a. b erat ada dari ideal terhadap ti ggi ada ; b. asupan makanan kurangtidak adekuat; c. kehilangan berat badan dengan asupan makanan adekuat; d. nyeri abdomen dengan atau tanpa penyakit; e. merasa kenyang segera setelah makan; f. tidak tertarik untuk makan; g. bising usus hiperaktif; h. konjungtiva dan membran mukosa pucat; i. tonus otot buruk. 3. Nyeri Definisi: Nyeri adalah pengalaman sensori serta emosi yang tidak menyenangkan dan meningkat akibat adanya kerusakan jaringan yang aktual atau potensial. 71 Berhubungan dengan: agen yang menyebabkan cedera biologis, kimia, fisik, psikologis. Ditandai dengan: a. mengungkapkan secara verbal atau melaporkan; b. gerakanposisi menghindari, menjaga, atau melindungi nyeri; c. perubahan autonomik tonus otot : tidak berenergi sampai kaku; d. respons autonomik : diaforesis, perubahan vital sign, dilatasi pupil; e. perubahan nafsu makan; f. ekspresi: merintih, menangis, iritabilitas, menarik napas panjang; g. gangguan tidur. 4. Gangguan Pola Tidur Definisi: Gangguan pola tidur adalah gangguan jumlah dan kualitas tidur. Berhubungan dengan: a. demam; b. mual; c. napas pendek; d. cemas, depresi; e. pengobatan. Ditandai dengan: a. bangun lebih awal atau lebih lambat; b. keluhan : tidur tidak puas, sulit tidur, tidak dapat beristirahat; c. penurunan proporsi tidur : emosi labil, mengantuk, penurunan motivasi; d. total waktu tidur kurang; e. awitan tidur 30 menit , Ba gu kali di ala hari. 5. Risiko Intoleran Aktivitas Definisi: Risiko intoleran aktivitas adalah keadaan individu yang berisiko mengalami ketidakcukupan energi fisiologis atau psikologis untuk bertahan atau memenuhi kebutuhan atau aktivitas sehari-hari yang diinginkan. Berhubungan dengan: a. riwayat intoleran sebelumnya; b. tidak berpengalaman terhadap aktivitas; c. keadaan penurunan kondisi; d. adanya masalah sirkulasirespirasi.