Klasifikasi Luka INTEGRITAS KULIT

33 daya tahan tubuh, baik seluler maupun humoral terganggu, maka pembersihan kontaminasi dan jaringan mati serta penahanan infeksi tidak berjalan baik. c. Gizi kelaparan, malabsorbsi, gizi kurang juga: memengaruhi sistem imun. d. Penyakit Kronis: penyakit kronis, seperti TBC, Diabetes, juga memengaruhi sistem imun. e. Keganasan: keganasan tahap lanjut dapat menyebabkan gangguan sistem imun yang akan mengganggu penyembuhan luka. f. Obat-obatan: pemberian sitostatika, obat penekan reaksi imun, kortikosteroid dan sitotoksik memengaruhi penyembuhan luka dengan menekan pembelahan fibroblast dan sintesis kolagen. g. Teknik Penjahitan: teknik penjahitan luka yang tidak dilakukan lapisan demi lapisan akan mengganggu penyembuhan luka. h. Kebersihan diriPersonal Hygiene: kebersihan diri seseorang akan memengaruhi proses penyembuhan luka, karena kuman setiap saat dapat masuk melalui luka bila kebersihan diri kurang. i. Vaskularisasi baik proses penyembuhan berlangsung: cepat, sementara daerah yang memiliki vaskularisasi kurang baik proses penyembuhan membutuhkan waktu lama. j. Pergerakan, daerah yang relatif sering bergerak: penyembuhan terjadi lebih lama. k. Ketegangan tepi luka, pada daerah yang tight tegang penyembuhan lebih lama dibandingkan dengan daerah yang loose.

6. Komplikasi Dari Luka

Walaupun luka dapat sembuh secara fisiologis, tetapi luka harus tetap dirawat dengan baik untuk mencegah komplikasi-komplikasi. Adapun komplikasi dari luka adalah: a. Hematoma Hemorrhage Perawat harus mengetahui lokasi insisi pada klien, sehingga balutan dapat diinspeksi terhadap perdarahan dalam interval 24 jam pertama setelah pembedahan. b. Infeksi Wounds Sepsis Merupakan infeksi luka yang sering timbul akibat infeksi nosokomial di rumah sakit. Proses peradangan biasanya muncul dalam 36 – 48 jam, denyut nadi dan temperatur tubuh klien biasanya meningkat, sel darah putih meningkat, luka biasanya menjadi bengkak, hangat dan nyeri. Jenis infeksi yang mungkin timbul antara lain : 1 Cellulitis merupakan infeksi bakteri pada jaringan 2 Abses, merupakan infeksi bakteri terlokalisasi yang ditandai oleh: terkumpulnya pus bakteri, jaringan nekrotik, Sel Darah Putih. 3 Lymphangitis, yaitu infeksi lanjutan dari selulitis atau abses yang menuju ke sistem limphatik. Hal ini dapat diatasi dengan istirahat dan antibiotik. 4 Dehiscence dan Eviscerasi Dehiscence adalah rusaknya luka bedah. Eviscerasi merupakan keluarnya isi dari dalam luka. 34 5 Keloid Merupakan jaringan ikat yang tumbuh secara berlebihan. Keloid ini biasanya muncul tidak terduga dan tidak pada setiap orang. Latihan Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah latihan berikut 1 Sebutkan dan jelaskan arti dari integritas kulit 2 Jelaskan proses penyembuhan luka 3 Sebutkan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penyembuhan luka? Petunjuk Jawaban Latihan Untuk menjawab soal-soal latihan di atas, Anda dapat memelajari kembali materi yang membahas tentang: Konsep Integritas Kulit dan Luka. Ringkasan Kulit memiliki dua lapisan, yaitu epidemis dan dermis. Pemahaman tentang struktur kulit membantu Anda mempertahankan integritas kulit dan mendukung penyembuhan luka. Kulit yang utuh melindungi klien dari cedera kimiawi dan mekanik. Saat kulit cedera, epidermis berfungsi memberikan permukaan pada luka dan mengembalikan sawar untuk melawan organism, sementara dermis berfungsi mengembalikan integritas structural kolagen dan bagian fisik kulit. Usia membedakan karakteristik kulit dan membuat kulit lebih rentan menghadapi kerusakan. Luka sebagai hilang atau rusaknya sebagian jaringan tubuh. Proses penyembuhan luka terdiri dari inflamasi, Fase Proliferasi atau Fibroplasi dan Fase RemodellingFase ResorbsiFase penyudahan. Faktor-Faktor yang memengaruhi penyembuhan luka adalah koagulasi, gangguan sistem Imun infeksi, virus, gizi kelaparan, malabsorbsi, penyakit Kronis, keganasan, obat-obatan, teknik Penjahitan, kebersihan diri Personal Hygiene, vaskularisasi, pergerakan, ketegangan tepi luka. Komplikasi dari luka terdiri dari hematoma Hemorrhage dan infeksi. Tes 3 1 Integritas jaringan kulit harus dijaga keutuhannya karena kulit memiliki peran sebagai agia pertaha a …. A. primer B. skunder 35 C. tersier D. spesifik 2 Luka adalah ko disi terputus ya ko ti uitas …. A. sel B. jaringan C. organ D. sistem 3 Fase penyembuhan luka dimana terjadi proses pematangan yang terdiri dari penyerapan kembali jaringan yang berlebih, pengerutan sesuai dengan gaya gravitasi da akhir ya perupaa ke ali jari ga ya g aru ter e tuk dise ut fase …. A. inflamasi B. proliferasi C. remodeling D. recovery 4 Ya g ter asuk luka akut adalah …. A. luka decubitus B. luka diabetes C. leg ulcer D. insisi 5 Faktor- faktor ya g tidak e e garuhi pe ye uha luka adalah …. A. umur B. jenis kelamin C. nutrisi D. penggunaan obat 36 Topik 4 Konsep Dasar Psikososial: Konsep Diri, Seksualitas, Kesehatan Spiritual, Stres dan Koping, Pengalaman Kehilangan, Kematian, Berduka, dan Penyakit Terminal Psikososial adalah setiap perubahan dalam kehidupan individu, baik yang bersifat psikologik maupun sosial yang mempunyai pengaruh timbal balik. Kebutuhan psikososial terdiri dari beberapa komponen di antaranya konsep diri, seksualitas, kesehatan spiritual, stres dan koping, pengalaman kehilangan, kematian, berduka dan penyakit terminal. Marilah kita belajar satu persatu konsep kebutuhan psikososial tersebut: A. KONSEP DIRI 1. Pengertian Konsep diri adalah pengetahuan individu tentang diri Wigfield Karpathian, 2007. Konsep diri memberikan kita kerangka acuan yang memengaruhi manajemen kita terhadap situasi dan hubungan kita dengan orang lain Sundeen, Stuart, Laraia, 2007. 2. Pengembangan Konsep Diri Konsep diri adalah kombinasi dinamis yang dibentuk selama bertahun-tahun dan didasarkan pada hal berikut: a. Reaksi orang lain terhadap tubuh seseorang. b. Persepsi berkelanjutan tentang reaksi orang lain terhadap diri. c. Hubungan dengan diri dan orang lain. d. Struktur kepribadian. e. Persepsi terhadap stimulus yang mempunyai dampak pada diri. f. Pengalaman baru atau sebelumnya. g. Perasaan saat ini tentang fisik, emosional, dan sosial diri. h. Harapan tentang diri.

3. Komponen

a. Gambaran Diri body image Citra tubuh adalah bagian dari konsep diri yang mencakup sikap dan pengalaman yang berkaitan dengan tubuh, termasuk pandangan tentang maskulinitas dan femininitas, kegagahan fisik, daya tahan, dan kapabilitas Sundeen, Stuart, Laraia, 2007. Citra tubuh dapat berubah dalam beberapa jam, hari, minggu, atau bulan, bergantung pada stimuli eksternal pada tubuh dan perubahan aktual dalam penampilan, struktur atau fungsi. b. Ideal Diri Ideal diri adalah persepsi individu tentang bagaimana ia seharusnya bertingkah laku berdasarkan standar pribadi. Standar dapat berhubungan dengan tipe orang yang