Kepura-puraan Mutual PENGKAJIAN STRES DAN KOPING
185
Tingkat kesadaran sangat bervariasi sebelum kematian. Beberapa klien sadar penuh, sementara yang lain mengantuk, stuporous atau koma. Pendengaran adalah indra terakhir
yang hilang. Indikasi kematian menurut the World Medical Assembly Benton dalam Berman, Snyder, Kozier Erb, 2012 mengatakan pedoman untuk dokter sebagai indikasi kematian
adalah: 1
kekurangan respons secara total terhadap stimuli eksternal; 2
tidak ada pergerakan, terutama pernafasan; 3
tidak ada refleks; 4
gambaran Electro Encephalogram flat EEG Elektrik dari otak tidak ada. EEG diukur minimal dalam 24 jam sebagai indikasi kematian. Hanya tenaga medis saja
yang bisa mengatakan bahwa klien sudah meninggal. Definisi lain dari kematian adalah Mati Otak cerebral death yang terjadi jika pusat atas otak, cerebral cortex rusak dan tidak bisa
dipulihkan. Klien mungkin masih bisa bernafas, tetapi tidak sadar.
Dalam pengkajian klien dengan gangguan psikososial, Perawat diharapkan mampu menjadi pendengar yang baik. Semakin banyak klien mengungkapkan permasalahan yang
dihadapi, maka akan semakin banyak data yang dapat dikumpulkan. Berikan penguatan reinforcement sehingga klien merasa dihargai oleh Perawat dan semakin terbuka dalam
mengungkapkan permasalahan yang dihadapi.
Latihan
Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah latihan berikut
1 Sebutkan urutan prosedur pengkajian pada klien dengan gangguan konsep diri
2 Jelaskan komponen inti pengkajian kebutuhan seksualitas
3 Sebutkan beberapa pertanyaan yang dapat digunakan dalam pengkajian klien dengan
kebutuhan kesehatan spiritual 4
Jelaskan komponen inti pengkajian stres dan koping 5
Jelaskan tanda-tanda kematian? Petunjuk Jawaban Latihan
Untuk menjawab soal-soal latihan di atas, Anda dapat memelajari kembali materi yang membahas tentang: Pengkajian pada Klien dengan Kebutuhan Psikososial; Konsep Diri,
Seksualitas, Kesehatan Spiritual, Stres Koping, Pengalaman Kehilangan, Kematian, Berduka, dan Penyakit Terminal.
186
Ringkasan
Pengkajian merupakan langkah awal untuk mendapatkan data dasar maupun data fokus dari klien. Untuk mengumpulkan data yang lengkap, akurat dan dapat dianalisis, dan
identifikasi diagnosa keperawatan yang tepat untuk klien yang mengalami gangguan psikososial. Pengkajian pada klien dengan gangguan psikososial didasarkan pada beberapa
komponen di antaranya konsep diri, seksualitas, kesehatan spiritual, stres dan koping, serta pengalaman kehilangan, berduka dan Perawatan penyakit terminal. Dalam pengkajian klien
dengan gangguan psikososial, Perawat diharapkan mampu menjadi pendengar yang baik. Semakin banyak klien mengungkapkan permasalahan yang dihadapi, maka akan semakin
banyak data yang dapat dikumpulkan. Berikan penguatan reinforcement sehingga klien merasa dihargai oleh Perawat dan semakin terbuka dalam mengungkapkan permasalahan
yang dihadapi.
Tes 1
1 Perilaku sugestif ya g e u jukka peru aha ko sep diri di a tara ya ….
A. mempertahankan kontak mata
B. perawakan dengan berat badan ideal
C. penampilan rapi
D. permintaan maaf yang berlebihan
2 Ko po e i ti pe gkajia seksualitas adalah ….
A. tahap perkembangan klien dalam hal seksualitas
B. pengkajian fisik pada area head to toe
C. penentuan masalah spiritual klien
D. pengkajian sistem endokrin
3 Contoh pertanyaan pengkajian kebutuhan kesehatan spiritual pada komponen
kepuasa hidup adalah …. A.
bagaimana kebahagiaan dan kepuasan Anda dalam hidup ini? B.
pada apa atau siapa Anda memohon kekuatan, harapan, dan keyakinan saat menghadapi masa sulit?
C. bagaimana keyakinan dan kepercayaan Anda membantu Anda beradaptasi?
D. apakah Anda berdoa?
4 “ikap Pera at dala e gkaji klie de ga stres da kopi g adalah se agai erikut ….
A. menjadi pembicara yang aktif
B. bersikap intimidatif terhadap klien
C. mensejajarkan diri dengan klien
D. menganjurkan klien menjadi pendengar yang baik
187
5 Klien, keluarga dan tenaga kesehatan tahu bahwa prognosa penyakit adalah terminal,
tetapi tidak membicarakan tentang itu dan berusaha tidak membicarakan tentang penyakit itu, hal ini disebut ....
A.
kesadaran tertutup B.
kepura-puraan mutual C.
kesadaran terbuka D.
kesadaran penuh
188
Topik 2 Pengkajian Pada Klien Dengan Kebutuhan Psikososial;
Konsep Diri, Seksualitas, Kesehatan Spiritual, Stres Koping, Pengalaman Kehilangan, Kematian, Berduka Dan
Penyakit Terminal
Setelah menyelesaikan Topik 1 tentang pengkajian, marilah kita memelajari tentang diagnosis keperawatan pada klien dengan gangguan psikososial. Dari hasil pengkajian,
Perawat segera merumuskan diagnosis kerawatan. Diagnosis keperawatan merupakan rumusan masalah untuk menentukan langkah selanjutnya, yaitu merumuskan tujuan,
kriteria hasil dan intervensi keperawatan.
Diagnosis keperawatan harus ditegakkan dengan benar dari analisis data yang sudah didokumentasikan pada proses pengkajian. Apabila Perawat masih ragu dengan data yang
ada, Perawat harus melakukan pengkajian ulang pada klien. Jangan ragu-ragu untuk melihat kembali buku-buku referensi diagnosis keperawatan untuk menegakkan diagnosis
keperawatan tersebut.
Beberapa diagnosis keperawatan berikut ini relevan untuk klien dengan gangguan psikososial:
Komponen Diagnosis Keperawatan
Konsep diri a.
Gangguan Citra Tubuh body image. b.
Gangguan Ideal Diri. c.
Gangguan Harga Diri. d.
Gangguan Identitas. e.
Gangguan Peran. Gangguan seksualitas
a. Kecemasan
b. Adaptasi yang tidak efektif.
c. Gangguan proses keluarga.
d. Kurang pengetahuan tentang kontrasepsi,
penyakit menular seksual, HIVAIDS. e.
Disfungsi seksual. f.
Pola seksualitas yang tidak efektif. g.
Isolasi sosial. h.
Risiko kekerasan pada orang lain. i.
Risiko kekerasan pada diri sendiri. kesehatan spiritual
a. Kecemasan.
b. Kesedihan.
c. Keputusasaan.
d. Ketidakberdayaan.
e. Kesiapan untuk meningkatkan kesejahteraan
spiritual. f.
Tekanan spiritual. g.
Risiko untuk tekanan spiritual.
189
Stres dan koping a.
Kecemasan. b.
Ketegangan peran dalam pengasuh. c.
Koping yang tidak efektif. d.
Risiko untuk sindrom pascatrauma. e.
Insomnia. f.
Gangguan harga diri. Pengalaman kehilangan,
berduka, kematian dan penyakit terminal
a. Kecemasan.
b. Ketegangan peran pemberi layanan.
c. Adaptasi keluarga yang disetujui.
d. Gangguan identitas diri.
e. Penyangkalan yang tidak efektif.
f. Ketakutan.
g. Berduka.
h. Berduka komplikasi.
i. Risiko untuk berduka komplikasi.
j. Keputusasaan.
k. Risiko kesendirian.
l. Tekanan spiritual.
m. Kesiapan untuk meningkatkan kesejahteraan
spiritual. Marilah kita pelajari beberapa pengertian dari diagnosis keperawatan yang sering
muncul pada klien dengan gangguan psikososial. 1.
Gangguan Citra Tubuh Gangguan citra tubuh adalah perubahan persepsi tentang tubuh yang diakibatkan oleh
perubahan ukuran bentuk, struktur, fungsi, keterbatasan, makna dan objek yang sering kontak dengan tubuh.
Pada klien yang dirawat di rumah sakit umum, perubahan citra tubuh sangat mungkin terjadi. Stresor pada tiap perubahan adalah:
a. Perubahan ukuran tubuh: berat badan yang turun akibat penyakit.
b. Perubahan bentuk tubuh: tindakan invasif, seperti operasi, suntikan, daerah
pemasangan infus. c.
Perubahan struktur: sama dengan perubahan bentuk tubuh disertai dengan pemasangan alat di dalam tubuh
d. Perubahan fungsi: berbagai penyakit yang dapat mengubah sistem tubuh.
e. Keterbatasan: gerak, makan dan kegiatan.
f. Makna dan objek yang sering kontak: penampilan dan dandanan yang berubah,
pemasangan alat pada tubuh klien infus, fraksi, respitor, suntik, pemeriksaan tanda vital dan lain-lain.