Ketakutan PENGKAJIAN STRES DAN KOPING

195 Topik 3 Intervensi Keperawatan pada Klien dengan Kebutuhan Psikososial; Konsep Diri, Seksualitas, Kesehatan Spiritual, Stres Koping, Pengalaman Kehilangan, Kematian, Berduka dan Penyakit Terminal Setelah kita selesai memelajari diagnosis keperawatan pada klien dengan gangguan psikososial, marilah kita melangkah ke perumusan intervensi keperawatannya. Suatu rencana keperawatan bagi klien yang mengalami gangguan psikososial berfokus pada kenyamanan, menjaga martabat dan kualitas hidup, serta menyediakan dukungan emosional, sosial, dan spiritual bagi anggota keluarga. Secara umum, intervensi keperawatan pada klien dengan gangguan psikososial adalah sebagai berikut:

1. Intervensi Klien Dengan gangguan Konsep Diri

Intervensi pada klien menurut Tarwoto dan Wartonah 2004 adalah: a. Gangguan konsep diri: Harga Diri Rendah b.d kesehatan. Tujuan: Klien menunjukkan harga diri yang positif. Kriteria Hasil: 1 klien tidak merasa malu dengan kondisinya; 2 klien merasa percaya diri; c. klien mau berinteraksi dengan orang lain. Intervensi: 1 Bina hubungan saling percaya dan menjelaskan semua prosedur dan tujuan dengan singkat dan jelas. 2 Kaji penyebab gangguan harga diri rendah. 3 Berikan dukungan emosi untuk klienorang terdekat selama tes diagnostik. 4 Sampaikan hal-hal positif secara mutlak. 5 Gunakan sentuhan tangan jika diterima. 6 Libatkan keluarga dan orang terdekat untuk memberikan support. 7 Berikan penguatan reinforcement yang positif. b. Gangguan konsep diri: Body Image b.d hilangnya bagian tubuh. Tujuan: Gambaran diri klien positif. Kriteria hasil: 1 klien menyukai anggota tubuhnya; 2 klien tidak merasa malu; 3 klien mau berinteraksi dengan orang lain. 196 Intervensi: 1 Binalah hubungan saling percaya. 2 Kajilah penyebab gangguan body image. 3 Kajilah kemampuan yang dimiliki klien. 4 Eksplorasi aktivitas baru yang dapat dilakukan. 5 Berikan dukungan yang positif dan dukungan emosi. 6 Gunakan sentuhan tangan jika diterima. c. Gangguan konsep diri: Perubahan Peran b.d kesehatan. Tujuan: Klien dapat melakukan perannya. Kriteria hasil: 1 klien tidak merasa malu dengan kondisinya; 2 klien merasa percaya diri; 3 klien mau berinteraksi dengan orang lain. Intervensi: 1 Bina hubungan saling percaya dan menjelaskan semua prosedur dan tujuan dengan singkat dan jelas. 2 Kaji penyebab perubahan peran. 3 Berikan dukungan emosi untuk klienorang terdekat selama tes diagnostik. 4 Sampaikan hal-hal positif secara mutlak. 5 Gunakan sentuhan tangan jika diterima. 6 Libatkan keluarga dan orang terdekat untuk memberikan support. 7 Berikan penguatan reinforcement yang positif. d. Gangguan konsep diri: Identitas Diri b.d kesehatan. Tujuan: Klien dapat menidentifikasi identitasnya yang positif. Kriteria hasil: 1 klien tidak merasa malu dengan kondisinya; 2 klien merasa percaya diri; 3 klien mau berinteraksi dengan orang lain. Intervensi: 1 Bina hubungan saling percaya dan menjelaskan semua prosedur dan tujuan dengan singkat dan jelas. 2 Kaji penyebab gangguan identitas diri klien. 3 Berikan dukungan emosi untuk klienorang terdekat selama tes diagnostik. 4 Sampaikan hal-hal positif secara mutlak. 5 Gunakan sentuhan tangan jika diterima. 6 Libatkan keluarga dan orang terdekat untuk memberikan support. 7 Berikan penguatan reinforcement yang positif.