Kehidupan dan tanggung jawab diri

183 berpikiran terbuka, dengarkan dengan baik, dan amati respons verbal dan nonverbal klien. Informasi dari anggota tim pelayanan kesehatan, dokter, pekerja sosial, dan penyelenggara pelayanan spiritual juga memberikan sumbangan bagi data pengkajian Anda. Perawat diharapkan mampu mengkaji komponen-komponen di bawah ini: a. faktor-faktor yang memengaruhi berduka; b. reaksi Berduka; c. harapan-harapan klien; d. keputusan akhir kehidupan. Apabila klien telah meninggal dunia, perawat harus melaksanakan rencana tindakan Perawatan jenazah. Sebelumnya Perawat harus memahami tentang definisi dan tanda-tanda kematian. Kematian atau ajal adalah akhir dari kehidupan, ketiadaan nyawa dalam organisme biologis. Semua makhluk hidup pada akhirnya akan mati secara permanen, baik karena penyebab alami, seperti penyakit atau karena penyebab tidak alami, seperti kecelakaan. Setelah kematian, tubuh makhluk hidup mengalami pembusukan Wikipedia, 2013. Istilah-Istilah dalam kematian di antaranya: a. Rigor Mortis Rigor Mortis adalah kekakuan tubuh yang terjadi kurang lebih 2 sampai 4 jam setelah mati. Hal ini hasil dari kurangnya Adenosine Triphosphat ATP yang tidak disintesis dikarenakan kurangnya glycogen dalam tubuh. ATP sangat penting untuk relaksasi serat otot. Rigor mortis dimulai pada otot involunter, seperti jantung, bladder dan lain-lain kemudian berkembang ke kepala, leher, punggung dan terakhir ke bagian ekstremitas. Perawat perlu membantu posisi klien tetap posisi anatomis, merapatkan mulut dan menutupkan mata sebelum terjadi rigor mortis. Rigor mortis biasanya menghilang setelah kurang lebih 96 jam setelah kematian. b. Algor Mortis Algor Mortis adalah menurunnya temperatur tubuh secara berkala setelah kematian. Ketika sirkulasi darah berakhir dan tidak berfungsinya hypothalamus, maka temperatur tubuh turun sekitar 1°C 1,8°F per jam sampai ia mencapai suhu kamar. Secara simultan, kulit berkurang elastisitasnya dan mudah pecah saat perawat mengangkat balutan luka atau mengangkat plester yang menempel. Setelah sirkulasi darah berhenti, kulit menjadi tidak berwarna. Sel darah merah rusak, hemoglobin hancur, dan tidak berwarna di sekitar jaringan. Hal ini disebut Livor mortis yang tampak pada bagian tubuh yang paling bawah atau paling ujung. Jaringan setelah mati akan menjadi lembut dan kadang-kadang menjadi lembab oleh fermentasi bakteri. Semakin hangat suhu, semakin cepat perubahannya. Bagaimanapun, tubuh masih menyimpan suhu dingin untuk memperlambat proses ini. Proses pemberian Balsam dilakukan melalui injeksi bahan-bahan kimia ke dalam tubuh untuk menghancurkan bakteri.